Tak Pakai Kekerasan, Debt Collector Kok Sampai Dibunuh Penunggak? Ternyata Dia Sempat Lakukan Ini

Tak Pakai Kekerasan, Debt Collector Kok Sampai Dibunuh Penunggak? Ternyata Dia Sempat Lakukan Ini.

Penulis: hanif mustafa | Editor: Heribertus Sulis
Tribunlampung.co.id/Bayu Saputra
jenazah Indra Yana 

"Kabur sama istrinya, rumahnya juga kosong, dari keterangan saksi tunggakan pelaku lebih dari satu tahun," jelasnya.

"Saat ini kami masih melakukan pengejaran, dan hingga kini belum tahu keberadaannya," tutupnya.

Sementara itu, Teknisi Forensik RSUAM Amri Manik mengatakan korban Indra Yana diduga sempat melakukan perlawanan.

"Ini terlihat adanya kekerasan tajam di lengan bawah kiri korban, dengan luka panjang 9 cm dalam otot, kiranya sempat menangkis, namun di dada kirinya luka terbuka dengan dasar luka rongga dada," tutupnya. 

Tidak pakai kekerasan?

Puluhan kolektor atau eksekutor leasing berkumpul di Rumah Sakit Umum Abdul Moeloek (RSUAM), Senin, 30 Oktober 2017. Mereka melihat jenazah Indra Yana, rekannya yang tewas dibunuh
Puluhan kolektor atau eksekutor leasing berkumpul di Rumah Sakit Umum Abdul Moeloek (RSUAM), Senin, 30 Oktober 2017. Mereka melihat jenazah Indra Yana, rekannya yang tewas dibunuh (Tribunlampung.co.id/Hanif Mustafa)

Syaripudin (46), rekan Indra Yana masih belum percaya atas kepergian debt collector PT Mandiri Tunas Finance yang tewas saat menjalankan tugas.

Menurut dia, Indra Yana adalah sosok yang tidak temperamental.

"Kalau dia narik motor dia tidak menggunakan kekerasan dan selalu diselesaikan dengan kepala dingin," cerita Syaripudin.

Oleh karenanya ia kaget Indrayana tewas terkena sajam.

"Semasa hidup dia sering cerita yang namanya disediain pedang dan golok sudah biasa. Namun bisa diselesaikan oleh Indra Yana dengan cara baik-baik, " tutur Syaripudin.

Indra Yana, debt collector PT Mandiri Tunas Finance (MTF) tewas bersimbah darah saat akan melakukan eksekusi tunggakan kredit sepeda motor.

Alasan pembunuh

Polresta Bandar Lampung menggelar ekspose kasus pembunuhan debt collector Indra Yana, Kamis, 2 November 2017. Pada ekspose, polisi menghadirkan tersangka Ali Imron
Polresta Bandar Lampung menggelar ekspose kasus pembunuhan debt collector Indra Yana, Kamis, 2 November 2017. Pada ekspose, polisi menghadirkan tersangka Ali Imron (Tribunlampung.co.id/Perdiansyah)

Ali Imron, tersangka penganiayaan yangmenewaskan debt collector leasing Mandiri Tunas Finance, Indra Yana, menyerahkan diri ke polisi.

Dia punya alasan mengapa sampai menikam Indra Yana.

"Karena dia mukul saya duluan. Itulah yang buat saya naik pitam," ujarnya saat ekspose di Polresta Bandar Lampung, Kamis, 2 November 2017.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved