Warga Pringsewu Minati Kerja di Luar Negeri, Sayangnya di Kebanyakan di Sektor Informal

Laporan Reporter Tribun Lampung Robertus Didik Budiawan

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, PRINGSEWU - Minat warga Kabupaten Pringsewu mengadu nasib ke luar negeri lumayan tinggi.

Menurut Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Pringsewu Suheryanto, angkanya selalu di atas 500 orang per tahunnya.

Baca: Pasangan Suami Istri Bunuh Pelajar di Kamar Kos, Polisi Anggap Pembunuhan Berencana

Pada 2016 sebanyak 621 orang, 2015 total 511 orang dan 2014 sejumlah 737 orang.

Sementara pada 2017 ini, kata dia, terhitung hingga akhir September ada 446 orang.

"Sayangnya dari banyaknya yang ke luar negeri mayoritas bekerja di sektor informal," ujar Suheryanto, Senin, 13 November 2017.

Pekerjaan pada sektor informal ini, menurut dia, seperti pekerjaan rumah tangga atau sopir.

Terdata hingga 2015 lalu, jumlah pekerja formal terdata hanya 61 orang (11,9 persen) dari total 511 orang yang terdata bekerja ke luar negeri.

Jumlah tersebut turun dari tahun sebelumnya 2014, yang mencapai 43,5 persen atau 321 orang yang bekerja di sektor formal.

Pada saat itu warga yang tercatat bekerja ke luar negeri sebanyak 737 orang.

Baca: Celaka, Pramugari Cantik Nyungsep dari Pintu Belakang Pesawat Boeing, Begini Nasibnya

Kendati begitu, pada 2016 data Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Pringsewu pada sektor formal mulai merangkak naik menjadi 92 orang (14,8 persen) dari sebanyak 621 warga.

Selanjutnya, TKI yang bekerja di sektor formal pada 2017 kembali meningkat jadi 131 orang (29,3 persen) dari 446 orang yang terdata pergi bekerja ke luar negeri.

Jumlah tersebut yang terhitung hingga 30 September 2017.