Berita Lampung

Rasa Daging Rendang MBG di Lampung Tengah Aneh, Ratusan Siswa Diare dan Muntah

Usai mengonsumsi MBG pada Jumat (3/10/2025), ratusan pelajar di SMAN di Kecamatan Kotagajah, Kabupaten Lampung Tengah jatuh sakit.

|
Editor: soni yuntavia
Dokumentasi Polres Way Kanan
PERIKSA BERKALA - Ilustrasi Ketua SPPG Polres Way Kanan memeriksa kualitas dan keamanan makanan secara berkala untuk menghindari keracunan makanan.   

Tribunlampung.co.id, Lampung Tengah – Usai mengonsumsi makan siang bergizi (MBG) pada Jumat (3/10/2025), ratusan pelajar di SMAN di Kecamatan Kotagajah, Kabupaten Lampung Tengah jatuh sakit.

Para siswa dilarikan ke klinik untuk menerima perawatan medis karena mengeluhkan sakit pencernaan.

Mereka ke klinik tak lama usai menyantap makan siang yang diberikan secara gratis dari program pemerintah pusat tersebut.

Awan, warga Kecamatan Kotagajah yang anaknya juga bersekolah di SMA tersebut mengatakan, keluhan para siswa terjadi sejak menyantap makan siang pada Kamis (2/10).

"Keluhan dari para siswa termasuk anak saya merasakan diare dan muntah, katanya menu rendang yang diberikan hari Kamis kemarin rasa dagingnya aneh."

"Dari informasi dari para siswa dan anak saya, ada 117 orang siswa yang mengalami gejala serupa di SMAN 1 Kotagajah," bebernya, Sabtu (4/10).

Awan menyebutkan, usai mengalami gejala tersebut, dia langsung melarikan anaknya ke klinik terdekat untuk mendapatkan perawatan medis.

Selain itu, kata dia, para orang tua juga membawa anaknya ke klinik Mardi Waluya Kotagajah, dan Puskesmas Kotagajah.

Bahkan, ujar Awan, para siswa yang dirawat di klinik setempat makin banyak dengan keluhan yang sama.

"Hari ini tambah banyak yang dirawat, sekolahnya juga katanya hari ini disidak," kata dia, Sabtu lalu.

Pihak SMA Kotagajah sejauh belum memberikan keterangan terkait banyaknya siswa yang sakit diduga setelah mengkonsumsi MBG tersebut.  

DPRD Provinsi Lampung mendorong pemerintah segera membentuk tim pengawas penyelenggaraan program Makan Bergizi Gratis (MBG). 

Langkah ini perlu dilakukan menyusul maraknya kasus keracunan MBG yang menimpa banyak siswa di Lampung.

Wakil Ketua DPRD Lampung Kostiana menilai, kasus keracunan akibat implementasi program MBG merupakan persoalan serius yang memerlukan penanganan cepat. 

 Terlebih, menurut data Badan Gizi Nasional (BGN), Bandar Lampung sempat menjadi daerah dengan angka keracunan tertinggi se-Indonesia dengan total 503 kasus.

Sumber: Tribun Lampung
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved