Liputan Khusus Tribun Lampung
SBMPTN 2018 Kurang Semarak, Stand Jasa Pendaftaran Sepi Akibat Ditarik Sewa Rp 200 Ribu per Meter
Pada SBMPTN 2018, pihak rektorat Unila melarang tenda-tenda yang menjadi posko pendaftaran didirikan di jalan masuk kampus.
Penulis: Bayu Saputra | Editor: nashrullah
Laporan Wartawan Tribun Lampung, Bayu Saputra
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Pendaftaran Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) di Lampung yang biasanya semarak, kini terkesan sepi.
Tidak nampak lagi ratusan tenda warna-warni yang berjejer di atas trotoar Jalan Prof Sumantri Brojonegoro, Universitas Lampung (Unila).
Pada SBMPTN 2018, pihak rektorat Unila melarang tenda-tenda yang menjadi posko pendaftaran didirikan di jalan masuk kampus.
Baca: Pernah Sebut SBY dan Biaya Politik, Pendapat Rizal Ramli Soal Kasus Century Kini Terbukti
Baca: Ganti 25 Plt Pejabat dengan Plt Baru, Plt Wali Kota Yusuf Kohar Siap Diinterogasi DPRD
Baca: 6 Tahun Buron, Pencuri Truk Ini Menyerah Usai Ditembak Saat Tepergok Maling Motor
Posko pendaftaran yang dikelola para mahasiswa ini pun dipusatkan di sekitar Gedung Serba Guna (GSG).
Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, kini penjual jasa pendaftaran SBMPTN ditarik biaya sewa oleh pihak kampus.
Dampaknya, banyak mahasiswa yang dulunya membuka stand jasa pendaftaran memilih tidak menjual jasa tahun ini.
Pantauan Tribun, Rabu (11/4/2018), hanya sekitar 24 stand posko yang membuka pelayanan pendaftaran di areal GSG Unila.
Sementara sebelumnya saat berada di Jalan Prof Sumantri Brojonegoro, jumlah posko pendaftaran bisa mencapai 100-an.
Rp 200 Ribu per Meter
Haris Nindriansyah, mahasiswa Pendidikan Matematika FKIP Unila, yang membuka stand penyedia jasa pendaftaran SBMPTN, mengaku tahun ini rekan-rekannya tidak lagi membuka stand karena keberatan dengan biaya sewa Rp 200 ribu per meter persegi per tahun yang ditetapkan pihak kampus.
Menurut Haris, biaya sewa tergantung luas lahan.