Berita Lampung
BP3MI Lampung Sebut Program Kelas Migran Vokasi untuk Siswa SMA/SMK Terobosan Hebat
Program Kelas Migran Vokasi untuk siswa SMA/SMK, yang digagas Pemprov Lampung melalui Disdikbud Lampung, menjadi yang pertama di Indonesia.
Penulis: Riyo Pratama | Editor: Noval Andriansyah
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Bandar Lampung – Program Kelas Migran Vokasi untuk siswa SMA/SMK, yang digagas Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Lampung, menjadi yang pertama di Indonesia.
Bahkan, program ini disebut-sebut sebagai role model nasional. Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), saat dijabat oleh Abdul Kadir Karding, menyebut jika Kelas Migran Vokasi ini menjadi pilot project, untuk nantinya diterapkan secara nasional.
Sejauh ini, untuk pembukaan awal Kelas Migran Vokasi di Lampung, tercatat ada 8.500 siswa yang telah mendaftar.
Adapun tujuan program Kelas Migran Vokasi ini yakni melahirkan tenaga kerja muda, yang tidak hanya siap secara keterampilan, tetapi juga profesional dan terlindungi secara hukum.
Sasaran utamanya adalah siswa SMA/SMK yang dipersiapkan dengan pembekalan sejak dini, mulai dari penguasaan bahasa asing, keterampilan vokasi, hingga pemahaman hukum ketenagakerjaan internasional.
Kepala BP3MI Lampung, Ahmad Fauzi menyebut, program ini sebagai langkah besar yang akan mengubah wajah penempatan pekerja migran asal Lampung.
“Saya melihat ini terobosan hebat dari Pemprov Lampung. Selama ini kita memiliki gap (masalah) di luar negeri, seperti bahasa dan keterampilan. Program ini meminimalisir gap tersebut, sehingga anak-anak Lampung bisa bersaing di pasar kerja global,” kata Ahmad Fauzi saat menjadi narasumber dalam Podcast bertema Peran BP3MI Lampung dalam Program Kelas Migran Vokasi, yang berlangsung di Studio Tribun Lampung, Rabu (17/9/2025).
Menurut Fauzi, paradigma bekerja ke luar negeri kini berubah.
“Dulu bekerja ke luar negeri hanya dianggap alternatif, sekarang menjadi pilihan strategis. Pemuda-pemudi Lampung yang bekerja di luar negeri adalah investasi sumber daya manusia. Mereka kembali dengan modal, pengalaman, serta potensi menjadi wirausahawan muda,” jelas Fauzi.
Fauzi mencontohkan, besarnya potensi finansial yang bisa didapat serta usia kerja yang bisa jauh terpangkas.
“Misalnya, bekerja di Jepang tiga tahun, gajinya bisa setara dengan 21 tahun kerja di Lampung. Selama tiga tahun, anak muda kita bisa membawa pulang setengah miliar rupiah. Itu peluang untuk membuka usaha setelah kembali ke daerah,” ujarnya.
"Kemudian, kalau kita melihat kerja di Jepang selama 3 tahun, sama seperti kerja di Bandar Lampung 21 tahun, perbandingannya. Kalau kerja di Jepang itu 5 tahun, sampai di Indonesia bisa pensiun, kan bisa memperingkas usia kerja," imbuh Fauzi.
Di sisi lain, data BPS 2024 mencatat, pengangguran di Lampung mencapai sekitar 200 ribu orang. Mayoritas adalah lulusan SMA dan SMK. Dengan hadirnya Kelas Migran Vokasi, lanjut Fauzi, Pemprov berharap dapat menekan angka pengangguran sekaligus memanfaatkan momentum bonus demografi.
Selain itu, peluang kerja di luar negeri terbuka lebar. Jepang, misalnya, membutuhkan 825 ribu tenaga kerja baru dalam lima tahun ke depan di berbagai sektor, mulai dari otomotif hingga perhotelan.
“Kita (Indonesia) punya banyak tenaga muda, mereka (negara luar) kekurangan tenaga kerja. Jadi antara kita dan mereka saling membutuhkan,” tandas Fauzi.
( TRIBUNLAMPUNG.CO.ID / RIYO PRATAMA )
Berita selanjutnya Kerja di Jepang Gaji Rp22 Juta per Bulan, Bisakah? Eksklusif Bersama Kepala BP3MI Lampung
Pangdam Kristomi Instruksikan Prajurit TNI Bijak Bermedsos dan Tak Terjerat Judol |
![]() |
---|
Warga Lampung Utara Lapor ke Polisi Dianiaya Pria Berulang Kali tanpa Sebab |
![]() |
---|
Sekolah di Bandar Lampung Mulai Terima Bantuan Smart TV Penunjang KBM |
![]() |
---|
Prakiraan Cuaca Lampung Hari Ini 20 September 2025, Sebagian Besar Wilayah Hujan |
![]() |
---|
Polres Lampung Tengah Temukan Bungkusan Plastik Hasil Penggeledahan, Isinya Mengejutkan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.