Prinsip Enam Tepat Terpenuhi Lewat Penebusan Bilsys

Pemerintah Provinsi Lampung saat ini sedang gencar-gencarnya melaksanakan program penebusan pupuk bersubsidi melalui aplikasi Billing System Bilsys.

Penulis: Eka Ahmad Sholichin | Editor: Reny Fitriani

Bahkan bisa juga ditebus secara online melalui handphohe berbasis android dengan membuka halaman wwwpupuklampung. Masing-masing kelompok tani akan mendapatkan user id dan password.

"Jadi dengan ini ada semacam edukasi bagi petani dan kalau ada kelompok tani yang belum bisa, maka bisa minta bantuan penyuluh. Ya kesulitannya, memamg sumber daya manusia (SDM) lemah maka diberi pemahanan seperti password harus dirahasiakan jangan disebar dan dampak positif petani sudah tidak buta teknologi informasi," paparnya.

Rencananya program penebusan pupuk bersubsidi melalui aplikasi Bilsys pada tahun 2018 akan dilaksanakan di semua BPP (Balai Penyuluhan Pertanian) di kecamatan.

"Nanti akan diminta semua minimal satu kabupaten, ada satu kecamatan yang melaksanakan sebagai percontohan. Dengan harapan pendistribusian pupuk bersubsidi tidak bisa dimainkan jatah pupuk untuk petani karena sudah terkunci dengan sistem pada program tersebut," ujarnya.

Kepala Seksi Alat Mesin Pertanian(Alsintan) Pupuk Pestisida dan Pembiayaan Dinas TPH Provinsi Lampung, Sugiarti menyatakan alokasi pupuk urea bersubsidi PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) untuk wilayah Lampung pada tahun 2018 sebanyak 257.790 ton dan jenis SP-36 berjumlah 45.150 ton.

"Lampung juga mendapatkan alokasi pupuk bersubsi di jenis ZA sebesar 17.980 ton, NPK 153.140 ton dan organik 28.420 ton," jelasnya.

Pengalokasian pupuk bersubsidi tersebut, sambung Sugiarti, didasarkan pada Permen Pertanian Nomor : 47/Permentan/SR.310/12/2017 tertanggal 19 Desemeber 2017.

"Kita awalnya menerima surat keputusan (SK) menteri pertanian (Mentan) terkait alokasi pupuk bersubsidi tersebut. Kemudian, dirubah menjadi SK kepala dinas tanamanan pangan, dirinci per kabupaten perjenis pupuk," terangnya.

Lalu, pembagian pupuk bersubsidi kabupaten berdasarkan potensi lahan. Kalau potensi luas tentunya akan mendapatkan lebih banyak misal Lampung Tengah (Lamteng) tentu berbeda dengan Lampung Timur (Lamtim).

"Kemudian, SK kepala dinas diturunkan menjadi SK kabupaten tentang alokasi itu untuk dirinci perkecamatan. Nah, di situlah nantinya dibagi perkelompoknya," paparnya.

Lanjut Sugiarti menerangkan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung menargetkan untuk seluruh kabupaten/kota di Seluruh Provinsi Lampung dapat mengikuti program penebusan pupuk bersubsidi melalui aplikasi Billing System (Bilsys) di tahun 2018.

"Ya memang untuk program penebusan lewat Bilsys ini belum semua ikut. Namun, di tahun 2017 lalu, sudah ada sebanyak tujuh kabupaten kota yang ikut dengan total sebanyak 1.133 kelompok," terangnya.

Semua kabupaten/kota di Lampung di tahun 2018 rencananya dapat ikut serta penebusan pupuk subsidi lewat Bilsys dan ada tambahan di Kabupaten Pringsewu sebanyak dua kecamatan dengan total keseluruhan 255 kelompok dan Kabupaten Tubabar bertambah dua lagi dengan jumlah sebanyak 351 kelompok.

"Nah untuk kabupaten yang lain saat ini masih proses menyusun data RDKK karena kendalanya biasanya data RDKK belum mantap, SDM kurang, ada lokasi yang memang susah sinyal, dsb," jelasnya.

Kegiatan program penebusan pupuk bersubsidi melalui aplikasi Bilsys agar berjalan maksimal tentu perlu SDM bagus dan sarana prasarana seperti sinyal dan bank juga harus siap.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved