Gempar, Wanita Ini Lihat Benda Mirip Hati Ayam di Parit, Diperiksa Astagfirullah
Tiba-tiba saja petugas kebersihan menemukan benda aneh ketika bertugas membersihkan area rumah kos.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID BANDAR LAMPUNG - Penghuni kamar kos-kosan yang kebanyakan dihuni wanita heboh.
Tiba-tiba saja petugas kebersihan menemukan benda aneh ketika bertugas membersihkan area rumah kos.
Benda yang disebut mirip dengan hati ayam sontak menggemparkan masyarakat sekitar.
Tak hanya itu, dokter dan polisi juga dihadirkan untuk melihat langsung kejadian yang menyedot perhatian masyarakat ini.
Warga Kelurahan Durian Payung, Tanjungkarang Pusat (TkP) pun gegerkan karena temuan di dalam parit lingkungan kamar kos Puri Bahagia, Sabtu, 30 Desember 2017.
Baca: Jelang Tahun Baru 2018, Ini Komentar Netizen Tanggapi Fenomena-fenomena Unik Sepanjang 2017
Baca: Doa Akhir Tahun 2017 sebelum Menyongsong 2018, Ini Kebiasaan Nabi MUhammad SAW
Baca: Bos Indofood Ungkap Penyebab Meninggal Putrinya Bernama Deynica Welirang
Petugas kebersihan kamar kos Mujiatun (36) adalah orang pertama yang mendapati benda mirip hati ayam tersebut.
Di mana awalnya Mujiatun tidak mengetahui jika gumpalan darah yang tergeletak di dalam parit itu adalah janin.
Bahkan Mujiatun sempat mengira gumpalan darah yang ditemukannya itu adalah hati ayam.
"Kirain saya itu hati ayam, soalnya sudah hancur gumpalan darahnya saat ditemukan," tutur Mujiatun kepada wartawan.
Untuk lebih meyakinkan, Mujiatun meminta salah satu penghuni kos yang kebetulan bekerja sebagai bidan bernama Yuli.
"Setelah dicek, dia (bidan) menyebut gumpalan darah yang ditemukan adalah janin," ujarnya.
Mujiatun menambahkan saat ditemukan janin tidak terbungkus kain maupun plastik, hanya segumpulan darah yang sudah membeku dan hancur.
"Curiga melihat banyak darah, kemudian saya lapor ke penjaga kos," tutur Mujiatun kepada wartawan.
Ketua RT 01/Kelurahan Durian Payung, Surihadino mengatakan, penemuan segumpal darah diduga janin tersebut ditemukan oleh Mujiatun sekitar pukul 06.30 WIB.
Menurut Suharidino, setelah menerima laporan dari warga, dirinya langsung datangi lokasi dan menghubungi petugas Bhabinkamtibmas.
"Tidak lama kemudian petugas polisi datang untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP)," ungkapnya.
Kapolsek Tanjungkarang Barat (TkB) Komisaris Hapran membenarkan adanya penemuan janin yang ditemukan warga tergeletak di dalam parit area kamar kos Puri Bahagia Durian Payung.
"Iya benar, polisi sudah mendatangi lokasi dan melakukan olah TKP," terang Hapran saat dikonfirmasi Tribun.
Menurut Hapran, saat ini polisi sedang menyelidiki kasusnya dan mencari tahu pelaku atau ibu yang membuang janin tersebut.
"Sedang kami (polisi) telusuri dan masih dalam proses pencarian," sebutnya.
Ditanya apakah polisi sudah mengantongi terduga pelaku tersebut, Hapran belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut.
"Sedang dilidik oleh anggota, nanti kalau sudah terungkap akan kami sampaikan hasilnya," sebutnya.
Hapran tidak membantah bahwa pihaknya mendatangkan dokter ke lokasi penemuan janin untuk melakukan pemeriksaan kepada penghuni kos.
"Sementara ini belum ada hasilnya dan belum mengarah, polisi masih terus menggali informasi di lapangan dan mengumpulkan bukti-bukti lainnya," pungkasnya.
Petugas gabungan Polresta Bandar Lampung bersama Polsek Tanjungkarang Barat (TkB) masih menyelidiki kasus penemuan janin, Sabtu (30/12).
Seluruh penghuni kos yang berjumlah 16 perempuan dikumpulkan dan dimintai keterangan polisi. Polisi juga mendatangkan dokter dan penghuni kos diuji coba dengan alat kehamilan.
Dr Intan, salah satu dokter yang didatangkan polisi ke kamar kos Puri Bahagia Durian Payung, mengatakan, memeriksa penghuni kos yang berjumlah 16 orang perempuan dengan alat tes kehamilan.
Sayangnya Intan, enggan berkomentar lebih lanjut saat ditanyakan hasil pemeriksaan. Intan mengaku tidak memiliki kewenangan untuk menyampaikan hasilnya.
"Jadi 16 perempun sudah diperiksa. Hasilnya sudah ada, tapi silakan tanyakan kepada polisi. Karena tugas saya di sini hanya memeriksa," bilangnya.
Intan tidak menampik jika janin yang ditemukan kondisinya sudah hancur, dan perkiraan janin tersebut baru berusia 3 bulan atau 12 minggu.
"Iya benar, kondisinya sudah hancur, diduga karena proses pembuangan oleh yang membuangnya," katanya. (rza)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/lampung/foto/bank/originals/olah-tkp-penemuan-janin_20171230_160303.jpg)