Berita Lampung

Usai Kunjungan Mentan, Lampung Disiapkan Jadi Sentra Baru Kedelai Nasional

Usai kunjungan Mentan, pemerintah mulai menyiapkan Provinsi Lampung sebagai salah satu sentra baru kedelai nasional.

Penulis: Riyo Pratama | Editor: Reny Fitriani
Dokumentasi
PANEN RAYA - Menhan Sjafrie Sjamsoeddin, Mentan Amran Sulaiman, Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali, serta jajaran Forkopimda, tokoh agama, dan masyarakat setempat saat menghadiri Panen Ketahanan Pangan TNI Angkatan Laut Tahun 2025 di lahan pertanian pemukiman TNI AL, Desa Madukoro, Kecamatan Kotabumi Utara, Kabupaten Lampung Utara, Rabu (29/10/2025). 

Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung – Usai kunjungan kerja Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman di Lampung Utara, pemerintah mulai menyiapkan Provinsi Lampung sebagai salah satu sentra baru kedelai nasional.

Pemerintah menargetkan perluasan lahan kedelai hingga 10 ribu hektare pada tahun 2026 sebagai bagian dari upaya mewujudkan kemandirian pangan nasional.

Anggota Komisi II DPRD Provinsi Lampung Mikdar Ilyas mengatakan, potensi keuntungan dari tanaman kedelai cukup besar.

Setiap hektare lahan mampu menghasilkan 3–4 ton biji kedelai dengan nilai jual sekitar Rp 36 juta per musim tanam.

“Dengan dua kali panen setahun, petani bisa meraup pendapatan hingga Rp 72 juta per tahun,” ujar Mikdar, Kamis (30/10/2025).

Ia menjelaskan, Kementerian Pertanian akan menyiapkan bibit unggul serta sarana dan prasarana pendukung untuk mendukung target perluasan lahan tersebut.

“Targetnya tahun 2026, luas tanam kedelai di Lampung bisa menembus 10 ribu hektare,” ucapnya.

Mikdar menambahkan, pemerintah pusat dan daerah telah sepakat mendukung penuh pengembangan kedelai di Lampung

Sejumlah lahan Hak Guna Usaha (HGU) yang sudah tidak produktif juga akan dimanfaatkan untuk pengembangan komoditas ini.

“Menhan sudah menyampaikan dukungannya agar Lampung menjadi penghasil utama kedelai nasional. Ini peluang besar bagi daerah kita untuk memperkuat sektor pertanian dan kemandirian pangan,” kata politisi Gerindra itu.

Ia berharap, setelah sukses dengan komoditas padi dan jagung, Lampung dapat menambah satu komoditas unggulan baru.

“Kita ingin Lampung bukan hanya swasembada beras dan jagung, tapi juga kedelai, bahkan singkong. Kalau petani punya banyak pilihan tanam, otomatis pendapatan mereka meningkat,” tuturnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan, dan Hortikultura Provinsi Lampung, Elvira Umihanni, menyampaikan bahwa produksi kedelai di Lampung dalam lima tahun terakhir mengalami fluktuasi.

Pada tahun 2024, produksi kedelai tercatat sebanyak 4.836 ton, turun dibanding tahun sebelumnya yang mencapai 6.191 ton.

“Pada 2020 produksi kedelai mencapai 2.497 ton, kemudian turun menjadi 1.922 ton pada 2021, naik menjadi 2.110 ton pada 2022, meningkat tajam pada 2023 sebanyak 6.191 ton, dan kembali menurun di 2024 menjadi 4.836 ton,” jelasnya, Rabu (29/10/2025).

Adapun luas panen kedelai di Lampung pada 2024 mencapai 2.751 hektare, menurun dari tahun 2023 yang seluas 4.444 hektare.

“Pada 2020 luas panen tercatat 1.570 hektare, kemudian 1.317 hektare pada 2021, dan 1.297 hektare pada 2022,” imbuhnya.

Elvira menyebutkan, daerah penghasil kedelai terbesar di Lampung tahun 2024 antara lain Kabupaten Pesawaran dengan 1.431 hektare, disusul Lampung Selatan 285 hektare, Tanggamus 243 hektare, Way Kanan 157 hektare, Lampung Utara 144 hektare, Pringsewu 76 hektare, Lampung Tengah 43 hektare, dan Lampung Timur 7 hektare.

(Tribunlampung.co.id/Riyo Pratama)

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved