Berita Terkini Nasional

Hasil Tes DNA Kerangka Manusia di Kwitang, Ferry Irwandi Minta Tak Ditutupi

Hasil tes DNA yang dilakukan terhadap kerangka manusia yang ditemukan di gedung di kawasan Kwitang, Jakarta Pusat, baru akan diketahui pekan depan.

Dokumentasi Tribunlampung.co.id
KERANGKA MANUSIA - Foto ilustrasi, garis polisi. Hasil tes DNA yang dilakukan terhadap kerangka manusia yang ditemukan di satu gedung di kawasan Kwitang, Jakarta Pusat, baru akan diketahui pekan depan. Nantinya, setelah hasil tes DNA itu keluar akan diketahui apakah dua kerangka manusia itu berkaitan dengan Reno Syahputra Dewo dan Muhammad Farhan Hamid, dua orang yang dilaporkan hilang sejak demonstrasi akhir Agustus lalu. 
Ringkasan Berita:
  • Polisi menunggu hasil tes DNA pekan depan untuk memastikan identitas dua kerangka manusia yang ditemukan di gedung terbakar kawasan Kwitang, Jakarta Pusat.
  • Diduga kerangka itu milik dua pendemo hilang, M Farhan Hamid dan Reno Syahputeradewo.
  • CEO Project Malaka meminta hasil tes DNA tidak ditutupi agar kasus orang hilang pasca demo akhir Agustus 2025 terungkap.

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Jakarta - Hasil tes DNA yang dilakukan terhadap kerangka manusia yang ditemukan di satu gedung di kawasan Kwitang, Jakarta Pusat, baru akan diketahui pekan depan.

CEO Project Malaka, Ferry Irwandi lewat dari akun Instagram-nya, meminta agar hasil tes DNA tak ditutupi.

Tes DNA tersebut dilakukan untuk mengungkap identitas dua kerangka manusia yang ditemukan tersebut.

Beredar kabar jika 2 kerangka manusia yang ditemukan petugas teknis di gedung bertuliskan Astra Credit Companies pada Rabu (29/10/2025) itu, adalah 2 pendemo yang hilang.

GEDUNG DIBAKAR DAN DIJARAH - Satu gedung dengan plang nama bertuliskan Astra Credit Companies di kawasan Kwitang, Jakarta Pusat, dibakar dan dijarah oleh massa yang menggelar aksi unjuk rasa di depan Markas Korps Brimob, Jumat (29/8/2025). Pantauan Tribunnews.com di lokasi sekitar pukul 17.15 WIB, asap tebal tampak membubung dari bagian lantai 2 gedung. Dua unit mobil pemadam kebakaran diterjunkan ke lokasi. Sebuah ambulans juga terlihat siaga di depan gedung.
GEDUNG DIBAKAR DAN DIJARAH - Satu gedung dengan plang nama bertuliskan Astra Credit Companies di kawasan Kwitang, Jakarta Pusat, dibakar dan dijarah oleh massa yang menggelar aksi unjuk rasa di depan Markas Korps Brimob, Jumat (29/8/2025). Di gedung tersebut ditemukan 2 kerangka manusia. (Tribunnews/Fersianus Waku)

Ada dugaan bahwa kerangka itu adalah M Farhan Hamid dan Reno Syahupteradewo. Keduanya disebut merupakan pendemo yang sempat melakukan aksi dalam demonstrasi pada akhir Agustus 2025.

Kemudian, hilangnya mereka lalu dilaporkan oleh Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) ke Polda Metro Jaya.

Kerangka manusia adalah susunan tulang yang membentuk tubuh manusia dan berfungsi sebagai penopang, pelindung organ vital, serta tempat melekatnya otot.

"(Hasil tes DNA) infonya (keluar) kurang lebih hari Rabu," kata Kasat Reskrim Polres Jakarta Pusat, AKBP Roby Heri Saputra saat dikonfirmasi, Minggu (2/11/2025), sebagaimana dilansir dari Tribunnews.com

Nantinya, setelah hasil tes DNA itu keluar akan diketahui apakah dua kerangka manusia itu berkaitan dengan Reno Syahputra Dewo dan Muhammad Farhan Hamid, dua orang yang dilaporkan hilang sejak demonstrasi akhir Agustus lalu. 

Sebelumnya, tulang belulang manusia ditemukan di lokasi bekas penjarahan dan pembakaran kawasan Kwitang, Jakarta Pusat. 

Peristiwa penjarahan itu terjadi di sebuah gedung dengan plang nama bertuliskan Astra Credit Companies saat ricuh demo di Markas Korps Brimob, Jumat (29/8/2025). 

Informasi yang diperoleh ada dua kerangka manusia ditemukan oleh petugas teknis yang tengah memeriksa konstruksi bangunan. 

Tak diduga ternyata ditemukan tulang belulang di atas plafon gedung tersebut. 

Polisi masih melakukan penyelidikan terkait penemuan dua kerangka manusia dalam kondisi hangus terbakar yang sudah tidak dikenali bentuknya di Kantor administrasi Lantai 2 gedung ACC - Kwitang, Senen, Jakarta Pusat.

Baca juga: Identitas 2 Kerangka Manusia di Kwitang, Ada Dugaan 2 Pendemo yang Hilang

Pada Kamis, 30 Oktober 2025 tim teknis gedung melakukan pengecekan konstruksi dalam rangka renovasi karena kondisi gedung sudah terbakar habis.

Saat ini temuan kedua kerangka sudah dibawa le RS Polri Kramat Jati untuk dilakukan pemeriksaan forensik lebih lanjut  

Temuan dua kerangka manusia ini diduga kuat ada kaitannya dengan dua orang korban hilang pasca demo

Dua orang hilang yang belum ditemukan sesuai laporan Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) ialah M Farhan Hamid dan Reno Syahputeradewo. 

Minta Tak Ditutupi

CEO Project Malaka, Ferry Irwandi lewat dari akun Instagram-nya mengunggah postingan chating Whatsapp dari orang tua korban bernama Farhan yang hilang dalam insiden kericuhan unjuk rasa akhir Agustus. 

Orang tua dari Farhan itu mengaku diminta polisi untuk melakukan tes DNA di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur. 

Tes DNA dilakukan karena ditemukan kerangka manusia di sekitar gedung di kawasan Kwitang.  

Ferry pun meminta agar hasil tes DNA ini tidak ditutup-tutupi.  

Laporan Korban Hilang 

Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) sebelumnya mendampingi keluarga korban orang hilang pasca gelombang demo berujung ricuh akhir Agustus 2025. 

Keluarga korban hilang tersebut ialah M Farhan Hamid. 

Koordinator KontraS Dimas Bagus Arya bersama kakak kandung Farhan, Imrony Hamid datang ke Gedung Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Rabu (1/10/2025) sekira pukul 14.47 WIB. 

Dimas menerangkan Farhan satu dari dua orang yang masih hilang usai ricuh demo. Satu pria lagi yakni Reno Syahputeradewo.

Keduanya hilang di kawasan Mako Brimob Polda Metro Jaya, Kwitang, Jakarta Pusat, Jumat (29/8/2025). 

Adapun kedatangan KontraS bersama dengan pihak keluarga Farhan untuk mendesak kepolisian melakukan pencarian. 

Dimas menyebut pihaknya juga mengirimkan surat ke sejumlah instansi dan lembaga pemerintah. 

"Hari ini kami akan mengirimkan surat desakan posko aduan orang hilang ke Polda Metro Jaya berkenan dengan konteks upaya pencarian,” tuturnya. 

Menurutnya, Farhan hilang sudah sebulan lebih sehingga perlu adanya penjelasan dari pihak berjwajib. 

"Waktu ini sudah cukup lama, sudah sebulan lebih dan belum ada petunjuk sama sekali yang bisa disampaikan oleh pihak kepolisian,” tambahnya.

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved