UIN Raden Intan Lampung

FTK UIN RIL Rumuskan Rekomendasi dari Seminar Internasional Tantangan Pendidikan Islam Abad 21

FTK UIN RIL tutup rangkaian Seminar Internasional Challenges of 21st Century Islamic Education dengan penyampaian rekomendasi hasil diskusi.

Dokumentasi UIN RIL
SAMPAIKAN REKOMENDASI - Dekan FTK UIN Raden Intan Lampung Prof. Dr. Hj. Nirva Diana, M.Pd di Ruang Teater Gedung Academic & Research Center, Selasa (16/9/2025). 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Bandar Lampung - Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) UIN Raden Intan Lampung (UIN RIL) menutup rangkaian Seminar Internasional Challenges of 21st Century Islamic Education dengan penyampaian rekomendasi hasil diskusi selama dua hari.

Rekomendasi tersebut disampaikan Dekan FTK UIN Raden Intan Lampung Prof. Dr. Hj. Nirva Diana, M.Pd di Ruang Teater Gedung Academic & Research Center, Selasa (16/9/2025).

Dekan FTK menegaskan, seminar internasional ini merupakan bentuk keberanian fakultas mengangkat diskusi peningkatan mutu pendidikan Islam melalui format “Ngobrol Pendidikan Islam” (Ngopi) yang dikemas menjadi forum akademis berskala internasional. 

“Ini hanya disiapkan dalam waktu satu minggu. Kerja tim luar biasa, siang malam, dan hasilnya pun luar biasa,” ujarnya. 

Ia menyimpulkan bahwa pendidikan Islam, terutama madrasah, menghadapi tantangan kompleks seiring kemajuan teknologi dan perubahan budaya.

Pembelajaran tidak cukup hanya menekankan pengetahuan akademik, tetapi juga nilai moral, karakter, dan keberlanjutan yang sejalan dengan ajaran Islam. 

Ia juga menyinggung gagasan Kurikulum Berbasis Cinta  yang diinisiasi Menteri Agama sebagai upaya mengisi nilai moral dan karakter peserta didik seiring pesatnya perkembangan zaman dan tantangan pendidikan.

Rekomendasi yang lahir dari seminar ini menekankan pentingnya guru sebagai garda terdepan.

Guru madrasah didorong untuk menerapkan pendekatan kreatif dan kolaboratif, mengintegrasikan ekoteologi dalam pembelajaran agar peserta didik mencintai lingkungan, sekaligus terus mengembangkan kompetensi profesional. 

Di sisi lain, tenaga kependidikan madrasah dipandang perlu memperkuat kepemimpinan yang visioner serta mengembangkan kurikulum berbasis karakter dan moderasi beragama yang sejalan dengan semangat kurikulum berbasis cinta.

Untuk pengembangan pendidikan Islam secara lebih luas, Dekan menyampaikan rekomendasi perlunya pemetaan teknologi dalam pembelajaran serta penguatan jejaring kerja sama madrasah dengan berbagai institusi. 

Selain itu, tindak lanjut jangka panjang yang perlu dilakukan adalah pengembangan profesionalisme guru dan tenaga kependidikan secara berkelanjutan, penelitian dan pengembangan kurikulum pendidikan Islam, serta penerapan kebijakan pendidikan Islam berkelanjutan.

Prof. Nirva juga menyoroti pandangan para narasumber internasional dari Yordania dan Pakistan yang menekankan pentingnya pemanfaatan teknologi pendidikan serta pendekatan moderasi dalam mencapai tujuan pendidikan.

Menurutnya, diskusi yang berlangsung selama dua hari ini membuktikan bahwa strategi pembelajaran harus relevan dengan kebutuhan zaman, namun tetap berakar pada nilai-nilai luhur Islam.

Baca juga: 14 Atlet Dikirim UIN Raden Intan Lampung ke POMNAS XIX Jawa Tengah

Baca juga: UIN RIL Tingkatkan Tata Kelola Sesuai Aturan Wujud Komitmen Perkuat SPIP

“Seminar ini baru langkah awal. Setelah ini akan ada kegiatan serupa di Lampung Utara dengan sasaran guru madrasah, dosen, dan mahasiswa. Kami berharap semua sepakat bahwa pendidikan Islam harus terus didampingi agar mampu mencapai tujuan pendidikan nasional,” ujarnya.

Sebagai tindak lanjut, FTK UIN RIL juga berkomitmen menerbitkan sejumlah paper hasil seminar internasional ini di jurnal bereputasi Sinta 1, 2, dan 3. 

“Mudah-mudahan output ini menjadi kontribusi nyata sekaligus amal ibadah bagi kita semua,” tutupnya.

(TRIBUNLAMPUNG.CO.ID/rls)

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved