Wawancara Eksklusif

REI Lampung: Lahan Jadi Tantangan 3 Juta Rumah

Di Lampung, kebutuhan perumahan tergolong tinggi dengan backlog yang masih mencapai sekitar 270 ribu unit, ditambah lebih dari 113 ribu rumah. 

Penulis: Riyo Pratama | Editor: Daniel Tri Hardanto
Tribunlampung.co.id/Deni Saputra
3 JUTA RUMAH - Wakil Ketua DPD REI Lampung Bidang Perbankan dan Pembiayaan Erson Agustinus (kiri) membeberkan soal program 3 Juta Rumah, Kamis (13/11/2025). 

Untuk program 3 Juta Rumah secara nasional, berapa kuota khusus untuk Lampung?

Tidak ada pembagian kuota per daerah seperti “Lampung dapat sekian”. Lebih kepada kebutuhan. Jika kebutuhan Lampung tinggi, bank-bank daerah akan meminta kuota ke bank pusat.

BTN menargetkan 3.000 KPR pada 2025. Bank lain juga punya target masing-masing. Lampung sebelumnya pernah kehabisan kuota FLPP, namun tahun ini kuota nasional 350 ribu unit masih tersedia.

Bagaimana peran REI Lampung dalam memberikan informasi kepada masyarakat terkait rumah subsidi, mulai dari DP, kemudahan, hingga manfaat program FLPP?

Kami selalu mengimbau masyarakat yang membutuhkan rumah, khususnya rumah subsidi, agar tidak sungkan bertanya kepada kami sebagai asosiasi. Kami siap menjelaskan seluruh informasi terkait, termasuk ketentuan DP yang sudah tercantum dalam juknis. Untuk rumah subsidi, DP tidak boleh melebihi 7 persen dari harga rumah. Saat ini harga rumah FLPP adalah Rp 196 juta.

Anggota REI sebagai developer juga wajib menaati seluruh ketentuan yang berlaku agar tidak menyalahi aturan, khususnya dalam hal DP. Sebab program FLPP ini menggunakan dana pemerintah, sehingga semua prosesnya harus mengikuti regulasi. Perhitungan harga juga telah ditetapkan, yaitu menjual pada kisaran Rp 166 juta sesuai ketentuan pemerintah.

Selain itu, kami juga memberikan edukasi kepada masyarakat melalui berbagai kegiatan seperti REI Expo maupun podcast seperti ini. Harapannya, masyarakat yang membutuhkan rumah dapat lebih memahami prosedur dan mendapatkan informasi yang benar.

Bagaimana potensi pengembangan perumahan di Lampung?

Potensi perumahan di Lampung sangat tinggi. Lampung berada di posisi ketiga di Sumatera untuk tingkat kebutuhan rumah. Angka backlog kita mencapai 270 ribu unit, ditambah 113 ribu unit rumah tidak layak huni yang harus ditingkatkan menjadi rumah layak huni.

Dengan kebutuhan sebesar itu, saya mengajak para developer untuk memperbanyak pembangunan rumah subsidi karena pasar dan permintaannya sangat besar di Lampung.

Apa masukan dan tips bagi masyarakat yang sedang mencari rumah subsidi?

Pertama, masyarakat perlu memahami bahwa rumah subsidi FLPP memiliki ketentuan tertentu. Salah satunya adalah batas penghasilan maksimal Rp 8 juta. Jika penghasilan lebih dari itu, maka tidak termasuk kategori MBR dan tidak bisa mengajukan rumah subsidi.

Kedua, datanglah ke developer dan minta informasi selengkap-lengkapnya agar saat proses KPR tidak terjadi kesalahpahaman. Termasuk soal DP, aturan, dan persyaratan perbankan.

Ketiga, pilihlah lokasi yang sesuai kebutuhan. Rumah subsidi saat ini jarang berada di tengah kota karena harga tanah tinggi. Umumnya berada di kawasan pinggiran atau daerah perbatasan. Di tengah kota justru lebih banyak rumah komersial.

Keempat, saat proses akad kredit, tanyakan kepada pihak bank mengenai langkah-langkah selanjutnya agar tidak terjadi misinformasi di kemudian hari. 

(Tribunlampung.co.id/Riyo Pratama)

Sumber: Tribun Lampung
Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved