Selain Jaga Warisan Budaya, Anak Muda Lampung Menari Tradisional Biar Mudah Konsentrasi

Ia sedang berlatih menghafal gerakan tarian tradisional sebelum memadukannya dengan musik pengiring.

Penulis: Jelita Dini Kinanti | Editor: Ridwan Hardiansyah
Istimewa

“Itu bisa melatih kepercayaan diri. Jadi bukan sekadar berlatih atau pentas, tetapi manfaat lain juga bisa didapatkan. Selain menyalurkan hobi, bisa melatih keseimbangan fisik dan mental, dan bisa membuat tubuh menjadi lebih sehat,” papar Joni.

Indah menerangkan, Sanggar Sasana Budaya minimal satu minggu sekali melakukan pentas di berbagai acara, mulai dari gathering, pernikahan, dan sebagainya.

“Yang ikut pentas, anak-anak yang memang sudah mampu dan menguasai tarian,” ungkap Indah.

Buat anggota yang belum menguasai tarian, Indah mengatakan, pihaknya memiliki pentas ujian.

Pada pentas tersebut, penari akan menggunakan kostum lengkap sama seperti pentas pada acara.

“Itu untuk melihat bagaimana penguasaan mereka pada satu tarian. Itu juga bagus untuk melatih kepercayaan diri dan membentuk karakter,” kata Indah.

Pentas minimal seminggu sekali juga dilakukan Kampoeng Budayo Production.

Eka mengungkapkan, pentas baik untuk meningkatkan kepercayaan diri penari.

“Dan, mendapatkan penghasilan dari setiap pentas yang diikuti,” ucap Eka.

Anggun mengungkapkan, ia akan mendapat upah apabila ditunjuk pihak sanggar untuk mengikuti pentas.

Meski begitu, ia enggan mengungkapkan besaran upah yang ia terima.

Kan kadang tampil bareng-bareng, jadi bayarannya (setiap acara) bisa beda-beda,” terang Anggun.

Hal serupa disampaikan Fitra. Selain melatih kepercayaan diri, menari dalam sebuah pentas pun memberikan tambahan finansial buatnya.

Tetapi, Fitra pun enggan menyampaikan upah yang ia terima dari setiap pentas.

“Berbeda-beda (upahnya). Tergantung acaranya,” tutur Fitra.

Pendaftaran Mulai Rp 150 Ribu

Anggun menerangkan, ia biasa berlatih menari sebanyak dua kali dalam satu minggu.

Di mana, waktu latihan selama dua jam untuk setiap pertemuan.

“Kalau ada pentas bisa lebih intens. Bisa setiap hari, tergantung kebutuhan atau ada tarian baru yang harus dipelajari,” tutur Anggun.

Sementara, Fitra mengungkapkan, ia biasa berlatih tiga kali sampai empat kali dalam satu minggu.

Durasi setiap pertemuan, menurut Fitra, selama dua jam.

“Latihan rutin. Karena, saya hobi dan itu juga bisa membuat badan sehat karena banyak melakukan gerakan,” kata Fitra.

Serupa Fitra, Ayu pun mengaku berlatih minimal empat kali dalam seminggu, dengan durasi dua jam setiap pertemuan.

Indah menerangkan, Sanggar Sasana Budaya saat ini memiliki 60 orang anggota, mulai dari usia 4 tahun-25 tahun.

Setiap anggota diharuskan membayar uang pendaftaran sebesar Rp 175 ribu.

“Uang bulanan Rp 20 ribu, dan uang sekali datang Rp 2 ribu,” kata Indah.

Sedangkan di Sanggar Tari Bunga Mayang, Joni mengungkapkan, jumlah anggota sekitar 70 orang.

Tercatat, anggotanya berusia 9 tahun-32 tahun.

Adapun, calon anggota wajib membayar biaya pendaftaran Rp 150 ribu, dan uang bulanan Rp 50 ribu.

Adapun di Kampoeng Budayo Production, Eka menerangkan, pihaknya tidak memungut biaya.

Meski begitu, pihaknya menerima latihan privat dengan biaya Rp 75 ribu per sekali datang.

Baca: Disebut Ilegal, Penghuni Reklamasi Sampah Ternyata Miliki Surat Keterangan Tanah

Latihan privat maksimal diikuti delapan orang.

“Kami ada 20 anggota aktif, yang berusia 16 tahun-25 tahun,” ujar Eka.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved