Berita Lampung

UAP Luncurkan Fakultas Kedokteran Gigi, Profesi Dietisien dan Halal Center

Universitas Aisyah Pringsewu (UAP) resmi meluncurkan Fakultas Kedokteran Gigi, Program Profesi Dietisien, dan Halal Center.

Penulis: Riyo Pratama | Editor: Reny Fitriani
Dokumentasi
PELUNCURAN FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI - Wakil Gubernur Lampung Jihan Nurlela saat peluncuran Fakultas Kedokteran Gigi, Program Profesi Dietisien, dan Halal Center di Kampus Universitas Aisyah Pringsewu, Rabu (15/10/2025). 

Tribunlampung.co.id, Pringsewu - Universitas Aisyah Pringsewu (UAP) resmi meluncurkan Fakultas Kedokteran Gigi, Program Profesi Dietisien, dan Halal Center.

Tiga unit baru tersebut diharapkan menjadi langkah strategis dalam memperkuat ketersediaan tenaga medis dan ahli gizi di Provinsi Lampung, sekaligus mendorong pengembangan pendidikan tinggi di bidang kesehatan.

Peluncuran dilakukan oleh Wakil Gubernur Lampung Jihan Nurlela di Kampus Universitas Aisyah Pringsewu, Rabu (15/10/2025).

Dalam keterangannya, Wagub Jihan menyoroti masih minimnya jumlah dokter gigi di Indonesia, termasuk di Lampung.

Berdasarkan standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), idealnya satu dokter gigi melayani 7.000 penduduk.

Namun di Indonesia, rasio tersebut masih berkisar antara 1 banding 9.000 hingga 12.000 penduduk.

“Artinya, kebutuhan dokter gigi di Indonesia masih sangat kurang. Bahkan jika dibandingkan dengan negara maju seperti Jepang, satu dokter gigi di sana hanya melayani sekitar 2.000 penduduk,” ujar Jihan.

Ia menjelaskan, dengan jumlah fakultas kedokteran gigi di Indonesia yang baru sekitar 30-an, dibutuhkan waktu hingga 15 tahun untuk mencapai standar WHO.

“Di Lampung sendiri masih ada sekitar 117 puskesmas yang belum memiliki dokter gigi berstatus ASN,” katanya.

Selain Fakultas Kedokteran Gigi, Jihan juga mengapresiasi pembukaan Program Profesi Dietisien di Universitas Aisyah Pringsewu yang menjadi program pertama di Sumatera.

Menurutnya, program tersebut sejalan dengan kebijakan pemerintah pusat dalam mendorong pola makan bergizi seimbang di seluruh daerah.

“Kebijakan makan bergizi seimbang membuat setiap dapur atau fasilitas penyedia pangan wajib memiliki tenaga ahli gizi. Karena itu, kehadiran profesi dietisien ini sangat penting,” ujarnya.

Jihan juga menilai perkembangan UAP sebagai salah satu contoh transformasi pendidikan tinggi yang cepat dan adaptif.

“Saya ingat ketika kampus ini masih sekolah tinggi ilmu kesehatan pada 2016. Hanya dalam tiga tahun, pada 2019, sudah bertransformasi menjadi universitas. Ini perkembangan yang luar biasa cepat,” ungkapnya.

Ia menambahkan, sejumlah universitas besar di Lampung bahkan belum memiliki program studi serupa.

Sumber: Tribun Lampung
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved