Berita Terkini Nasional

Siasat Licik Hacker Bjorka Menghindari Patroli Siber, 5 Tahun Baru Tertangkap

Tercatat hacker Bjorka aktif di dark web sejak 2020 hingga tahun 2025 ini polisi baru berhasil membongkar sosoknya dan melakukan penangkapan.

Kompas.com/Baharudin Al Farisi
HACKER BJORKA DITANGKAP - Direktorat Reserse Siber Polda Metro Jaya menangkap pemilik akun X atas nama Bjorka berinisial WFT (22) terkait kasus ilegal akses data nasabah salah satu bank swasta. Terungkap siasat licik hacker Bjorka menghindari patroli siber sehingga lima tahun baru tertangkap. 

Untuk menghindari patroli siber, siasat licik Bjorka dengan kerap mengganti username-nya. Ia sempat menggunakan username X @bjorkanesiaa, SkyWave, Shint Hunter, hingga Opposite 6890.

"Setelah mengganti (username menjadi SkyWave), pelaku melakukan posting terhadap contoh-contoh atau sampel tampilan akses perbankan atau mobile banking salah satu nasabah bank swasta," tutur Kasubdit IV Direktorat Siber Polda Metro Jaya, AKBP Herman Edco Wijaya Simbolon, Kamis, dalam kesempatan yang sama, dilansir Kompas.com.

"Jadi tujuan pelaku melakukan perubahan nama-perubahan nama ini adalah untuk menyamarkan dirinya dengan membuat menggunakan berbagai macam, tentunya email atau nomor telepon atau apa pun itu sehingga yang bersangkutan sangat susah untuk dilacak," timpal Alvian.

Tak hanya di dark web, Bjorka juga memperjualblelikan data hasil retasannya, mulai dari perbankan hingga perusahaan swasta di Indonesia, lewat Telegram.

Pembayaran hasil transaksi dilakukan melalui akun kripto. Dari aksinya itu, Bjorka bisa meraup puluhan juta rupiah, tergantung kesepakatan dengan pembelinya.

"Dari hasil penjualan tersebut, pelaku menerima pembayaran melalui akun-akun kripto yang dimiliki oleh pelaku dan secara rutin pelaku ini juga selalu mengganti," kata Herman.

Motif Ekonomi

WFT alias Bjorka diketahui merupakan anak tunggal dan yatim piatu. Meski begitu, ia menjadi tulang punggung bagi keluarganya yang lain. Persoalan ekonomi menjadi motif utama Bjorka melakukan peretasan.

Uniknya, Bjorka tak memiliki latar belakang pendidikan Internet dan Teknologi (IT). Ia tak lulus SMK dan belajar IT secara otodidak lewat komunitas di media sosial.

"Hanya orang yang tidak lulus SMK. Namun, sehari-hari secara otodidak dia selalu mempelajari IT. Jadi, dia mempelajari segala sesuatunya itu hanya dari IT dan melalui komunitas-komunitas media sosial," ujar Alvian, masih dari Kompas.com.

"Dari hasil tracing, dia gunakan untuk kebutuhan pribadi. Karena kan ternyata dia anak yatim piatu. Dia menghidupi semua keluarga. Dia anak tunggal, tapi dia menghidupi keluarga-keluarga," jelas Alvian.

Meski demikian, Alvian belum bisa memastikan, apakah WFT memang Bjorka yang sempat menghebohkan Indonesia atau mungkin.

Sebab, menurutnya, seseorang bisa menjadi siapa saja di dunia maya. Karena itu, Alvian mengatakan pihaknya masih mendalami keterkaitan tersebut.

"Mungkin, jawabannya saya bisa jawab, mungkin. Apakah Bjorka 2020? Mungkin. Apakah dia Opposite 6890 yang dicari-cari? Mungkin," ujar Alvian.

"Kami perlu pendalaman lebih dalam lagi terkait dengan bukti-bukti yang kami temukan, baik itu data-datanya, jejak digitalnya, sehingga itu bisa kita formulasikan."

Sumber: Tribunnews
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved