Mengenal Sosok Rustam Effendi yang Pernah Disingkirkan Ahok dan Kini Jadi Staf Sandi

Mengenal Sosok Rustam Effendi yang Pernah Disingkirkan Ahok dan Kini Jadi Staf Sandi

Editor: taryono
(KOMPAS.com/NURSITA SARI)
Rustam Effendi dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Senin (6/11/2017). 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, JAKARTA - Perjalanan karier Rustam Effendi begitu dinamis selama dua tahun belakangan ini. Dia pernah berjaya menjadi pimpinan Jakarta Utara hingga April 2016.

Rustam menjadi wali kota dan ikut menyukseskan sejumlah program mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama ketika itu.

Baca: Perbuatan Bejat Sang Paman Terbongkar Gara-gara Si Keponakan Sering Mengigau

Penertiban di kawasan prostitusi Kalijodo tidak lepas dari peran Rustam. Namun, setelah itu Rustam mengundurkan diri dari jabatan.

Lama tak terdengar kabarnya, kemarin Rustam muncul kembali dan berdiri di samping Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno.

Dia kini menjadi staf pribadi Sandi yang membantu masalah pengaduan warga. Sandi mulai memperkenalkan Rustam kemarin.

"Saya ingin perkenalkan Pak Rustam yang mulai Senin ini aktif mendampingi saya sebagai staf khusus (stafsus) yang membidangi banyak sekali pengaduan masyarakat," ujar Sandi di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Senin (6/11/2017).

Menurut Sandi, Rustam merupakan orang berpengalaman karena pernah memimpin Jakarta Utara. Dia berharap Rustam dapat mempercepat penyelesaian pengaduan warga yang datang ke Balai Kota.

Baca: Menurut Kalender Jawa, Ini Makna Gabungan Kahiyang dan Bobby Nasution

Kisah Rustam dengan Ahok 

Bisa dibilang, hubungan Rustam dengan Ahok tidak begitu baik. Rustam memang sukses mengawal penertiban Kalijodo. Namun, hal tersebut tidak mencegah Ahok menyinggung kinerja Rustam lain yang dinilai tidak baik.

Semua bermula saat Ahok mengumpulkan pejabat satuan kerja perangkat daerah (SKPD) terkait dalam rapat penanggulangan banjir, Jumat (22/4/2016). Dalam rapat tersebut, Ahok mengemukakan ide agar saluran air dari Ancol diteruskan hingga Pintu Air Pasar Ikan.

Dengan demikian, kawasan Ancol tak terendam banjir lagi. Namun, Dinas Tata Air mengaku sulit melakukan hal itu karena ada bottle neck atau penyempitan di kawasan Ancol.

Ahok pun menyebut kinerja Rustam lambat karena tidak juga menertibkan permukiman liar di kolong Tol Ancol.

"Aduh, ini Pak Wali Kota ini saya selalu bilang begini Pak Wali, Pak Wali, kalau saya suruh usir orang itu, wah, ngeyel-nya ngeles. Jangan-jangan satu pihak sama Yusril (dulu bakal calon gubernur DKI Yusril Ihza Mahendra) ini," kata Ahok yang membuat seisi ruangan terbahak.

Ketika itu, Yusril memang kerap membela warga yang tinggal di permukiman kumuh. Sebenarnya ketika itu Ahok hanya bercanda.

Namun, candaan Ahok begitu membekas di hati Rustam. Tidak lama setelah itu, Rustam mencurahkan perasaanya dengan menulis catatan di akun Facebook.

Baca: Sejoli Ini Begituan di Depan Rumah Bupati, Saat Digerebek yang Cewek Dalam Kondisi Seperti Ini

Dalam catatan Facebook-nya, Rustam mengaku tidak pernah takut dalam melaksanakan penertiban permukiman kumuh, seperti di Jalan Tubagus Angke, Kali Karang, Kali Cakung Lama, anak Kali Ciliwung Ancol, lokalisasi Kalijodo, dan Pasar Ikan.

Hanya saja, ia merasa harus berhati-hati dan melakukan perhitungan matang sebelum melakukan penertiban.

Ia juga mengungkapkan kekecewaannya kepada pimpinannya yang melontarkan tuduhan semacam itu. Dia merasa tuduhan berpolitik dan bersekongkol dengan Yusril sangat menyakitkan.

Hubungannya dengan Ahok semakin tidak baik. Sebab, setelah itu Ahok melanjutkan tudingannya kepada Rustam dengan menceritakan beberapa kasus. Ahok juga menyindir Rustam yang dia sebut sebagai anggota geng golf.

Saat itu, Ahok menyebut ada keuntungan yang didapat para pegawai negeri sipil yang bergabung dengan geng golf ini. Anggota geng golf rata-rata naik jabatan lebih cepat. 

Tidak butuh waktu lama bagi Rustam hingga akhirnya memutuskan mengundurkan diri.

"Alasannya ialah karena saya memperhatikan dan mengikuti perkembangan terakhir-terakhir ini, khususnya mulai Jumat sampai dengan kemarin, yang intinya menurut saya apa yang disampaikan Pak Gubernur itu bahwa Pak Gubernur menilai kinerja saya masih kurang," ujar Rustam.

"Nah, sebagai bawahan yang dinilai atasan kinerjanya masih kurang, saya berpikir, ya, sudah, saya mengundurkan diri saja," kata Rustam.

Baca: Menyaru Jadi Debt Collector, Polisi Sangar Ini Perbaiki Rumah Warga Miskin

Dengan mengundurkan diri, Rustam bukan lagi wali kota. Dia ditempatkan di Badan Pendidikan dan Pelatihan DKI Jakarta (Badiklat) sebagai staf. Badiklat dulu sering disebut tempat penampungan orang-orang yang distafkan Ahok.

Dukung Anies-Sandi 

Pada pilkada lalu, Rustam mendukung pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno. PNS DKI Jakarta memang tidak boleh terlihat menghadiri kegiatan kampanye apa pun pada pilkada.

Namun, dukungan dari Rustam bisa terlihat dengan hadirnya istri Rustam pada acara-acara kampanye Anies-Sandi.

"Boleh saja dong dukung Anies-Sandi, saya kan bukan PNS he-he-he," kata Inad, istri Rustam.

Saat Anies-Sandi resmi dilantik, Rustam juga termasuk salah satu PNS yang hadir ke Balai Kota. Namun, Rustam bukan sekadar hadir. Dia ikut masuk ke ruang kerja Sandi bersama dengan para relawan lainnya.

Malam itu, ruang kerja Sandi memang ramai oleh tim, relawan, hingga pejabat DKI yang siap membantu Sandi.

Selain Rustam, mantan Sekretaris Dewan DKI Jakarta Sotar Harahap juga ikut masuk ke ruangan itu. Sotar juga termasuk PNS yang distafkan Ahok.

Baca: Begal Berondong Polisi, Pelariannya Terhenti Gara-gara Hal Ini

Tak butuh waktu lama, Sandi segera mengangkat "harkat" Rustam kembali. Meskipun masih seorang staf, kini tanggung jawab Rustam langsung di bawah Sandi. Sayangnya, kemarin Rustam menolak berkomentar mengenai posisi barunya.

----------------

Berita ini sudah tayang di Kompas com dengan judul Rustam, Mundur Setelah Tersinggung dengan Ahok hingga Jadi Staf Sandi

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved