Berita Terkini Nasional

Luka Sayatan Lengan Ungkap Penyebab Kematian Wawan Pembantai Satu Keluarga di Pacitan

Kapolres Pacitan AKBP Ayub Diponegoro Azhar mengatakan, syatan lengan itu ditemukan setelah dilakukan autopsi terhadap jasad Wawan.

Tribunnews.com
WAWAN - Foto semasa hidup Wawan, pria Pacitan bantai keluarga mantan istri. Wawan ditemukan tewas membusuk dengan luka sayatan lengan di hutan Desa Temon, Kecamatan Arjosari, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Jawa Timur - Polisi menemukan luka sayatan lengan pada jasad Wawan yang diindikasi sebagai penyebab kematian pembantai satu keluarga di Pacitan, Jawa Timur.

Kapolres Pacitan AKBP Ayub Diponegoro Azhar mengatakan, syatan lengan itu ditemukan setelah dilakukan autopsi terhadap jasad Wawan.

Autopsi adalah pemeriksaan medis terhadap jenazah setelah kematian untuk mengetahui penyebab, cara, dan kondisi penyakit atau cedera yang dialami, yang dilakukan melalui pembedahan atau pemeriksaan organ internal.

Proses autopsi tersebut dilakukan setelah Wawan ditemukan meninggal dunia seusai buron lantaran membantai keluarga mantan istrinya. 

Jasad Wawan ditemukan tidak utuh di hutan Desa Temon, Kecamatan Arjosari, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, Kamis (25/9/2025). 

Ayub memastikan jasad itu adalah Wawan. Hal itu setelah pihaknya menerima hasil autopsi dari dokter RSUD (Rumah Sakit Umum Daerah) dr Darsono Pacitan dan inafis Satreskrim Polres Pacitan Jumat (26/9/2025).

Adapun penyebab kematian Wawan yakni mengakhiri hidup setelah kabur ke dalam hutan. “Dugaannya memang mengakhiri hidupnya sendiri,” tambah Ayub.

Kesimpulan itu diperoleh setelah hasil autopsi dari tim medis RSUD dr Darsono Pacitan bersama inafis Satreskrim Polres Ponorogo keluar.

“Ditemukan bekas luka sayat di nadinya pada bagian pergelangan tangan sampai dengan bawah lengan sejumlah 4 sayatan. Nah dugaannya pelaku menyayat dirinya sendiri,” jelasnya.

Hasil autopsi menunjukkan adanya empat luka robek pada lengan kiri bagian bawah, masing-masing berukuran 8x6x2 cm, 12x6x3 cm, 7x3x2 cm, dan 8x6x2 cm.

Luka tersebut menyebabkan urat nadi putus akibat sayatan benda tajam.

“Luka sayatan tersebut mengakibatkan meninggal dunia,” tegas mantan Kasatreskrim Polres Gresik ini.

Dari pemeriksaan medis, diperkirakan Wawan telah meninggal sejak 2–3 hari sebelum ditemukan.

Jasadnya sudah dalam kondisi membusuk, tubuh mengembang, penuh belatung, dengan kulit berwarna merah kebiruan serta pembusukan pada wajah.

Kronologi Pembantaian

Sabtu (20/9/2025) malam, warga Dusun Drono, Desa Temon, Kecamatan Arjosari, Pacitan, digemparkan aksi sadis Wawan, warga Desa Kanyen, Kecamatan Kebonagung.

Tanpa ampun, ia menyerang keluarga mantan istrinya, Miswati.

Informasi yang dihimpun menyebutkan, Wawan mendatangi rumah Miswati dengan membawa senjata tajam lalu mengamuk membabi buta.

Korban pertama adalah Timi, mantan mertuanya, yang tewas di tempat setelah mengalami luka sayat pada bagian leher.

Korban berikutnya, Arga, siswa SD yang juga keponakan pelaku, meninggal dunia meski sempat dirujuk ke rumah sakit di Yogyakarta.

Selain itu, Miswati (mantan istri pelaku), Eky (mantan ipar), serta Miskun (mantan mertua) juga mengalami luka parah dan harus dirawat di RSUD dr Darsono Pacitan.

Diduga Dipicu Konflik Rumah Tangga

Kepala Desa setempat menjelaskan, aksi brutal Wawan diperkirakan berawal dari sakit hati setelah perceraian dengan Miswati sekitar empat bulan lalu.

Wawan disebut kecewa karena ajakan untuk rujuk ditolak oleh mantan istrinya.

Bahkan, ia juga mendengar kabar bahwa Miswati berencana menikah lagi.

“Mantan istrinya tidak mau dirujuk dan mau menikah lagi,” paparnya.

Kapolres Pacitan, AKBP Ayub Diponegoro Azhar, membenarkan bahwa usai menghabisi keluarga mantan istrinya, Wawan melarikan diri ke kawasan hutan.

“Pelaku melarikan diri ke hutan setelah menghabisi keluarga mantan istri,” ungkap Kapolres Pacitan, AKBP Ayub Diponegoro Azhar.

Berita Selanjutnya Motif Wawan Bantai Keluarga Mantan Istri, Kata-kata Eks Mertua Diduga Jadi Pemicu

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved