Ini Lokasi-lokasi Terbaru Pembangunan Perumahan di Bandar Lampung, Tak Lagi di Pusat Kota
Dengan harga tanah yang tinggi, para pengembang mengaku kesulitan untuk membangun perumahan di dalam Kota Tapis Berseri.
Lisa menerangkan, permintaan rumah FLPP di Lampung masih tinggi.
Tetapi, pengembang kesulitan untuk menemukan lahan yang sesuai.
Sebab untuk FLPP, pemerintah telah menetapkan harga jual.
“Harga pasaran rumah FLPP saat ini Rp 130 jutaan. Demand (permintaan) FLPP sampai 80 persen di Lampung. Itu potensi. Karena itu, kami harus pintar-pintar dalam mencari lahan yang sesuai untuk dibangun rumah FLPP. Di dalam kota (Bandar Lampung), sudah sangat kecil kemungkinan bisa mendapatkan lahan murah,” papar Lisa.
Cuma Real Estate
Dengan kondisi harga tanah yang mencapai Rp 5 juta per meterpersegi, Tata menuturkan, harga jual rumah yang dibangun akan berada di angka Rp 500 juta ke atas.
Meski, hal itu tergantung pada tipe rumah.
“Kalau harga lahannya segitu (Rp 5 juta per meterpersegi), ya sudah bisa dipastikan perumahan real estate. Kalau bermain di FLPP, paling tidak harga lahan itu maksimal Rp 200 ribu per meternya. Lahan mentah. Karena kalau sudah di atas itu (Rp 200 ribu), sudah berat untuk membangun rumah FLPP,” kata Tata.
Hal serupa disampaikan Tri.
Dengan banderol tanah sampai Rp 5 juta per meterpersegi, harga jual tanah mencapai Rp 450 juta.
Baca: Harga Tanah di Bandar Lampung Naik 10 Kali Lipat, Ini Penyebabnya
Rumah yang dibangun pun umumnya bertipe besar, antara lain tipe 60 dengan luas tanah 105 meterpersegi.
“Kalau di dalam kota, rata-rata pengembang membangun tipe tersebut, misalnya di Gedung Meneng, Purnawirawan, dan Kedamaian,” ungkap Tri. (noval andriansyah)