Puskesmas Ulu Belu ORI Difteri Kedua di Pekon Rajosari Tanggamus
Dinas Kesehatan melalui Puskesmas Ulu Belu Tanggamus mulai melaksanakan outbreaks respon immunization (ORI) difteri di Pekon Rajosari
Penulis: Tri Yulianto | Editor: soni
Laporan wartawan Tribun Lampung Tri Yulianto
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, KOTA AGUNG - Dinas Kesehatan melalui Puskesmas Ulu Belu Tanggamus mulai melaksanakan outbreaks respon immunization (ORI) difteri di Pekon Rajosari, Kecamatan Ulu Belu.
Menurut Bambang Sutejo, Kasi Surveillance dan Imunisasi, mewakili Kadiskes Sukisno, pelaksanan ORI selama tiga hari, Senin-Rabu 26-28 Februari 2018.
Baca: Saat Subuh, Empat Peluru Polisi Cabut Nyawa Pemuda 23 Tahun Asal Lampung Timur
"Pelaksanaan sampai tiga hari, jadi agak lama tidak sehari selesai seperti pelaksanaan ORI pertama pada 24 Januari lalu," ujar Bambang.
Ia mengaku memang pelaksanaan kedua waktunya agak mundur. Itu tidak masalah, sebab sesuai karakter vaksinnya, pelaksanaan berikutnya tidak boleh kurang dari satu bulan, jika lewan tidak apa-apa.
"Pelaksananya tim dari Puskesmas Ulu Belu, dan bidan-bidan sekitar Pekon Rejosari. Mereka sudah membagi tempat di posyandu-posyandu, sekolah, dan di balai pertemuan pekon," terang Bambang.
Baca: Suami Istri Kompak Jadi Bandar Narkoba, Sekali Order Nilainya Rp 1 Miliar
Sedangkan untuk jumlah yang diberi imunisasi, ia mengaku belum menerima laporan sebab akan diakumulasikan seluruhnya selepas masa tiga hari.
Untuk vaksin yang diberikan yaitu vaksin DPT Hb Hib bagi anak usia 1-5 tahun, lalu usia 5-7 tahun diberi DT, dan usia 7-19 tahun diberi Td. Khusus untuk difteri harus tiga kali diberikan sesuai karakter jenis vaksinnya.
Pelaksanaan ORI difteri di Tanggamus sebagai penanganan kasus kejadian luar biasa (KLB). Sebab di Tanggamus ditemukan satu suspect tepatnya di Pekon Rejosari, Ulu Belu. Kategorinya ORI lokal hanya di lokasi ditemukannya suspect. (tri yulianto)