Berita Terkini Nasional

Pembunuh Pengantin Baru di Tanah Laut Ternyata Kenalannya di Aplikasi Jejaring Sosial

Kedua belah pihak baru kenal lalu janjian untuk bertemu di area kebun sawit di Desa Bajuin, Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan.

Tangkap Layar/BanjarmasinPost
EVAKUASI - Candra Adi Putera, pengantin baru warga Desa Tambak Karya, Kecamatan Kurau, Kabupaten Tanah Laut, Provinsi Kalimantan Selatan ditemukan tewas dengan kondisi mengenaskan di jalan kebun wilayah Desa Bajuin, Selasa (16/9/2025) pagi. Pembunuh pengantin baru di Tanah Laut ternyata kenalannya di aplikasi jejaring sosial. 

"Ketika korban hendak pergi, lalu salah satu pelaku menarik sepeda motornya. Kemudian pelaku satunya lagi mengambil sajam di jok dan menikam bagian belakang tubuh korban," papar Cahya dilansir Tribunnews.com.

Senjata tajam (sajam) yang digunakan pelaku berupa belati berkumpang cokelat, sepanjang sekitar 20 sentimeter.

Korban yang mengalami luka tikam di leher belakang dan di bagian kepala langsung ambruk. Lalu pelaku mengambil sepeda motor korban dan bergegas pergi.

Pengakuan Pelaku

Sementara itu MM kepada wartawan menuturkan dirinya bersama rekannya (HDY) telah janjian dengan korban Candra untuk bertemu di Pelaihari.

Selasa dinihari mereka berkomunikasi melalui aplikasi jejaring sosial (platform digital). 

"Korban menghubungi terus, minta bertemu. Kami ada juga merasa takut," kata MM.

Namun ketika mengetahui korban telah berada di Gunung Kayangan (10 kilometer dari Pelaihari), lalu disepakati pertemuan yakni di dekat simpang Desa Kunyit, Kecamatan Bajuin. 

Korban diarahkan melewati simpang Atilam agar lebih dekat. Pelaku semula berencana ikut (dibonceng).

"Tapi sepertinya korban sudah merasa sehingga tidak mau. Milih naik kendaraan sendiri. Lalu kami ajak terus menuju Bajuin karena kalau langsung kami eksekusi di situ tidak memungkinkan karena banyak orang lalu lalang," papar MM.

Dalam perjalanan, MM berdiskusi dengan HDY untuk memudahkan aksi mereka. Kemudian keduanya mengatakan kepada korban singgah di pondok teman di Bajuin (TKP).

Di jalan sepi berjarak sekitar puluhan meter dari jalan poros kecamatan itulah, MM dan HDY menghabisi korban, sekitar pukul 03.00 Wita. "Saya menarik motornya dari belakang saat korban hendak pergi," paparnya.

Karena korban melawan, akhirnya pelaku lainnya HDY mengambil senjata tajam (sajam) jenis belati yang disimpan di jok. 

Sajam ini ditikam ke leher belakang dan kepala belakang korban. Seketika korban ambruk dan kemudian pelaku membawa kabur sepeda motor milik korban.

Pelaku mengatakan saat itu juga merasa takut ketika korban terus meminta untuk bertemu.

Sumber: Tribunnews
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved