Penyidik Polresta Bawa Anak yang Bunuh Ibu Kandung ke Psikiater
Kapolresta Komisaris Besar Murbani Budi Pitono mengatakan, pihaknya sudah membawa pelaku ke psikiater untuk dilakukan pemeriksaan.
Penulis: Eka Ahmad Sholichin | Editor: nashrullah
Setelah polisi datang dan membuka pintu rumah secara paksa, korban ditemukan bersimbah darah di dalam rumahnya.
Korban langsung dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Abdoel Moeloek (RSUDAM) untuk dilakukan autopsi.
Baca: Subuh-subuh Mau ke Liwa, Truk Boks Malah Terguling di Dekat Flyover MBK
Berdasar hasil visum di Instalansi Forensik dan Kamar Jenazah RSUAM, leher korban nyaris putus.
Ditemukan sedikitnya 20 luka bekas sayatan senjata tajam pada tubuh korban.
Bahkan, telapak tangan korban bagian kanan dan kiri juga mengalami luka bacokan.
Luka lainnya terdapat di bagian punggung tangan kanan dan kiri.
Baca: Muslim Cyber Army Bermotif Politik dan Ingin Kudeta Pemerintah, Siapa Dalangnya?
Jari telunjuk sebelah kiri korban juga hilang.
Anehnya, pelaku yang tidak lain anak kandung korban mengaku sakit hati dengan ibunya karena tukang selingkuh.
Bahkan Agus tidak menyesal dengan perbuatannya.
Menurut Agus, ibunya pantas dibunuh atas ulahnya tersebut.
Baca: Sudah Dihukum Kasus Lain, Hakim Justru Ringankan Vonis Terdakwa Pemilik Sabu
"Nggak, saya nggak menyesal," ungkapnya saat dihadirkan dalam ekspose di Mapolresta Bandar Lampung, Senin (5/3/2018).
Agus pun mengaku, munculnya sakit hati ini karena setiap anjuran dan masukan darinya selalu dibantah oleh ibunya.
"Dia itu tukang selingkuh. Saya bilangin dia ngeyel, nggak usah selingkuh lagi malah bandar narkoba aja dinikahi," tuturnya.
Bahkan, Agus mengaku kerap mendapat ejekan saat dia melaksanakan salat dan mengaji.
"Dia (korban) juga mau menghina saya kalau lagi ibadah. Saya sakit hati, lalu saya bunuh dia pakai golok yang ada di rumah," ungkapnya.(*)