Berita Lampung
BMKG Maritim Panjang Keluarkan Peringatan Dini Banjir Rob, Berlaku hingga 10 November
BMKG Stasiun Meteorologi Maritim Panjang mengeluarkan peringatan dini mengenai potensi terjadinya pasang maksimum.
Penulis: Bayu Saputra | Editor: Reny Fitriani
Ringkasan Berita:
- BMKG Stasiun Meteorologi Maritim Panjang mengeluarkan peringatan dini banjir rob di sejumlah wilayah Provinsi Lampung, mulai 5-10 November 2025.
- Fenomena ini dipicu oleh kombinasi fase perigee dan bulan purnama.
- BMKG mengimbau masyarakat, pelaku usaha, dan pemerintah daerah untuk meningkatkan kewaspadaan, memantau perkembangan cuaca dan pasang air laut secara berkala.
Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika atau BMKG Stasiun Meteorologi Maritim Panjang mengeluarkan peringatan dini mengenai potensi terjadinya pasang maksimum.
Sehingga dapat memicu banjir pesisir atau yang dikenal sebagai banjir rob di sejumlah wilayah Provinsi Lampung.
Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Panjang Tarjono mengatakan, pihaknya telah mengeluarkan peringatan dini banjir rob.
Peringatan ini berlaku mulai 5-10 November 2025, fenomena ini dipicu oleh kombinasi fase perigee (fase jarak terdekat bulan ke bumi).
"Kondisi di mana bulan berada pada jarak terdekatnya dengan bumi dengan kejadian bulan purnama, yang bersamaan terjadi pada 5 November 2025," kata Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Panjang, Tarjono, Sabtu (8/11/2025).
Ia mengatakan, sebagaimana diketahui saat ini merupakan fase bulan purnama perigee.
Mempunyai potensi banjir pesisir rob, tetapi untuk waktu dan ketinggian air pasangnya setiap wilayah berbeda-beda.
"Terpantau juga adanya pusat tekanan udara rendah di sebelah barat Sumatera dan adanya belokan arah angin disekitar selat Sunda," ujarnya.
Hal ini dapat memicu adanya gangguan siklonik berupa angin kencang dan hujan.
Kombinasi kedua fenomena alam tersebut meningkatkan ketinggian air laut secara signifikan.
Adapun wilayah yang terdampak dan potensi gangguan, bahwa BMKG mencatat adanya enam wilayah pesisir di Lampung yang berisiko tinggi mengalami banjir rob.
Wilayah tersebut yakni Pesisir Bandar Lampung, pesisir Tanggamus, pesisir Lampung Selatan, pesisir Pesawaran, pesisir timur Lampung dan pesisir barat Lampung.
Kenaikan air laut maksimum ini diprediksi dapat mengganggu berbagai aktivitas masyarakat di kawasan pelabuhan dan pesisir.
Dengan gangguan yang berpotensi terjadi meliputi aktivitas bongkar muat di pelabuhan.
Kemudian aktivitas perikanan darat, serta operasional transportasi laut dan kegiatan wisata bahari.
Selain itu permukiman pesisir juga menjadi area yang rentan terdampak.
“Kondisi ini secara umum dapat mengganggu aktivitas masyarakat di sekitar pelabuhan dan pesisir," kata Tarjono.
BMKG mengimbau seluruh pihak untuk meningkatkan kewaspadaan.
Dengan rentang waktu 5-10 November 2025 pasang maksimum dapat terjadi pada malam hingga dini hari.
Pihaknya melakukan imbauan mitigasi dan kewaspadaan dalam upaya pencegahan dan pengurangan risiko.
BMKG mengimbau masyarakat, pelaku usaha, dan pemerintah daerah untuk mengambil langkah-langkah mitigasi.
Pihak-pihak terkait diminta untuk memantau perkembangan cuaca dan pasang air laut secara berkala.
Masyarakat juga diimbau untuk menghindari aktivitas di zona rawan rob terutama pada jam-jam puncak pasang.
"Jadi langkah-langkah mitigasi yang spesifik perlu dipersiapkan, termasuk penguatan tanggul sementara dan evakuasi barang berharga di permukiman pesisir," kata Tarjono.
Sementara itu, Ketua RT 016 Kangkung, Wahyudi Aulia mengatakan, rumah yang terdampak terkena banjir rob ringan yakni mencapai 103 rumah.
"Itu yang terdampak kalau sebelumnya gak ada yang terdampak secara langsung di wilayah Kelurahan Kota Karang juga sama," kata Wahyudi.
Semua ini rumah yang terdampak kategori ringan dan diharapkan para warga tetap waspada.
Adapun rumah yang terdampak diantaranya RT 22 lingkungan 3 ada 7 rumah, RT 24 lingkungan 3 (8), RT 16 lingkungan 3 ada 4 rumah.
Rumah yang banjir rob masuk ke dalam rumah yakni RT 23 lingkungan 3 ada 6 rumah.
RT 21 lingkungan 3 (4), RT 28 lingkungan 3 (5), RT 19 lingkungan 3 (8), RT 25 lingkungan 3 (18),
RT 18 lingkungan 3 (12).
Kemudian RT 020 lingkungan 3 (8), RT 012 lingkungan 2 ada 22 rumah dan RT 15 lingkungan 3 hanya 1 rumah.
(Tribunlampung.co.id/Bayu Saputra)
| Baru 1 SPPG di Bandar Lampung Kantongi SLHS, Berlokasi di Tanjung Senang |
|
|---|
| DPRD Bandar Lampung Desak Pemkot Hapus Pungutan Komite di SMP Negeri |
|
|---|
| Pria di Gadingrejo Tega Hamili Anak Sambungnya |
|
|---|
| Pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera Tingkatkan Konektivitas dan Efisiensi Perjalanan Antarprovinsi |
|
|---|
| Dokter Agung Resmi Dilantik Sebagai Ketua Papdi Lampung |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/lampung/foto/bank/originals/Suasana-banjir-rob-di-Kelurahan-Kangkung.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.