Wawancara Eksklusif

REI Lampung: Lahan Jadi Tantangan 3 Juta Rumah

Di Lampung, kebutuhan perumahan tergolong tinggi dengan backlog yang masih mencapai sekitar 270 ribu unit, ditambah lebih dari 113 ribu rumah. 

Penulis: Riyo Pratama | Editor: Daniel Tri Hardanto
Tribunlampung.co.id/Deni Saputra
3 JUTA RUMAH - Wakil Ketua DPD REI Lampung Bidang Perbankan dan Pembiayaan Erson Agustinus (kiri) membeberkan soal program 3 Juta Rumah, Kamis (13/11/2025). 

FLPP ini berbicara sisi konsumen demand atau permintaan. Di awal 2025, pemerintah meluncurkan FLPP sebanyak 220 ribu unit rumah. Lalu pada bulan Juni ditambah menjadi 350 ribu unit. Sampai kuartal keempat 2025 masih tersisa sekitar 100 ribuan kuota yang diharapkan bisa terserap habis pada Desember 2025.

Selain FLPP, bagaimana dengan KPP atau Kredit Program Perumahan? Bisa dijelaskan untuk edukasi masyarakat?

KPP sangat menarik. Sosialisasinya saya gencarkan sejak dirintis pada Juni dan resmi diluncurkan pada pertengahan Oktober. Saya sangat antusias karena program ini bisa dilihat dari sisi demand dan supply.

Pemerintah menyediakan dana Rp 130 triliun. Dari total itu, Rp 117 triliun untuk supply, yaitu pengembang, kontraktor, toko bangunan, dan UMKM yang berkaitan dengan sektor perumahan. Sisanya Rp13 triliun untuk demand atau UMKM.

Program ini menjadi akselerasi atau percepatan. Usaha mikro bisa naik menjadi kecil, kemudian menengah, sampai berpotensi menjadi besar. Dampaknya sangat baik bagi pertumbuhan ekonomi.

Di Lampung, bank penyalur KPP antara lain BTN, BNI, BRI, Mandiri, BTN Syariah, BSI, dan beberapa bank swasta yang akan ikut menyalurkan. Karena itu saya mengimbau developer dan kontraktor segera memanfaatkan kredit ini untuk memacu ekosistem bisnis perumahan.

Apakah regulasi ini lebih mengatur pelaku pemasaran atau juga konsumennya?

Sebenarnya untuk semua pelaku usaha. Sisi supply diperuntukkan bagi developer, kontraktor, dan toko bangunan. Sementara Rp 13 triliun diperuntukkan bagi UMKM dengan ketentuan berbeda.

Untuk supply, pertama kali gulirannya bisa mencapai Rp 5 miliar dengan subsidi bunga 5 persen. Dana Rp5 miliar itu bisa berputar menjadi Rp 20 miliar. Sementara bagi UMKM, batas pagunya Rp 500 juta dengan subsidi bunga 6 persen.

Bagaimana peran REI dalam menyukseskan program 3 Juta Rumah, khususnya di Lampung?

REI sangat berperan dalam mewujudkan program 3 Juta Rumah. Kami mengembangkan rumah untuk MBR dan memiliki banyak anggota yang bergerak di sektor tersebut.

Target REI 2025 awalnya 1.500 unit, namun meningkat menjadi 1.800 unit sebelum akhir tahun. Per Juni 2025 realisasinya sudah 800 unit dan kini sekitar 1.000–1.100 unit. Itulah kontribusi kami membantu program nasional ini Kami optimis di akhir tahun dapat menembus target.

Ada wacana rumah minimal 18 meter persegi. Seperti apa konsep layak huni menurut REI?

Wacana rumah ukuran 18 meter persegi itu muncul dari Kementerian Perumahan, namun lebih cocok untuk daerah dengan keterbatasan lahan seperti Jakarta dan Tangerang.

Untuk wilayah luar Jakarta–Tangerang–Jabar, kami tetap mengembangkan minimal tipe 36. Dalam aturan, tipe 27–36 adalah rumah subsidi. Sementara tipe 18 tidak jadi diterapkan.

Sumber: Tribun Lampung
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved