Tribun Pringsewu
4 Kecamatan di Pringsewu Potensi Puting Beliung, BMKG: Waspadai Cuaca Ekstrem di Masa Pancaroba
Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Lampung Rudi Hariyanto mengatakan, musim kemarau tahun ini diprediksi dimulai Mei 2019.
Penulis: Robertus Didik Budiawan Cahyono | Editor: Daniel Tri Hardanto
4 Kecamatan di Pringsewu Potensi Puting Beliung, BMKG: Waspadai Cuaca Ekstrem di Masa Pancaroba
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, PRINGSEWU - Masyarakat di Kabupaten Pringsewu dan Pesawaran diminta mewaspadai cuaca ekstrem pada saat pancaroba, perubahan iklim dari musim penghujan ke musim kemarau.
Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Lampung Rudi Hariyanto mengatakan, musim kemarau tahun ini diprediksi dimulai Mei 2019.
Sedangkan April sudah memasuki masa pancaroba.
"Pancaroba waspadai bencana akibat cuaca ekstrem, seperti hujan dengan intensitas sedang dan lebat. Perlu diwaspadai pancaroba, angin puting beliung," kata Rudi, Minggu, 31 Maret 2019.
Potensi terjadi angin puting beliung, kata dia, yang perlu diwaspadai itu seperti di Pringsewu dan Pesawaran.
"Angin puting beliung seperti angin kencang itu dimungkinkan terjadi," ungkapnya.
Sedangkan, tambah dia, pancaroba itu bisa terjadi sekitar satu bulan penuh.
Kepala BPBD Pringsewu M Kotim membenarkan terkait adanya kerawanan bencana puting beliung di Pringsewu.
• Winarti Bantu 15 Korban Puting Beliung di Rawajitu Selatan
• Angin Puting Beliung Sapu Lapak Pedagang Pasar Buah Kotabumi Lampung Utara
Dia mengatakan, jalur puting beliung itu sesuai petanya dari Kecamatan Adiluwih yang berbatasan dengan Kecamatan Negri Katon, Kabupaten Pesawaran, kemudian ke Kecamatan Sukoharjo, Gadingrejo dan berlanjut ke Kecamatan Ambarawa.
"Peta rawan bencana puting beliungnya itu," kata Kotim.
Dia membenarkan terkait perubahan iklim tersebut bisa membuat gumpalan angin yang berefek pada munculnya puting beliung.
Oleh karena itu, dia meminta supaya masyarakat tetap waspada.
Dia mengimbau supaya pohon-pohon yang kira-kira berada dekat rumah dapat dikurangi.
Jangan sampai ada kejadian pohon roboh menimpa rumah.