Drama Ayah Tiri Pembunuh Alvaro Bocah 6 Tahun sampai Dinilai Prilakunya Baik

Ringkasan Berita:

• Prilaku baik Ayah tiri inisial AI ternyata hanya sebagai kedok untuk menutupi perangainya yang bengis.
• Sebab AI tega melakukan pembunuhan terhadap bocah usia enam tahun anak tirinya, Alvaro.
• Setelah delapan bulan menghilang, Alvaro ditemukan sudah menjadi kerangka.

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Jakarta Selatan - Prilaku baik ayah tiri inisial Al ternyata hanya sebagai kedok untuk menutupi perangainya yang bengis.

Sebab AI tega melakukan pembunuhan terhadap bocah usia enam tahun anak tirinya, Alvaro Kiano Nugroho (6).

Selama ini tidak ada yang menyangka hilangnya Alvaro karena telah dibunuh ayah tiri, AI. Mengingat prilaku AI yang baik di mata keluarga dan warga sekitarnya.

Tak cuma itu, AI selama ini juga ikut mencari keberadaan Alvaro. Namun ternyata itu semua hanya kedok ayah tiri yang telah membunuh Alvaro.

Kasus pembunuhan bocah bernama Alvaro Kiano Nugroho (6) asal Pesanggrahan, Jakarta Selatan terungkap setelah kurang lebih delapan bulan.

Alvaro ditemukan tinggal kerangka. Dikethaui Alvaro pertama kali dilaporkan hilang pada Kamis (6/3/2025).

Terakhir terlihat di Masjid Jami Al Muflihun, Bintaro, Pesanggrahan, Jakarta Selatan.

Terbaru, Alvaro ditemukan tinggal kerangka di Kali Cilalay Tenjo Bogor, pada Minggu (23/11/2025).

Polisi menyebut, Alvaro merupakan korban pembunuhan ayah tirinya sendiri berinisial Al, yang kini telah ditetapkan sebagai tersangka.

Drama pura-pura ikut cari korban. Kasus pembunuhan Alvaro diwarnai drama dari Al.

Ia pura-pura ikut proses pencarian selama 8 bulan terakhir. Cerita di atas diungkap Tugimin (71), kakek dari korban.

"Bapak tirinya itu juga ikut membantu mencari. Misalkan, ‘Pak, saya mau ke daerah Bogor, katanya ada informasi ke Bogor, suruh nelusurin Jalan Raya Bogor sampai terminal sampai Stasiun,’ nah itu nyari berdua sampai malam baru pulang,” ucapnya, dikutip dari TribunJakarta.com, Senin (24/11/2025).

Tugimin tidak menyangka, Al berbuat tega kepada sang cucu. Semua tidak lepas karena pihak keluarga korban melihat Al memiliki perilaku baik kepada Alvaro.

Keduanya kerap menghabiskan waktu bersama dengan jalan-jalan. Selain itu, Al juga membelikan makanan untuk Alvaro.

“Saya enggak sangka, ternyata kebaikan dia itu hanya ibaratnya ya buat kedok saja,” tegas Tugimin.