Berita Lampung
TKD Lampung Dipangkas Rp 500 Miliar, Mirza: Tidak Terlalu Berpengaruh
Hal itu disampaikan Mirza terkait pemangkasan TKD oleh Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa.
Penulis: Riyo Pratama | Editor: Daniel Tri Hardanto
“Penurunan TKD tentu berdampak pada postur APBD. Nanti akan disesuaikan kembali baik dari sisi pendapatan maupun belanja,” katanya.
Kendati demikian, Fajri memastikan pemotongan TKD tidak akan mempengaruhi pembayaran gaji dan tunjangan aparatur sipil negara.
“Gaji dan tunjangan merupakan belanja mengikat, jadi tidak mungkin dikurangi. Walaupun DAU turun, pembayaran gaji tetap aman,” pungkasnya.
Gelombang Protes
Gelombang protes datang dari para kepala daerah terhadap kebijakan pemerintah pusat yang memangkas anggaran Transfer ke Daerah (TKD).
Pada Selasa (7/10/2025) lalu, sejumlah gubernur dari berbagai provinsi tampak beriringan menuju Gedung Kementerian Keuangan di Jakarta untuk menyampaikan keberatan mereka.
Langkah ini merupakan bentuk penolakan atas kebijakan pemotongan TKD yang dinilai membebani daerah, terutama dalam pembiayaan pegawai dan pembangunan infrastruktur.
Pertemuan tersebut dihadiri langsung oleh Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa, bersama para anggota Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI).
Sebanyak 18 gubernur hadir dalam audiensi ini, termasuk Gubernur Jawa Tengah dan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Lima provinsi tercatat absen, sementara delapan lainnya mengirimkan perwakilan.
Pertemuan dengan Menteri Keuangan itu dihadiri gubernur Lampung, Jambi, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kepulauan Bangka Belitung, Banten, Kepulauan Riau, Jawa Tengah, Sulawesi Tengah, Maluku Utara, Sumatera Barat, DIY, Papua Pegunungan, Bengkulu, Aceh, Sumatera Utara, Sulawesi Selatan, dan Nusa Tenggara Barat.
Gubernur Maluku Utara Sherly Tjoanda menjadi salah satu juru bicara dalam pertemuan tersebut.
Ia menegaskan bahwa seluruh pemerintah daerah sepakat menolak kebijakan pemotongan dana yang dianggap terlalu besar dan berdampak luas terhadap program pembangunan.
“Semuanya tidak setuju karena kemudian kan ada beban PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja) yang cukup besar dan ada janji untuk pembangunan jalan dan jembatan yang cukup besar. Dengan pemotongan yang rata-rata setiap daerah hampir sekitar 20–30 persen untuk level provinsi dan di level kabupaten bahkan ada tadi dari Jawa Tengah yang hampir 60–70 persen, itu berat,” ujar Sherly seusai pertemuan.
Menurut Sherly, banyak daerah kini kesulitan menyeimbangkan belanja pegawai dengan pembangunan infrastruktur.
Gubernur Lampung
Rahmat Mirzani Djausal
Purbaya Yudhi Sadewa
Menteri Keuangan
APBD
Berita Lampung
Tribunlampung.co.id
Ketua Dekranasda Lampung Apresiasi Gelaran Lampung Fashion Tandance 2025 |
![]() |
---|
Pelaku Curanmor di Metro Tinggalkan Sepeda di Depan Rumah Korbannya |
![]() |
---|
BPBD Lampung Imbau Warga Waspadai Bencana Hidrometeorologi |
![]() |
---|
Realisasi Belanja Pemprov Lampung 50 Persen, BPKAD Pastikan Cashflow Aman |
![]() |
---|
Cerita Kepala Dapur SPPG Labuhan Ratu Bandar Lampung soal Pelatihan Sertifikasi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.