Al Quran Diturunkan saat Lailatul Qadar, Beda Pendapat Waktu Peringatan Nuzulul Quran di 17 Ramadan
Al Quran Diturunkan saat Lailatul Qadar, Beda Pendapat Waktu Peringatan Nuzulul Quran di 17 Ramadan
Penulis: wakos reza gautama | Editor: wakos reza gautama
2. Al Qur’an diturunkan ke langit dunia pada 20 malam Lailatul Qadar atau 23 atau 20 atau 25—sebagaimana adanya perbedaan pendapat tentang lamanya Rasulullah saw menetap di Mekah setelah diutus—di setiap malam lailatul qadar diturunkan sejumlah tertentu sesuai dengan ketetapan Allah swt setiap tahunnya lalu turun setelah itu secara berangsur-angsur di seluruh tahunnya.
Demikianlah pendapat Fakhrur Rozi dan dia sendiri tidak berpendapat tentang apakah pendapat ini atau pendapat pertama yang lebih utama.
3. Al Quran diturunkan pertama kali pada malam Lailatul Qadar kemudian diturunkan setelah itu dengan cara berangsur-angsur pada waktu yang berbeda-beda, demikianlah pendapat Sya’bi.
4. Al Qur’an diturunkan dari Lauh Mahfuz sekaligus dan malaikat-malaikat penjaga menurunkannya secara berangsur-angsur kepada jibril selama 20 malam lalu Jibril menurunkannya secara berangsur-angsur kepada Nabi saw selama 20 tahun. Ini adalah pendapat yang aneh. (Fatawa al Azhar juz VII hal 469)
Lalu yang menjadi pertanyaan kenapa peringatan nuzulul Quran diperingati pada malam 17 ramadan?
Padahal Al Quran diturunkan pada malam lailatul Qadar.
Baca: Mobil Ferrari Tidak Ada Harganya Dibanding Sandal Anak Afrika, Kisah Miliarder Ali Banat Bikin Haru
Baca: Bongkar Jaringan di Lampung, Polda Sita 1.500 Butir Ekstasi
Bukankah 17 Ramadan bukanlah malam lailatul Qadar karena belum masuk 10 malam terakhir Ramadan?
Beberapa ulama mengatakan, Indonesia adalah salah satu Negara yang memperingati nuzulul Quran pada 17 Ramadan.
Sedangkan di Negara Arab, nuzulul Quran diperingati pada 27 ramadan, yaitu malam ganjil di 10 hari terakhir Ramadan.
Dikutip dari NU Online, KH M. Ishaq Isfiroyini,mengatakan, ada faktor historis dalam penetapan 17 ramadan sebagai peringatan nuzulul Quran.
“Itu kurang lebih karena dulu ketika Soekarno memproklamirkan kemerdekaan Indonesia untuk pertama kalinya, bertepatan pada hari jum’at tanggal 17 Ramadhan, atas saran Buya Hamka, presiden pertama Indonesia ini menggelar acara peringatan Nuzulul Qur’an sebagai rasa syukur atas kemerdekaan Indonesia,” ungkapnya.
Sementara itu Ustaz Sigit Pranowo,Lc seperti dikuti dari situs Era Muslim, mengatakan peringatan nuzulul Quran pada 17 Ramadan berdasarkan pendapat ulama Ibnu Katsir.
“Sebagaimana disebutkan oleh Ibnu Katsir didalam kitabnya ”Al Bidayah wa an Nihayah” menukil dari al Waqidiy dari Abu Ja’far al Baqir yang mengatakan bahwa awal diturunkannya wahyu kepada Rasulullah saw adalah pada hari senin tanggal 17 Ramadhan akan tetapi ada juga yang mengatakan tanggal 24 Ramadhan,” ujar Ustaz Sigit.
Terlepas dari adanya perbedaan pendapat ini, yang utama bagi umat Islam adalah terus meningkatkan ibadah di malam-malam terakhir Ramadan agar mendapatkan pahala di malam lailatul qadar.