Berita Terkini Nasional

Kakek Tak Menyangka, Ayah Tiri Alvaro Resmi Jadi Tersangka Pembunuhan

Alvaro Kiano Nugroho (6), bocah asal Pesanggrahan, Jakarta Selatan, ditemukan tinggal kerangka di wilayah Bogor, Jawa Barat.

Editor: taryono
Warta Kota/Ramadhan LQ
BOCAH HILANG - Tugimin (71), kakek dari Alvaro, bocah 8 tahun yang hilang di Pesanggrahan, menduga bahwa cucunya itu diculik oleh seorang pria yang mengaku sebagai ayahnya, pada Maret 2025. Kakek Tak Menyangka, Ayah Tiri Alvaro Resmi Jadi Tersangka Pembunuhan. 

Ringkasan Berita:
  • Alvaro Kiano (6) asal Pesanggrahan ditemukan tinggal kerangka di Bogor; diduga korban penculikan dan pembunuhan.
  • \Ayah tiri berinisial AI ditetapkan sebagai tersangka.
  • Kakek korban, Tugimin, mengaku terkejut karena AI selama ini terlihat baik dan rutin mengajak Alvaro jalan-jalan.
  • Tugimin merasa kebaikan AI hanyalah kedok, menyebutnya pengkhianatan.

Tribunlampung.co.id, Jakarta - Alvaro Kiano Nugroho (6), bocah asal Pesanggrahan, Jakarta Selatan, ditemukan tinggal kerangka di wilayah Bogor, Jawa Barat.

Alvaro Kiano diduga jadi korban penculikan dan pembunuhan.

Dalam kasus tersebut, polisi telah menetapkan ayah tiri Alvaro, inisial AI sebagai tersangka.

Mengetahui, menantunya sebagai tersangka, kakek Alvaro bernama Tugimin mengaku terkejut.

Pasalnya, selama ini hubungan AI dengan Alvaro terlihat baik-baik saja.

Bahkan AI rutin datang pada akhir pekan untuk mengajak Alvaro jalan-jalan atau membeli makanan.

Kebaikan yang ditunjukkan oleh AI kepada keluarga, khususnya kepada Tugimin, kini terasa sebagai sebuah pengkhianatan yang mendalam.

"Saya itu enggak sangka, ternyata kebaikan dia itu hanya ibaratnya ya buat kedok saja," ucap Tugimin dengan nada sedih saat ditemui di lokasi, Minggu (23/11/2025), dilansir dari laman Kompas.com.

Tugimin juga mengungkapkan bahwa AI dan istrinya, Arumi, sesekali pernah berselisih hingga melibatkan dirinya.

Biasanya, AI marah karena Arumi tidak mengangkat teleponnya.

AI kemudian meminta bantuan Tugimin agar Arumi mau menjawab panggilan tersebut.

Namun, menurut Tugimin, Arumi sering merasa terganggu karena AI menelepon berulang kali saat ia sedang bekerja.

“Jadi, kalau nelpon itu enggak cukup hanya sekali, kadang-kadang jarak beberapa menit, sering ditelepon. Jadi, mungkin si Arum itu ya, merasa kesal lah, namanya lagi kerja diganggu,” tutur dia.

Yang menambah pilu, AI, sang terduga pelaku, sempat berakting mengkhianati kepercayaan keluarga korban.

“Kami enggak sangka-sangka bapak tirinya sendiri yang melakukan hal sekeji ini. Alvaro belum punya dosa, kok dijadikan korban? Itu yg sangat disesalkan,” ungkap Tugimin.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved