Berita Lampung
Lampung Ditarget Jadi Provinsi Mandiri Energi, 4 Proyek PLTP Mulai Berjalan
Lampung setidaknya memiliki 4 PLTP yang sedang berproses, diproyeksi bisa mendorong Lampung sebagai provinsi yang mandiri sekaligus Lumbung energi.
Penulis: Hurri Agusto | Editor: Reny Fitriani
Ringkasan Berita:
- Lampung memiliki peluang besar pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT) melalui Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP), dengan target penggunaan listrik dari EBT sebesar 75 persen pada tahun 2030.
- Terdapat 4 PLTP yang sedang berproses di Lampung, yaitu di Ulubelu Tanggamus, Rajabasa Lampung Selatan, Way Ratai Pesawaran, dan Danau Ranau Lampung Barat.
- Pengembangan EBT di Lampung diharapkan dapat membuat provinsi (mandiri energi).
Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Lampung mengungkap peluang besar pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT) untuk menjadikan Lampung melalui Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP)
Kepala Bidang (Kabid) Energi Dinas ESDM Provinsi Lampung Sopian Atiek mengatakan, bahwa saat ini Lampung setidaknya memiliki 4 PLTP yang sedang berproses, dan diproyeksi bisa mendorong Lampung sebagai provinsi yang mandiri sekaligus Lumbung energi.
Sopian mengatakan hal ini sejalan dengan target Provinsi Lampung untuk mencapai penggunaan listrik dari EBT sebesar 75 persen pada tahun 2030.
"Peluangnya cukup besar dan menjanjikan, karena targetnya tahun 2030 kita 75 persen harus sudah menggunakan energi terbarukan," ujar Sopian diwawancara, Kamis (13/11/2025).
Menurut Sopian, dari sisi Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL), Lampung diproyeksikan bisa mencapai surplus listrik dan mandiri energi pada tahun 2034.
"Walaupun secara sistem kelistrikan kita sebenarnya sudah surplus sekitar 200 Megawatt, tapi suplainya masih dari Sumatera Selatan (Sumsel). Dengan adanya pengembangan EBT ini, kita berharap bisa mandiri," jelasnya.
Sopian membeberkan, saat ini terdapat sejumlah proyek pembangkit listrik EBT di Lampung yang sedang berjalan dan yang akan segera dimulai pada tahun 2026.
"Untuk proyek energi pembangkit listrik yang sudah ground breaking itu ada di ulubelu Tanggamus, itu memanfaatkan energi panas bumi dengan kapasitas 220 Megawatt. Pengelolanya PGE (Pertamina Geothermal Energy), produknya nanti dijual dan disalurkan oleh PLN," kata Sopian.
Kemudian, proyek serupa juga ada di Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan, yang memiliki potensi kapasitas sekitar 2 x 110 MW.
"Saat ini masih dalam tahap menunggu Memorandum of Understanding (MoU) dengan PLN terkait harga jual listrik," ujarnya.
Lalu, proyek pembangkit listrik energi panas bumi di Kecamatan Way Ratai Pesawaran, yang saat ini masih dalam tahap eksplorasi, dengan potensi sekitar 55 MW.
"Untuk Way Ratai sekaran msih dalam tahap eksplorasi oleh Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) dan Chevron (PT Cahaya Anagata Energy).
Di tahun 2026, Sopian mengatakan terdapat protek serupa yakni di sekitar Danau Ranau, Lampung Barat yang diperkirakan akan menghasilkan daya sekitar 40 MW.
"Kemungkinan yang Danau Ranau itu pertengahan 2026 baru akan melanjutkan eksplorasi, karena energi panas bumi itu perlu waktu 5-8 tahun untuk eksplorasi," tambah Sopian.
Selain pembangkit listrik panas bumi, Sopian menuturkan Lampung juga memiliki potensi besar dalam pengembangan bio energi.
| Kuli Bangunan Gasak HP dan Laptop di Rumah Kontrakan di Labuhan Ratu |
|
|---|
| Ekonom Unila Soroti Peluang Besar Hilirisasi di Lampung, Dorong Pemda Tak Hanya Fokus Pertanian |
|
|---|
| Pencuri Laptop Mahasiswa KKN Itera Serahkan Diri ke Polsek Sekampung Udik |
|
|---|
| Anjungan Kabupaten Pringsewu Tampilkan Potensi Unggulan di Lampung Fest 2025 |
|
|---|
| Buruh Sambut Baik Perda Penyelenggaraan Ketenagakerjaan |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/lampung/foto/bank/originals/Kabid-Energi-Dinas-ESDM-Lampung-Sopian-Atiek.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.