Berita Terkini Nasional
AKBP Basuki Ditahan Propam Terkait Kematian Dosen Perempuan Untag
AKBP Basuki ditahan untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut terkait kematian Dwinanda Linchia Levi.
Ringkasan Berita:
- AKBP Basuki, Kasubdit Dalmas Polda Jateng, ditahan Bidpropam terkait kematian dosen Untag, Dwinanda Linchia Levi.
- Ia diperiksa karena terbukti melanggar kode etik dengan tinggal satu atap dengan korban tanpa ikatan pernikahan.
- Setelah gelar perkara bersama Itwasda, SDM, dan Bidkum, Basuki dipatsus 20 hari mulai 19 November–8 Desember 2025. Propam menegaskan langkah ini untuk menjamin pemeriksaan objektif.
Tribunlampung.co.id, Jateng - Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Basuki, Kepala Subdirektorat Pengendalian Massa Dalmas Direktorat Samapta Polda Jateng, ditahan penyidik Bidang Profesi dan Pengamanan (Bidpropam) dalam kasus kematian dosen Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) bernama Dwinanda Linchia Levi (DLL).
AKBP Basuki ditahan 20 hari ke depan untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut terkait kematian Dwinanda Linchia Levi.
"Ya sejak kami dapat informasi ini AKBP B sudah kami ambil. Dia sudah kami amankan dari kemarin sampai sekarang masih menjalani pemeriksaan," ujar Kepala Bidang Profesi dan Pengamanan (Kabid Propam) Kombes Pol Saiful Anwar, Rabu (19/11/2025), dilansir dari Tribun Jateng.
Dalam pemeriksaan awal oleh Propam Polda Jateng, AKBP Basuki terbukti melakukan pelanggaran kode etik karena tinggal satu atap bersama dosen DLL tanpa hubungan ikatan perkawinan yang sah.
Bidang Profesi dan Pengamanan (Bidpropam) Polda Jateng telah melakukan patsus terhadap AKBP Basuki selama 20 hari setelah penyidik Propam Polda Jateng melakukan gelar perkara yang dikomandoi Kepala Subbidang Pembinaan Etika Profesi (Kasubbid Wabprof) Bidpropam Polda Jateng, AKBP Hendry Ibnu Indarto, Rabu (19/11/2025).
Proses gelar perkara juga melibatkan pengawas internal dari Inspektorat Pengawasan Daerah (Itwasda), Biro Sumber Daya Manusia (SDM) dan Bidang Hukum (Bidkum) Polda Jateng.
"AKBP Basuki dipatsus selama 20 hari, terhitung mulai 19 November hingga 8 Desember 2025 karena melakukan pelanggaran Kode Etik Profesi Polri," ujar Kepala Bidang Profesi dan Pengamanan (Kabid Propam) Polda Jateng, Kombes Pol Saiful Anwar, Kamis (20/11/2025), dilansir TribunJateng.com.
Kombes Pol Saiful mengatakan, keputusan ini sebagai bentuk penegakan aturan dan komitmen Propam dalam memastikan proses pemeriksaan berjalan objektif dan terukur.
"Tindakan ini sebagai langkah awal agar proses pemeriksaan dapat berjalan secara profesional, transparan, dan sesuai ketentuan yang berlaku,” tegasnya.
Kombes Pol Saiful berjanji, setelah AKBP B menjalani pemeriksaan dan pendalaman baru akan diumumkan.
"Nanti hasil penyelidikan akan kami sampaikan,"sambungnya.
Ia meminta masyarakat tidak perlu khawatir atas penanganan kasus ini.
Pihaknya memastikan penyidik akan bekerja sesuai aturan dan prosedur.
"Kami butuh waktu, tidak bisa serta merta karena tugas kita nanti dipertanggungjawabkan hasilnya," terangnya.
Ia meminta kepada masyarakat, jika menemukan penyidik main-main soal kasus ini bisa dilaporkan.
"Kami nanti sikat semua. Kami kawal kasus ini, jadi tidak main-main dalam kasus ini," tegasnya.
Sempat Membantah
AKBP Basuki menjelaskan bahwa dirinya mendampingi DLL karena kondisi kesehatan korban menurun sejak sehari sebelumnya.
AKBP Basuki menyebut DLL memiliki riwayat tekanan darah tinggi dan kadar gula yang naik turun, bahkan sempat muntah-muntah pada Minggu sore.
Ia pun mengaku sempat mengantarkan korban ke rumah sakit.
"Saya antar ke rumah sakit dulu. Terakhir saya lihat, dia masih pakai kaus biru kuning dan celana training,” kata Basuki.
AKBP Basuki menegaskan tidak ada hubungan asmara dengan korban.
Ia pun mengaku terkejut ketika menemukan DLL tergeletak tanpa busana keesokan hari.
Ia hanya mengenal korban karena rasa simpati sejak orang tua DLL meninggal, bahkan sempat membiayai proses wisuda doktor.
"Saya sudah tua. Tidak ada hubungan seperti yang orang pikirkan,” katanya.
AKBP Basuki Sempat Kirim Foto Korban
Keluarga dosen muda Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Semarang berinisial DLL (35) angkat bicara soal kasus kematian korban.
Mereka menyebut kematian DLL ada sejumlah kejanggalan di antaranya ada nomor asing yang menghubungi nomor seorang kerabat.
Nomor itu mengirimkan foto korban dalam yang ditemukan tewas tanpa busana di sebuah kamar kos-hotel (kostel) Jalan Telaga Bodas Raya Nomor 11 Karangrejo, Gajahmungkur, Kota Semarang, Senin (17/11/2025) lalu.
Namun, foto itu lantas dihapus oleh si pengirim.
"Iya bude kami mendapatkan kiriman foto dari nomor asing tapi kemudian dihapus oleh si pengirim. Dalam foto itu simpang siur (diduga ada bercak darah) sehingga menambah kecurigaan," ujar Kakak Korban, Perdana Cahya Devian Melasco, biasa dipanggil Vian, di Kota Semarang, Kamis (21/11/2025).
Belakangan, keluarga baru mengetahui bahwa pengirim nomor asing tersebut diduga dari nomor pribadi AKBP Basuki.
Keluarga yang menaruh curiga atas kematian korban yang mendadak dan terkesan ditutup-tutupi tersebut lantas memutuskan untuk melakukan autopsi atau bedah mayat.
"Kami akhirnya memutuskan autopsi karena merasa ada yang janggal di situ," imbuh Devian.
Kecurigaan keluarga juga bertambah karena mendapatkan informasi kematian korban pada Senin (17/11/2025) sekitar pukul 18.00 WIB.
Padahal korban ditemukan meninggal dunia subuh.
"Kampus beralasan sedang mencari nomor saya, karena mereka tidak punya nomor kontak keluarga dari Levi (korban DLL)," terangnya.
Menurut Devian, selama ini adiknya tidak pernah bercerita soal kondisi kesehatannya.
Selama ini, korban dikenal sebagai sosok yang ramah tapi cenderung tertutup soal kehidupan pribadinya.
"Selama ini saya kurang begitu paham soal kondisi kesehatannya karena enggak pernah cerita," katanya.
Baca juga: 6 Santri Tewas Tenggelam saat Mandi di Kubangan Air Bekas Galian Batu Kapur
| 6 Santri Tewas Tenggelam saat Mandi di Kubangan Air Bekas Galian Batu Kapur |
|
|---|
| Buntut Cekik Pramugari, Anggota DPRD Sumut Megawati Zebua Jadi Tersangka |
|
|---|
| Roy Suryo dkk Dicekal ke Luar Negeri di Kasus Tudingan Ijazah Palsu Jokowi |
|
|---|
| Terkuak Sosok Polisi yang Viral Pukuli Pengendara Motor di Medan, Pasien Gangguan Jiwa |
|
|---|
| Sosok Sayidatul Guru PPPK Diduga Korban Pembunuhan, Curhatan Terakhir kepada Ibu Terkuak |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/lampung/foto/bank/originals/Pengakuan-Mengejutkan-AKBP-Basuki-Bersama-Dosen-di-Hotel.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.