Polisi Duel dengan Dua Begal Bersenjata Api

Anggota sempat berkelahi dengan tersangka Tamrin, karena mereka berupaya melarikan diri

Editor: taryono
Telegraph
Ilustrasi 

Setiba di tugu perbatasan, seorang pelaku yang dibonceng menarik tas korban dari belakang.
"Sekali tidak kena, dua kali jatuh, Danton lalu cabut sangkur," kata dia.

Namun perlawanan itu sia-sia, pasalnya kedua pelaku mengeluarkan senjata api dan langsung ditodongkan ke korban, yang memaksa untuk menyerahkan motornya.

Akan tetapi, saat itu Letda Supriyanto mengatakan ke pelaku kalau dirinya anggota, namun tidak digubris.
Merasa dirinya terancam, korban terpaksa menyerahkan motornya.

"Kami tidak perduli kamu anggota, kami butuh motornya," kata dia menirukan ucapan korban saat mengalami pembegalan.

Atas kejadian itu, anggota Kompi C bersama Unit Intel Kodim 0412 melakukan pengejaran dan penyelidikan.

Hingga akhirnya pada saat anggota melakukan penyisiran Senin (1/8/2016) sekitar pukul 10.00 WIB, tiba-tiba pelaku melintas di kuburan Kelurahan Kotabumi Ilir, Lampung Utara.

Keberadaannya dilihat salah seorang anggota Kompi Senapan C, dan langsung dikejar.

Awalnya, hanya dua orang yang diamankan oleh anggota, yakni Alperiantoni dan Riki.

Alperiantoni saat diamankan membawa motor Suzuki Satria. Sedangkan, Riki membawa motor Honda Revo tanpa pelat.

Karena sudah mengantongi ciri-ciri dari kendaraan korban, pihaknya langsung mengamankan dua orang tersebut di Markas Kompi C beserta dua unit motor yang dibawanya.

"Setelah kami data, pelaku kami serahkan ke Polres Lampura," tukasnya.??

Terpisah, Kasat Reskrim Polres Lampura AKP Supriyanto mengatakan, dari hasil pemeriksaan terhadap ketiganya diketahui jika yang melakukan pembegalan yakni Alperiyanto dan Rahmat.

Sedangkan Riki bertugas sebagai penyalur untuk menjual motor hasil rampasan tersebut.

"Hasil pemeriksaan, Alperiyanto dan Rahmat yang melakukan pembegalan," ujar Supri.

Pasca dilakukan penangkapan, polisi melakukan penggeledahan dirumah Alperiyanto dan ditemukan sejumlah suku cadang bekas yang diduga merupakan hasil kejahatan.

"Dari tangan Alperiyanto juga ditemukan 9 lembar STNK yang diduga hasil kejahatan. Karena itu, kami masih terus melakukan pengembangan," pungkasnya.

Riki Setiawan, seorang terduga begal mengaku tidak tahu menahu. Dirinya hanya diminta untuk membawa kendaraan Honda Revo ke kecamatan Muara Sungkai.

"Saya enggak tau. Saya cuma disuruh bawa motor saja sama mereka," bebernya

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved