Berita Terkini Nasional
Alasan Polisi Nyatakan Tewasnya Kacab Bank BUMN Bukan Pembunuhan Berencana
Kasus tewasnya Kacab Bank BUMN, Mohamad Ilham Pradipta (37) dinyatakan tidak masuk kategori pembunuhan berencana.
Pada Rabu, 20 Agustus, Serka N bertemu kembali dengan JP di sebuah bank swasta di Jakarta Timur.
Dalam pertemuan tersebut, JP menyerahkan uang tunai sebesar Rp95 juta kepada Serka N untuk mendukung operasi penculikan. Uang itu kemudian diberikan kepada Kopda FH di sebuah kafe di Rawamangun.
Setelah menerima dana, Kopda FH menghubungi seorang rekannya, EW, untuk mengatur pertemuan.
EW datang bersama empat orang lainnya yang berinisial AT, JR, hingga RA, mereka menggunakan mobil Avanza putih sebagai kendaraan operasional.
Sekitar pukul 13.45 WIB, JP memberikan informasi bahwa korban berada di sebuah pusat perbelanjaan di wilayah Pasar Rebo, Jakarta Timur.
Menindaklanjuti informasi itu, Kopda FH dan tim bergerak menuju lokasi dengan dua kendaraan berbeda.
Saat korban tiba di pusat perbelanjaan sekitar pukul 16.30 WIB, mobil Avanza putih yang dikendarai EW diparkir di samping mobil korban.
Lantas EW dan AT langsung menciduk Ilham dan memaksanya masuk ke dalam mobil.
"Sekira pukul 13.45, Saudara JP memberikan informasi kepada Kopda FH bahwa korban berada di sebuah perbelanjaan di wilayah Pasar Rebo, Jakarta Timur. Selanjutnya Kopda FH dengan menggunakan mobil yang lain bersama dengan Saudara EW dan kawan-kawan lainnya empat orang itu yang menggunakan Avanza warna putih bergerak menuju ke pusat perbelanjaan tersebut."
"Kemudian Saudara EW memarkirkan kendaraannya di samping mobil korban. Sekitar pukul 16.30 WIB saat korban datang, kemudian Saudara EW dan Saudara AT langsung membawa korban dan memasukkannya ke dalam mobil Avanza berwarna putih. Pada saat kejadian tersebut, Kopda FH berada di lokasi parkir, namun tidak dalam satu kendaraan yang sama. Selanjutnya setelah korban berhasil dibawa," terang Kolonel Cpm Donny Agus.
Dalam perjalanan, Kopda FH sempat beberapa kali menghubungi JP untuk menanyakan tim penjemput lanjutan, yang dijanjikan sebelumnya. Karena tim tak kunjung datang, Kopda FH bahkan mengancam akan menurunkan korban.
Untuk memudahkan pertemuan, EW mengirimkan lokasi (shareloc) kepada Kopda FH, yang kemudian diteruskan kepada JP. Sekitar pukul 19.45 WIB, seluruh pihak bertemu di bawah flyover Kemayoran.
Di sana, korban dipindahkan dari mobil Avanza ke mobil Fortuner hitam yang dikendarai saudara U, dan berisi JP, Serka N, serta DH.
Dalam perjalanan, Ilham yang sudah dalam kondisi terikat dan dilakban, berusaha melawan.
Serka N dilaporkan ikut menahan dada korban untuk meredam perlawanan. Namun, karena kondisi korban yang semakin melemah dan ketidakjelasan dari tim penjemput lanjutan, para pelaku memutuskan untuk mengakhiri aksi tersebut.
Pilu Anak Kembar Disiksa Ibu Kandung Selama 8 Tahun |
![]() |
---|
Penyebab Kepsek SMPN 1 Prabumulih Dicopot, Gegara Chat Tak Senonoh Guru ke Siswinya |
![]() |
---|
Didik J Rachbini Soroti Kebijakan Menkeu Tempatkan Dana Rp 200 Triliun ke Bank BUMN |
![]() |
---|
Sempat Dicecar Benny K Harman, Hakim yang Vonis Mati Ferdy Sambo Tak Lolos Jadi Hakim Agung |
![]() |
---|
Kronologi Serka N dan Kopda FH Culik Kacab Bank BUMN hingga Berujung Kematian |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.