Berita Lampung

Kepala BKKBN: Kontrasepsi Menjaga Kualitas Hidup Keluarga

Kepala BKKBN Dr. Wihaji menegaskan jika penggunaan kontrasepsi dapat menjaga kualitas hidup keluarga. 

Dokumentasi
WORLD CONTRACEPTION DAY - Puncak peringatan Hari Kontrasepsi Sedunia (World Contraception Day – WCD) 2025 yang dipusatkan di Kota Metro, Lampung, Kamis (25/9/2025).  

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Bandar Lampung - Menteri kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN Dr. Wihaji, S.Ag, M.Pd menegaskan jika penggunaan kontrasepsi dapat menjaga kualitas hidup keluarga

Penggunaan kontrasepsi tentunya juga dapat mencegah kehamilan berisiko tinggi seperti terlalu muda, terlalu tua, terlalu rapat, dan terlalu sering. 

“Dengan kontrasepsi, kita mencegah kesakitan dan kematian ibu-anak, serta menciptakan generasi yang lebih sehat dan berkualitas,” ujarnya pada puncak peringatan Hari Kontrasepsi Sedunia  (World Contraception Day – WCD)  Tahun 2025, yang dipusatkan di Kota Metro, Lampung, Kamis (25/9/2025). 

Hari Kontrasepsi Sedunia yang diperingati setiap tanggal 26 September oleh banyak negara di dunia.

Menjadi momentum penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya keluarga berencana (KB) dan kesehatan reproduksi. 

Sejak awal program KB dijalankan, terus dia, Indonesia telah menunjukkan capaian yang membanggakan.

Angka Fertilitas Total (TFR) berhasil diturunkan dari 5,6 anak per perempuan pada tahun 1970-an menjadi sekitar 2,1 pada tahun 2024. Prevalensi kontrasepsi modern (mCPR) meningkat hingga 61,7 persen, unmet need turun menjadi 11,1 persen , dan angka kelahiran remaja (ASFR 15–19 tahun) berhasil ditekan hingga 18 per 1.000 kelahiran.

Namun disadari, capaian ini belum merata. Masih terdapat kesenjangan antarprovinsi, termasuk dalam akses maupun kualitas layanan.

Oleh karena itu, pemerataan  layanan kontrasepsi menjadi tantangan utama yang harus dihadapi bersama melalui kegiatan Pelayanan KB Serentak. Kegiatan ini telah dilaksanakan pada 1 – 12 September 2025, dengan target 684.784 akseptor. 

Mengusung tema WCD “Keluarga Berkualitas untuk Indonesia Emas 2045: Kehamilan Terencana, Keluarga Sejahtera”, Menteri mengatakan bahwa fondasi kemajuan bangsa memang terletak pada kualitas keluarga sebagai unit terkecil masyarakat.

“Dengan perencanaan kehamilan secara matang, kita dapat memastikan pertumbuhan anak yang optimal, menekan angka stunting, serta membangun sumber daya  manusia unggul yang akan mewujudkan visi Indonesia Emas 2045,” jelas dia.

Menurut Wihaji, investasi pada program keluarga berencana terbukti sangat efektif. Setiap pengeluaran (setara 1 dolar) yang diinvestasikan dalam KB memberikan manfaat sosial-ekonomi hingga 120 kali lipat .

Melalui kontrasepsi  dapat dicegah jutaan kehamilan yang tidak diinginkan, menurunkan angka aborsi tidak aman, dan mengurangi kematian ibu hingga 44 persen . 

“Dengan demikian, kontrasepsi bukan hanya isu kesehatan, tetapi juga isu pembangunan bangsa," ucapnya.

"Keluarga berencana mendukung pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs), mulai dari pengentasan kemiskinan,  peningkatan kesehatan, kesetaraan gender, hingga pembangunan ekonomi,” lanjut Wihaji. 

Pendekatan Terpadu

Kepala BKKBN ini turut menyinggung program Quick Wins Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN.

Yaitu Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting), Taman Asuh Sayang Anak (Tamasya), Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATI), Lansia Berdaya (SIDAYA), dan AI SuperApps tentang Keluarga. 

Diharapkan program-program itu  dapat memperkuat komitmen serta dukungan seluruh stakeholder dan mitra kerja dalam mempercepat tercapainya keluarga berkualitas dan kehamilan terencana.

Pendekatan terpadu menekankan pentingnya pencegahan stunting, pengasuhan anak yang optimal, peran aktif ayah, pemberdayaan lansia, serta pemanfaatan teknologi digital dalam pelayanan keluarga

Semua inisiatif ini bermuara pada tujuan besar, yaitu mewujudkan keluarga Indonesia yang berkualitas, sehat, berdaya, dan berketahanan.

"Mari kita perkuat edukasi, hilangkan mitos dan stigma, dan mendorong masyarakat untuk menggunakan kontrasepsi sesuai kebutuhannya,” ajak Wihaji. 

Penerima Penghargaan 

Menteri Wihaji menyerahkan sejumlah penghargaan kepada provinsi terbaik berdasarkan kategori di momen tersebut.

Terbagi dalam kategori Peserta KB Baru Terbanyak, diraih Sumatera Utara untuk Regional 1, Regional 2 oleh NTT , dan Kepulauan Riau untuk Regional 3.

Ketiga provinsi ini juga meraih penghargaan untuk kategori Peserta KB Baru MKJP Terbanyak.

Sementara penghargaan untuk kategori Peserta KB Pasca Persalinan Terbanyak diraih Lampung (Regional 1),  Sulawesi Tengah (⁠Regional 2) dan Maluku Utara (⁠Regional 3).

Kategori Kelompok KB Pria Terbaik Nasional Tahun 2025 diraih Kelompok KB Pria Samurai dari  Sumatera Utara sebagai Terbaik Pertama, Kelompok KB Pria Mantab Sejahtera dari Jawa Tengah sebagai Terbaik Kedua, dan Terbaik Ketiga adalah Kelompok KB Pria Kuntul Perak dari Kalimantan Timur.

Baca juga: Sinergitas PTPN I Regional 7 dan BKKBN Turunkan Angka Stunting di Lampung

Baca juga: Penurunan Stunting di Lampung Nyaris Melampaui Target, Kepala BKKBN RI: Bisa Jadi Contoh Nasional

Adapun ⁠perusahaan dengan pelayanan KB terbaik pada Pelayanan KB Serentak di Tempat Kerja dalam rangka Hari Buruh Internasional Tahun 2025, sebagai Terbaik Pertama adalah PT. Sri Pamela Nusantara - Sumatera Utara; 

Terbaik Kedua diraih PT. Parkland World Indonesia - Jawa Tengah; dan Terbaik Ketiga adalah  PT.Mitra Adi Daya - Daerah Istimewa Yogyakarta.

Dalam rangkaian puncak peringatan, Wihaji juga melakukan telewicara dengan provinsi terpilih.

Menteri sekaligus menanyakan terkait distribusi makan bergizi yang dilakukan petugas lapangan.

(TRIBUNLAMPUNG.CO.ID/rls)

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved