Berita Lampung

Warga Lampung Tengah Dukung Program Siskamling Libatkan Semua Pihak

Rosim Nyerupa selaku warga mengaku mendukung program yang melibatkan sinergitas semua pihak untuk menjaga keamanan lingkungan.

Penulis: Fajar Ihwani Sidiq | Editor: Reny Fitriani
Tribunlampung.co.id/Fajar Ihwani Sidiq
DUKUNG SISKAMLING - Sejumlah pemuda di Kecamatan Punggur, Kabupaten Lampung Tengah berkumpul di pos ronda untuk bersosialisasi sekaligus melakukan jaga malam, Senin (29/7/2024). Masyarakat Lampung Tengah dukung program Siskamling libatkan semua pihak. 

Tribunlampung.co.id, Lampung Tengah - Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menerbitkan Surat Edaran (SE) berisi instruksi supaya Pemerintah Daerah (Pemda) kembali mengaktifkan Sistem Keamanan Lingkungan (Siskamling) serta mengoptimalkan peran Satuan Perlindungan Masyarakat (Satlinmas) untuk menjaga keamanan dan ketertiban di tingkat Desa atau Kelurahan.

Instruksi tersebut diterbitkan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) melalui Surat Menteri Dalam Negeri Nomor 300.1.4/e.1/BAK pada 3 September 2025.

Surat edaran ini ditujukan kepada seluruh kepala daerah, mulai dari gubernur hingga bupati dan wali kota di seluruh Indonesia, termasuk Pemerintah Kabupaten Lampung Tengah.

Rosim Nyerupa selaku warga Kabupaten Lampung Tengah mengaku merespon baik adanya SE tersebut, dia juga mendukung program yang melibatkan sinergitas semua pihak untuk menjaga keamanan lingkungan warga, khususnya di daerahnya, di Kecamatan Gunung Sugih.

Menurutnya, sebelum ada SE Kemendagri, sempat berlaku Peraturan Bupati tahun 2017, dan siskamling di Lampung Tengah dinilai Rosim bisa berjalan lebih terstruktur karena ada payung hukumnya, sehingga pelaksanaannya lebih tertib dan berjalan di setiap kampung. 

Namun, kata dia, pada praktiknya, kontinunitas siskamling sangat bergantung dan ditentukan oleh inisiatif aparat kampung dan kesadaran masyarakat.

Ada wilayah yang rutin, tapi ada juga yang berjalan seadanya.

"Saat ini, siskamling masih ada, tetapi belum merata. Beberapa kampung yang memiliki kepemimpinan lokal kuat dan partisipasi masyarakat tinggi masih aktif melakukan ronda malam. Namun di beberapa wilayah, siskamling agak kendur karena faktor kesibukan warga, perubahan pola kerja, hingga kurangnya koordinasi," ungkapnya.

Rosim mengatakan, dia salah satu masyarakat yang mendukung kembalinya aktivitas siskamling yang dilakukan secara rutin.

Dia lalu berpendapat agar kegiatan siskamling dapat melibatkan partisipasi aktif dari masyarakat, yakni dengan membangun kesadaran bersama untuk sadar bahwa keamanan lingkungan adalah tanggung jawab bersama. 

Kemudian, kata dia, dalam pelaksanaan di lapangan, peran aparat kampung sangat penting untuk membuat suatu pertemuan untuk mensosialisasikan kepada masyarakat sekaligus mengatur jadwal bergilir yang adil.

"Siskamling bukan cuma khusus untuk bapak-bapak berkeluarga saja, tapi bisa dilakukan dengan memberi ruang partisipasi bukan hanya kepada laki-laki, tapi juga peran perempuan dalam sumbangsi logistik dll, pemuda, dan tokoh masyarakat. Selain itu, pendekatan persuasif dan gotong royong jauh lebih efektif ketimbang pemaksaan," bebernya.

Kemudian, lanjut Rosim, Siskamling juga bisa terlaksana secara berkelanjutan di beberapa tempat karena ada kesepakatan bersama untuk menerapkan iuran bulanan.

Menurutnya, hal itu dinilai bermanfaat karena dapat menunjang biaya operasional, seperti konsumsi ronda atau peralatan keamanan. 

Kemudian, lanjut rosim, diberlakukan sanksi yang disepakati saat tidak hadir dalam siskamling juga bersifat baik dan membangun. 

"Siskamling sangat efektif sebagai upaya pencegahan dini. Ia bukan hanya mencegah pencurian atau tindak kriminal lain, tetapi juga bisa mendeteksi dini masalah sosial, termasuk potensi peredaran narkoba dan konflik antarwarga. Yang paling penting, siskamling memperkuat ikatan sosial antarwarga, sehingga rasa kebersamaan dan kepedulian tetap hidup," ujar putra daerah Lampung Tengah itu.

Sementara di tempat lain, Kepala Kampung Sidomulyo, Kecamatan Punggur, Kabupaten Lampung Tengah Ashari mengatakan bahwa ia telah mengajak masyarakat untuk menggencarkan penjagaan malam atau siskamling yang mencakup wilayah RT, sebelum SE Kemendagri diterbitkan.

Menurut Ashari, dia mendorong masyarakat untuk menjaga konsistensi dalam Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas), karena kejahatan akan muncul ketika ada kesempatan dan pelakunya tidak memandang siapapun.

Terlebih, tahun lalu sempat terjadi aksi pencurian tiga motor warga Kecamatan Punggur, Lampung Tengah raib digasak maling kurang dari 24 jam.

Aksi pertama terjadi di Kampung Totokaton sekira pukul 01.00 WIB, dua jam setelahnya motor seorang pemuda bernama Riki dicuri usai persiapan HUT RI di Kampung Sidomulyo pukul 03.00 WIB, Senin (29/7/2024).

Lalu pada sore harinya sekitar pukul 18.00 WIB aksi pencurian sepeda motor (curanmor) menyasar jemaah Masjid Miftahul Jannah Kampung Ngestirahayu, Kecamatan Punggur, Lampung Tengah.

"Imbauan ini sering kita sampaikan pada saat pertemuan baik dengan linmas dan yang lainya, tolong jaga dan waspada terhadap kejahatan yang muncul tanpa kita duga," katanya.

Namun arahan tersebut cukup fleksibel, Ashari hanya memberikan imbauan rutin dalam setiap pertemuan dan kesempatan, sementara pelaksanaannya bisa berjalan berkat kesadaran masyarakat dan rasa tanggung jawab terhadap keamanan lingkungannya.

Ashari mengatakan, imbauan untuk melakukan jaga malam disampaikannya selain secara lisan, juga disampaikan ke group-group Kampung Sidomulyo.

Ashari mengaku, dia pun sudah menyampaikan hal tersebut kepada Bhabinkamtibmas atau pihak kepolisian untuk menjalin koordinasi.

Dengan maksud agar dapat segera melakukan tindakan apabila ditemukan hal mencurigakan atau aksi tindak pidana yang terjadi saat masyarakat melakukan ronda malam.

Ashari menilai bahwa keamanan dan kenyamanan adalah milik bersama, namun sejauh ini, pelaksanaannya belum rutin dan mengikat.

Karena belum ada keharusan berjaga di pos ronda, masyarakat bisa melakukan jaga malam dengan berbagai cara,  bisa dengan berkumpul dan saling terjaga sembari melakukan jaga malam, atau bisa dari rumah masing-masing dengan sama-sama meningkatkan kewaspadaan.

Soal keamanan, Ashari juga mengajak warganya untuk meminimalisir peluang pelaku kejahatan untuk beraksi.

Melalui imbauan untuk menerapkan kewaspadaan mandiri dengan mengunci pintu, memastikan kendaraan aman saat parkir, dan menjaga keamanan lainnya untuk barang berharga.

Menurutnya, menjaga keamanan individu dan keluarga dapat meminimalisir peluang pelaku kejahatan untuk melakukan aksinya.

Selain itu, Ashari juga mengajak setiap warga untuk terhubung dan berkoordinasi satu sama lain antar RT atau Dusun bahkan pihak kepolisian sektor agar kejahatan dapat dihindarkan.

"Butuhkan sinergitas antara masyarakat dan pemerintah serta aparat penegak hukum yang ada di wilayah masing masing dusun,"

"Terus yang lebih penting lagi kepada masyarakat jangan takut untuk melaporkan kejadian tersebut kepada pihak berwajib, karena mereka mitra sekaligus pengayom bagi masyarakat," tandasnya.

(TRIBUNLAMPUNG.CO.ID/Fajar Ihwani Sidiq) 

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved