Berita Terkini Nasional
Pembunuh Intel Polisi Brigadir Esco Dicurigai Orang Dekat, Istrinya yang Polwan Disorot
Kecurigaan tersebut muncul dari keluarga Brigadir Esco Fasca Rely (29) bahkan menduga jika pelakunya juga anggota polisi.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, NTB - Pelaku pembunuhan intel polisi Polsek Sekotong Lombok Barat Brigadir Esco Fasca Ely dicurigai orang dekat.
Kecurigaan tersebut muncul dari keluarga Brigadir Esco Fasca Rely (29) bahkan menduga jika pelakunya juga anggota polisi.
Hal itu diungkap kakek Brigadir Esco, Supardi yang kemudian menyebut terkait terduga pelaku sudah viral di media sosial.
Menurut Supardi, penyidik masih membutuhkan waktu untuk proses pentapan tersangka. Ia berharap tersangka dapat segera ditetapkan supaya kasus kematian Brigadir Esco menjadi lebih terang.
Diketahui istri dan mertua Brigadir Esco sempat diperiksa dalam kasus kematian intel polisi Polsek Sekotong tersebut. Termasuk rekan kerja korban.
Direskrimum Polda NTB Kombes Pol Syarif Hidayat menyebut ada puluhan saksi diperiksa atas kematian tak wajar Brigadir Esco. "Ada 23 orang yang diperiksa termasuk istri dan mertua dan rekan kerja," katanya dikutip TribunLombok.com.
Kini sosok istri Brigadir Esco yang diketahui sebagai anggota polisi wanita ( polwan) juga menjadi sorotan. Saat penemuan jasad, istri Brigadir Esco ini sering pingsan.
Brigadir Esco merupakan anggota Polres Lombok Barat yang bertugas di Polsek Sekotong. Dia tinggal di Dusun Nyiur Lembang, Kecamatan Narmada, Kabupaten Lombok Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat, bersama istri seorang polwan.
Kadus Nyiur Lembang Muhammad Rijal menyebut Brigadir Esco bertugas sebagai anggota Intel di Polsek Sekotong. Kematian Brigadir Esco ini dinilai janggal oleh keluarga, terutama karena terdapat bekas luka di wajah dan tubuh korban.
Jenazah Brigadir Esco ditemukan dalam kondisi leher terikat tali di sebuah kebun kosong di kaki bukit, tidak jauh dari rumahnya di Desa Nyiur Lembang pada Minggu (24/8/2025).
Kini Polres Lombok Barat telah resmi meningkatkan ke tahap penyidikan terhadap kasus dugaan pembunuhan anggota Intel Polsek Sekotong Lombok Barat Brigadir Esco Fasca Rely.
Dikutip dari TribunLombok.com, naiknya ke tahap penyidikan kasus dugaan pembunuhan ini berdasarkan surat pemberitahuan perkembangan hasil penyelidikan (SP2HP) yang dikeluarkan Polres Lombok Barat, dengan nomor: SP2HP/66/IX/RES.1.7./2025/Reskrim.
Berikut bunyi SP2HP:
"Bersama ini kami beritahukan bahwa proses penyidikan terhadap perkara yang saudara laporkan yang mengakibatkan korban atas nama Sdr. Esco Faska Rely meninggal dunia, Penyidik telah melakukan serangkaian tindakan penyidikan yang dimana setelah dilakukan gelar perkara dan kasus ini telah dinaikkan ke tahap penyidikan."
"Penyidik telah melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi, menyita barang bukti, penggeledahan dirumah saksi dan TKP serta mengirim barang bukti digital (HP) dan sampel ke Laboratorium Forensik untuk pemeriksaan lebih lanjut serta penyidik juga telah melaksanakan gelar evaluasi dan asistensi dengan Ditreskrimum Polda NTB dan Kapolres Lombok Barat.”
Kapolres Lombok Tengah, AKBP Yasmara Harahap dan Kasat reskrim Polres Lombok Barat saat ditemui wartawan memilih tak menjawab pertanyaan wartawan.
Disampaikannya, bahwa penyampaian informasi hasil perkembangan dugaan pembunuhan Brigadir Esco satu pintu lewat Polda NTB.
Dirreskrimsus Polda NTB, Kombes Pol FX Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Nusa Tenggara Barat (NTB), Kombes Pol Syarif Hidayat hingga diberita diterbitkan belum menjawab pertanyaan wartawan.
Curiga Ada Keterlibatan Orang Dekat Korban
Berdasarkan pantauan Tribun Lombok, hari ini Selasa (3/9/2025), orang tua Brigadir Esco, Samsul Herawadi dipanggil oleh penyidik Polres Lombok Barat.
Tampak Samsul Herawadi didampingi oleh dua orang kakek Brigadir Esco yaitu Supardi dan Miase. Hadir pula 3 orang dari keluarga dan kerabat Samsul Herawadi.
Kakek Brigadir Esco, Supardi menyampaikan, pihaknya diberitahukan oleh penyidik bahwa untuk membuat kasus terang benderang masih dibutuhkan waktu.
"Kita tegaskan, apa bisa ini dipercepat? Artinya ini menurut kita ini sudah sangat lamban dan lama. Tetapi beliau (kasi Pidum) meyakinkan kami tadi bahwa ini masih butuh waktu, butuh proses," jelas Supardi.
Supardi mengungkapkan, pihaknya menduga ada keterlibatan orang dekat korban bahkan telah viral diberbagai media sosial terutama Facebook.
"Kami meyakini bahwa ini melibatkan orang-orang dekat. Brigadir Esco inikan anggota (Polres Lombok Barat), terus istrinya (Briptu Rizka Sintiyani) juga anggota. Mungkin juga pihak kepolisian agak susah kan karena pelaku yang terduga ini kan mungkin anggota dan dimungkinkan adanya pihak lain dibelakang layar," jelas Supardi.
Berita Selanjutnya Kematian Brigadir Esco Intel Polisi Dinilai Janggal, Keluarga sempat Minta Bantu Dukun
Intel Polisi Tewas Tak Wajar di Lombok Barat Ternyata Dibunuh, Kasusnya Naik Penyidikan |
![]() |
---|
Intip Gaji dan Tunjangan DPR RI Terbaru Setelah Didemo, Banyak Tunjangan Naik |
![]() |
---|
Terungkap Kucing yang Dijagal Sujadi untuk Dijual Dagingnya Ada Persia dan Anggora |
![]() |
---|
Terjatuh, Pendaki Gunung Cakrabuana Tewas saat Tim Evakuasi dalam Perjalanan |
![]() |
---|
Fakta Mengejutkan Jalur Pacet-Cangar Tempat Potongan Daging Manusia Ditemukan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.