Dugaan Malapraktik di Lampung
Pengakuan Korban Dugaan Malapraktik di Lampung, Karena Operasi Miom Nyaris Cuci darah
Korban dugaan malapraktik di salah satu rumah sakit swasta di Bandar Lampung masih mengalami rasa sakit
Penulis: Bayu Saputra | Editor: soni yuntavia
"Saya sudah MRI dan rontgen, Sabtu 28 Juni 2025 adaa operasi nevrost kanan dan kiri untuk pasang selang dari ginjal untuk mengeluarkan air seni yang belum keluar selama 5 hari," kata Endang.
Setelah operasi berliter air kencing mulai keluar dan kondisinya mulai membaik.
"Kamis operasi penyambungan saluran kencing, setelah di MRI dan rontgent didapati ada saluran kencing yang putus," kata Endang.
Dirinya langsung menjalani operasi penyambungan saluran kencing bagian kanan, hingga akhirnya bisa dipulangkan pasca operasi.
Endang mengatakan, dirinya mengalami putus saluran kencing akibat operasi pengangkatan miom di RS swasta pertama.
Dokter di RS swasta pertama hanya bilang dirinya hanya trauma saluran kencing, tapi dokter itu tidak menjelaskan penyebabnya saat saya sudah mengeluh sakit.
Berangkat dari kondisi itu Endang sudah melaporkan kepada pihak RS swasta tersebut, namun tidak ada tanggapan.
"Saya masuk ke RS ada miom kemudian operasi namun saluran kencing putus," kata Endang.
"Kami telah menyerahkan kasus ini ke pengacara," kata Endang.
Saat ini dia menggunakan selang nervos dari ginjal sebelah kiri untuk sambungan buang air kecil.
"Kami pernah melakukan pertemuan tapi tidak menghasilkan kesepakatan. Harapan saya air kencing kembali bisa keluar normal, karena kadar racun sampai 10 dan hampir cuci darah," kata Endang.
"Harapan saya ingin sembuh sediakala," kata Endang.
( Tribunlampung.co.id / Bayu Saputra )
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.