Berita Lampung
Damkarmat Bandar Lampung Tangani 720 Laporan hingga Oktober, Ada Satu Kasus Unik
Kabid Penyelamatan Damkarmat Krisna Laksamana mengatakan, pihaknya mencatat ratusan laporan telah diselesaikan sepanjang 2025 ini.
Penulis: Dominius Desmantri Barus | Editor: Reny Fitriani
Ringkasan Berita:
- Damkarmat Bandar Lampung telah menangani 720 laporan evakuasi hingga akhir Oktober 2025, evakuasi ular menjadi yang terbanyak, yaitu 217 kasus.
- Selain ular, tim penyelamat juga mengevakuasi hewan lain seperti biawak (21 kasus), musang (5 kasus), dan kucing tersangkut mata kail.
- Pihak Damkarmat siap merespons laporan warga kapanpun tanpa memungut biaya.
Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan atau Damkarmat Bandar Lampung mencatat sebanyak 720 laporan hingga akhir Oktober 2025.
Kepala Bidang Penyelamatan Damkarmat Kota Bandar Lampung Krisna Laksamana mengatakan, pihaknya mencatat ratusan laporan telah diselesaikan sepanjang 2025 ini.
"Kami mencatat setidaknya ada 720 laporan evakuasi yang kita terima sudah kita selesaikan hingga (31/10)," ujarnya Senin (3/11/2025).
Ia menyebut laporan evakuasi terbanyak, evakuasi ular.
"Sepanjang Januari sampai Oktober, kami sudah menangani sekitar 217 kasus evakuasi ular, mulai dari piton, kobra, hingga jenis berbisa lainnya," ujar.
Menurutnya, kondisi cuaca yang tak menentu membuat populasi ular dan hewan liar lain lebih sering masuk ke permukiman warga.
Selain ular, tim penyelamat juga sering mengevakuasi hewan lain.
"Kasus biawak saja sudah 21 kali, musang 5 kali, bahkan ada satu kasus unik-kucing tersangkut mata kail," ucapnya.
Pihaknya siap merespons laporan warga kapanpun, tanpa memungut biaya apa pun.
"Masyarakat cukup hubungi kami kapan saja, layanan Damkarmat gratis, tanpa biaya," ujarnya.
Dalam menjalankan tugas, petugas penyelamatan juga rutin mengikuti pelatihan SAR dan vertical rescue untuk meningkatkan kecepatan dan keamanan penanganan di lapangan.
157 Kasus Kebakaran di Bandar Lampung
Terjadi 157 kasus kebakaran di Kota Bandar Lampung, penyebab terbanyak karena korsleting listrik, mulai dari Januari-20 Oktober 2025.
Kepala Bidang (Kabid) Pemadaman, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Kota Bandar Lampung Irman Saputra mengatakan, terjadi 157 kasus kebakaran di Kota Bandar Lampung.
"Jumlah kebakaran di Kota Bandar Lampung 157 kasus. Jenis kebakaran ada bangunan penduduk, industri, umum industri, kebakaran, kompor, lampu, listrik, rokok, dan lainnya. Penyebab kebakaran paling banyak terjadi karena korsleting listrik dengan 91 kasus," ujarnya, Rabu (22/10/2025).
"Total luas lahan yang terbakar 12.703 meter persegi. Total kerugian akibat kebakaran mencapai Rp 4.284.250.000," sambungnya.
Data jumlah kebakaran dari Damkarmat Bandar Lampung hingga Oktober 2025:
Januari 15 kasus, dengan luas lahan yang terbakar 1.571 meter persegi, total kerugian Rp 355.000.000.
Februari 14 kasus, dengan luas lahan yang terbakar 182 meter persegi, total kerugian Rp 303.350.000.
Maret 16 kasus, dengan luas lahan yang terbakar 1.912 meter persegi, total kerugian Rp 375.750.000.
April 16 kasus, dengan luas lahan yang terbakar 887 meter persegi, total kerugian Rp 940.250.000.
Mei 12 kasus, dengan luas lahan yang terbakar 754 meter persegi, total kerugian Rp 425.000.000.
Juni 21 kasus, dengan luas lahan yang terbakar 1.569 meter persegi, total kerugian Rp 145.500.000.
Juli 18 kasus, dengan luas lahan yang terbakar 2775 meter persegi, total kerugian Rp 537.000.000.
Agustus 14 kasus, dengan luas lahan yang terbakar 537 meter persegi, total kerugian Rp 110.500.000.
September 20 kasus, dengan luas lahan yang terbakar 1.035 meter persegi, total kerugian Rp 576.100.000.
Oktober 11 kasus dengan luas lahan yang terbakar 1.481 meter persegi, total kerugian Rp 515.800.000.
Total kejadian kebakaran 1 Januari-20 Oktober 2025 sebanyak 157 kali.
Total kerugian akibat kebakaran mencapai Rp 4.284.250.000.
Kebakaran lahan 18 kali.
Kebakaran bangunan penduduk 50 kali.
Kebakaran bangunan industri 9 kali.
Kebakaran bangunan umum 9 kali.
Kebakaran kendaraan 8 kali.
Kebakaran yang disebabkan korsleting listrik 91 kali.
Total kejadian kebakaran 157 kali.
Satu korban jiwa mahasiswa Universitas Negeri di Lampung, berinisial MDA (21) seorang laki-laki, meninggal dunia di kamar indekosnya di Jalan Ikan Nila, Kelurahan Bumi Waras, Kecamatan Bumi Waras, Kota Bandar Lampung pada Selasa (14/10/2025) sore pukul 15.30 WIB.
( Tribunlampung.co.id / Dominius Desmantri Barus )
| Korsleting Listrik Picu Kebakaran Warung di Kedaton Bandar Lampung |
|
|---|
| Prakiraan Cuaca Lampung Hari Ini 3 November 2025, Sebagian Besar Wilayah Hujan |
|
|---|
| Pemuda 33 Tahun Ternyata Jadi Penyebab Warga Lampung Tengah Kehilangan Burung |
|
|---|
| PERWOSI Ingin Jadikan Perempuan Lampung Tengah Sehat, Bugar, dan Berdaya |
|
|---|
| Anggota DPRD Lampung Minta Orang Tua Awasi Anak dari Bahaya Judi Online |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/lampung/foto/bank/originals/Petugas-Damkarmat-Bandar-Lampung-saat-mengevakuasi-ular-yang-masuk-ke-rumah-warga.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.