Kebakaran di Bandar Lampung
Cerita Pamong Yudi Coba Selamatkan Nyawa Kakek Raji, 3 Kali Tarik Korban dengan Handuk
Yudi mengungkapkan bagaimana dirinya mencoba menyelamatkan nyawa tetangganya dari sengatan listrik.
Penulis: Bayu Saputra | Editor: Reny Fitriani
Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Ketua RT 016 atau pamong Kelurahan Kangkung, Kecamatan Bumi Waras, Kota Bandar Lampung, Aulia Wahyudi, menjadi saksi dalam peristiwa kebakaran yang menewaskan kakek Raji (60) akibat tersengat listrik, pada Minggu (26/10/2025).
Dalam wawancara dengan Tribun Lampung program Saksi Kata, Yudi mengungkapkan bagaimana dirinya mencoba menyelamatkan nyawa tetangganya tersebut dari sengatan listrik.
Meskipun pada akhirnya nyawa kakek Raji tak tertolong.
"Saya sudah 3 kali berusaha menyelamatkan korban dengan menarik kaki korban dengan handuk. Kakek sempat kesetrum tapi tidak mampu diselamatkan hingga akhirnya meninggal dunia," ujar Aulia Wahyudi saat diwawancarai di rumahnya, Selasa (28/10/2025).
Korban sudah diingatkan agar berhati-hati saat memadamkan api, karena situasi kabel jaringan listrik banyak yang terputus.
Kabel berserakan dan korban menyiram air dengan ember lalu menginjak kabel listrik tersebut.
Korban terjatuh tepat di depannya, sebagai pamong dirinya mencoba menyelamatkan nyawa sang kakek.
"Saya terjatuh dan korban juga jatuh, saya reflek mencari kain, saya tarik korban dengan handuk. Badan korban besar dan saya sempat menyentuh tubuh korban hingga saya terpental," ungkap Yudi.
Dirinya menggunakan handuk milik tetangga korban yang menggantung di teras rumah.
"Saya ambil itu (handuk) dan saya mencoba mengikat ke bagian kakinya, tapi ternyata meleset dan menyambar aliran listrik," kata Yudi.
Dirinya sempat terpental tiga kalinya dan korban tidak bisa diselamatkan.
"Saya sudah 3 kali terpental arus listrik, karena kabel itu kena siram jadi basah dan kabel tersebut ke parit masuk ke dalam air," kata Yudi.
"Saya reflek karena insting sebagai manusia dan pamong untuk membantu menarik setelahnya itu saya cidera hingga dipapah warga," terusnya.
Ada kabel di atas rumah korban yang terbelah dua, satu aliran kabel tersebut ke parit dan satu aliran lainnya ke jalan yang terinjak korban.
"Dari awal korban jatuh kondisinya pingsan, setelah saya tarik sempat bergerak. Kemudian saya tarik lagi dengan durasi tersengat ada 15 menit saya sempat istrahat duduk," terang Yudi.
Yudi mengatakan, awalnya pada saat kejadian dirinya baru pulang dari salat magrib.
"Kemudian tiba-tiba dari belakang rumah ada teriakan kebakaran, mendengar suara orang minta tolong dengan menjerit saya langsung ke lokasi," katanya.
Dirinya langsung ke luar rumah dan mencari sumber suara.
"Jadi ketika saya sampai ke lokasi ternyata api di lantai bawah menjalar dan membesar tapi belum sampai ke lantai dua," tuturnya.
Melihat kobaran api membesar dirinya berinisiatif untuk mematikan aliran listrik rumah warga.
Setelah mematikan aliran listrik tersebut dirinya kembali ke lokasi kejadian.
Lalu menghubungi pihak damkar, aparatur kelurahan dan kecamatan.
"Kami membantu memadamkan kobaran api yang membesar tersebut. Jadi saya inisiatif menghubungi pihak damkar dan aparatur kelurahan serta kecamatan," kata Yudi.
Pihaknya berusaha memadamkan api tersebut dan melihat situasi, serta meminta siapa saja yang mengerti aliran listrik agar diputus.
Ada kepulan asap yang sudah tinggi, akan tetapi posisi rumah Kakek Raji belum terbakar hanya di lantai 1 dan belum sampai ke lantai 2.
"Tidak ada suara ledakan, hanya suara kobaran api dan kayu yang terbakar. Ada percikan api dari kayu tersebut," ujarnya.
Api melahap semua bangunan rumah korban sekitar 10 menit.
Pada saat peristiwa tersebut kondisi angin cukup kencang sehingga kobaran api cepat membesar.
"Alhamdulillah warga sekitar tanggap dengan kejadian tersebut," imbuhnya.
"Saya dengan korban tetanggaan, dia penarik bentor. Kegiatan utama sehari-hari yang bersangkutan sering menerima pelayanan servis elektronik, memang orangnya kreatif," ujarnya.
Pada saat kejadian korban sedang menservis bentor dengan kondisi tengah mengelas dan terlihat CCTV pada waktu magrib.
"Rumah saya belakangan dengan rumah korban, korban ini tinggal dengan 4 anak, semua sudah berumah tangga dan hanya satu orang yang belum," kata Yudi.
Pada saat kejadian sang anak sedang di luar rumah.
Pihaknya sebagai pamong berharap kepada Pemkot Bandar Lampung memberikan bantuan kepada keluarga korban.
Yakni bantuan untuk merenovasi bangunan rumah korban.
"Jadi sudah dilakukan pengajuan kepada camat dengan diusulkan kepada Dissos terkait santunan renovasi rumah," kata Yudi.
"Waktu itu saya dengan pak camat langsung menangani peristiwa tersebut," tambahnya.
Pihaknya berpesan kepada warga untuk berhati-hati saat menggunakan peralatan elektronik.
Ke depan aparatur terkait harus mensosialisasi bahaya kelistrikan.
"Saya berharap ke depan harus adanya Apar setiap RT yang disediakan untuk diantisipasi. Ke depan ada hydrant sumber air, kalau di pesisir kami ada airnya, tetapi petugas damkar akan kesulitan masuk ke sini," kata Yudi.
Diungkapkannya, pada tahun 1988 ada 300 rumah yang terbakar dan menjadi peristiwa kelam.
Untuk itu perlu dipikirkan adanya sosialisasi seperti keamanan dalam penggunaan listrik.
"Bulan kemarin juga ada kebakaran, maka ini menjadi perhatian untuk diadakannya sosialisasi bahaya listrik," ujar Yudi.
Pihak PLN dan Damkarmat diharapkan dapat memberikan sosialisasi tersebut.
"Masyarakat diharapkan untuk lebih menambah wawasan dan pemerintah harus peka untuk mensosialisasikan bahaya kebakaran. Dengan pencegahan preventif dalam penanganannya dan minimal masyarakat tahu penanganan awalnya," pungkasnya.
(Tribunlampung.co.id/Bayu Saputra)
| Tambah PAD, Pemprov Lampung Buka Peluang Investor Kelola Penangkaran Rusa Tahura WAR |
|
|---|
| Program Pemutihan Pajak Kendaraan di Lampung Berpotensi Diperpanjang Lagi |
|
|---|
| Disnaker Lampung Tunggu Juknis soal Kenaikan UMP 2026 |
|
|---|
| Dendi Ramadhona Jadi Tersangka Korupsi Proyek SPAM, Penyidik Sita Mobil hingga Sertifikat |
|
|---|
| Peringati Hari Sumpah Pemuda, Eva Harapkan Pemuda Menjaga Nama Baik Daerah |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/lampung/foto/bank/originals/Pamong-Aulia-Wahyudi.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.