Dukun Praktik Aborsi Sudah Dua Kali Dijemput Polisi, Pasien Rata-rata Masih 19 Tahun
Warga sekitar, kata dia, hanya mengetahui Mbah S sebagai dukun pijat spesialis anak, pengobatan lemah sahwat, dan dukun beranak.
Penulis: hanif mustafa | Editor: nashrullah
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Mbah S, warga Jalan Sejahtera 4, Kelurahan Sumberejo, Kemiling, Bandar Lampung, ternyata selama ini sudah dua kali dijemput polisi.
Terakhir, Mbah S dijemput polisi bersama dua pasiennya, Jumat (4/5/2018) lalu.
Hingga kini, belum ada kabar lagi Mbah S kembali ke rumahnya.
Baca: Peserta Tes SBMPTN Diimbau Besok Cari Jalan Tercepat ke Lokasi Ujian, Ini Alasannya
Baca: Ngaku Anggota Grup MCA, Penyerang Calon Gubernur Lampung Pinjam Akun FB Orang Lain
Baca: Anggota HTI Ini Menangis Gugatan Ormasnya Ditolak PTUN, Rekan Lain Justru Sujud Syukur
Mbah S ditangkap karena diduga membuka praktik aborsi di rumahnya.
Staf Kelurahan Sumberejo, Andre mengatakan, sekitar tahun 2016 mbah S pernah dijemput oleh polisi.
"Beliau itu sudah pernah dibawa sama polisi tahun 2016, tapi selang sehari mbah udah di rumah lagi," tuturnya, Senin (7/5/2018).
Oleh sebab itu, lanjut Andre, warga sekitar tidak kaget dan tidak heboh.
"Ya nggak heboh, masih asumsi begitu, jadi nggak ada yang berpikir sejauh itu," katanya.
Warga sekitar, kata dia, hanya mengetahui Mbah S sebagai dukun pijat spesialis anak, pengobatan lemah sahwat, dan dukun beranak.
"Ya macam itu, tapi kalau itu (aborsi) malah saya dan warga sekitar belum tahu," ungkapnya.
Terkait sejak kapan mbah membuka praktik, Andre hanya tahu sudah lama.
"Beliau itu udah lama buka praktik," tandasnya.
Ketua RT 9 Sunar mengaku kaget karena tiba-tiba saat azan magrib ada polisi menghampiri rumahnya.
"Ya saya nggak tahu, tiba-tiba ada polisi meminta izin dan memberikan print surat bahwa akan menjemput mbah," ujarnya.
Sunar mengatakan, penjemputan ini atas dasar dugaan adanya praktik aborsi.
"Saya kaget, kan beliau ini spesialis pijit capek dan anak," ungkapnya.
Baca: Ngeri! Napi Bunuh Diri di Lapas Rajabasa Ternyata Pernah Disumpahi Keluarga Korban Begal
Kendati demikian, lanjutnya, tujuh anggota menjemput mbah dengan dua orang pasiennya.
"Seinget saya, mbah itu dijemput biasa, ya nggak kayak pelaku kriminal enggak, beliau bersama satu cewek pakai jilbab masih muda, dan seorang laki-laki," katanya.
Selanjutnya, kata Sunar, ketiganya dibawa oleh polisi dan hingga kini belum ada kabar.
"Terakhir itu Jumat, katanya akan memberi tahu informasi, tapi saya juga nggak tahu hingga sampai sekarang nggak ada kabar," jelasnya.
Baca: Pelajar Nyaris Tewas Diinjak dan Dipukul Puluhan Pol PP hanya Gara-gara Cat Semprot
Sementara Erwin Weni (42), tetangga Mbah S, mengatakan, jika tamu Mbah S yang sering dateng berkunjung rata-rata masih muda.
"Ya kisaran umur 19 tahun sih, biasanya habis magrib gitu, rata-rata perempuan," katanya, Senin (7/5/2018).
Masih kata dia, di rumahnya tersebut ada kamar khusus untuk para tamu yang datang untuk berobat.
"Ya (ukuran kamarnya) sekitar 2x3 (meter persegi), ya namanya tamu berobat pijit capek," tukasnya.
Terkait keberadaan si Mbah S sendiri, Erwin mengaku jika mbah berada di Pulau Jawa.
"Kalau keluarga katanya sih ke Jawa, tapi saya dikasih tahu ama orang-orang di depan, katanya dibawa (polisi)," tutupnya.(*)