Yus Yusuf: PT LMA Sudah Santuni Keluarga Bocah Tewas di Area Proyek Tol
PT. Pembangunan Perumahan (PP) selaku pelaksana pekerjaan konstruksi jalan tol trans Sumatera (JTTS) ruas Bakauheni – Sidomulyo
Penulis: Dedi Sutomo | Editor: soni
Laporan Reporter Tribun Lampung Dedi Sutomo
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, LAMPUNG SELATAN - PT. Pembangunan Perumahan (PP) selaku pelaksana pekerjaan konstruksi jalan tol trans Sumatera (JTTS) ruas Bakauheni – Sidomulyo mengatakan, ada kegiatan galian di titik Desa Klaten yang menjadi lokasi meninggalnya dua anak pada Minggu (8/4) sore.
General Affair PT PP, Yus Yusuf SK kepada Tribun mengungkapkan, kegiatan galian PT. LMA di titik tersebut sudah selesai pada 2017 lalu.
“Memang ada kegiatan di
Baca: Belasan Lubang Mengintai di Jalinteng, Begini Kekhawatiran Sopir Truk
sana oleh PT. LMA selaku subkon pada tahun lalu. Tapi sudah selesai,” ujarnya kepada tribun, senin (9/4).
Menurut Yus Yusuf, sebenarnya pada bekas galian tersebut sudah dibuatkan saluran pembuangan untuk air yang menggenangi bekas galian. Tetapi dari hasil pengecekan kepolisian pasca kejadian saluran pembuangan diketahui tersumbat.
Pihak LMA selaku subkont pekerjaan tol pada ruas Desa Klaten, juga sudah memberikan santunan kepada keluarga korban. Pemkab Lampung Selatan pun meminta agar dibuatkan kembali saluran pembuangan agar air tidak menggenang di bekas galian yang bisa membahayakan warga.
Baca: Tak Berdaya Tertibkan Truk Melebihi Beban, Ini Langkah Dishub Mesuji Selanjutnya
“Kita sudah minta pihak LMA untuk membuat/memperbaiki saluran pembuangan. Serta juga membuat papan peringatan kembali dilokasi,” kata Yus Yusuf.
Sebelumnya dua anak diketemukan meninggal dunia di kolam bekas galian tol di desa Klaten kecamatan Penengahan pada Minggu (8/4) kemarin. Keduanya adalah Amanda anak dari Sidiq yang duduk dikelas 3 SD dan Dewi Salindri anak dari Wahyudin yang duduk d ikelas 2 SD.
Keduanya diduga mandi dikolam bekas galian yang memiliki kedalaman cukup dalam. Ini karena pakaian keduanya ditemukan di sisi atas kolam galian. Diduga keduanya tidak bisa berenang.
“Tidak tahu pasti apakah keduanya terpeleset atau mandi. Tapi pakaian keduanya ditemukan disisi kolam,” kata Hargito, tetangga korban kepada Tribun kemarin.(dedi/tribunlampung)