Buah Hatinya Idap Atresia Esofagus, Juara Dunia Angkat Besi Ini Rela Jual Rumah untuk Operasi (2)
Mirisnya, bila sebelumnya Winarni berjuang untuk negara, kini ia tengah berjibaku memperjuangkan kesehatan putranya.
Penulis: Robertus Didik Budiawan Cahyono | Editor: Daniel Tri Hardanto
Laporan Reporter Tribun Lampung Robertus Didik Budiawan
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, PRINGSEWU - Siapa sangka, Achmad Fariz Taufik terlahir dari rahim seorang juara dunia. Ya, Fariz (2,5) adalah anak ketiga pasangan Taufik dan Winarni, lifter nasional Indonesia.
Selama kariernya, warga Kelurahan Pringsewu Timur, Kecamatan Pringsewu ini pernah menyabet medali emas di ajang World Championship 1997 di Chiang Mai, medali perak World Championship 1999 di Athena, dan medali perunggu Olimpiade 2000 di Sydney.
Mirisnya, bila sebelumnya Winarni berjuang untuk negara, kini ia tengah berjibaku memperjuangkan kesehatan putranya.
Fariz mendapatkan perlakuan dan perawatan yang sangat khusus. Perban yang dipakaikan pada Fariz harus benar-benar steril. Kalau tidak, dapat menimbulkan infeksi pada tepian lubang buatan di perut Fariz.
Selain itu, ketahanan fisik Fariz berbeda dengan anak lainnya. Dalam satu bulan, Fariz bisa tiga kali ke dokter.
Baca: Lima Lifter Pringsewu Borong 20 Medali, Doni Pecahkan Rekor Asia
Kondisi Fariz selama ini tidak pernah tercium media. Winarni mengaku tidak ingin dianggap memanfaatkan statusnya sebagai juara dunia untuk mendapatkan perlakuan istimewa atas kondisi putranya.
Winarni hanya berharap Fariz bisa seperti anak normal. Ia ingin Fariz bisa makan melalui mulutnya.
Winarni mengaku tengah mempersiapkan Fariz untuk menjalani operasi ketiga. Operasi pertama dan kedua dilalui Fariz ketika usianya belum genap satu bulan.
Tak terasa, kedua mata Winarni berkaca-kaca saat menceritakan kondisi putranya.
Fariz lahir melalui proses seksio sesarea di sebuah fasilitas kesehatan di Pringsewu pada 7 Januari 2016. Saat itu, Fariz langsung muntah ketika diberi susu.
Fariz pun dirujuk ke Bandar Lampung. Selanjutnya ia dirawat di Jakarta. Di sana, baru diketahui ada kelainan pada diri Fariz.
Baca: 40 Lifter Pringsewu Berpotensi Jadi Gajah-gajah Lampung
Tidak sedikit biaya yang dikeluarkan Winarni untuk operasi Fariz. Dia bersyukur mendapat bantuan dari PB PABSI, PT Pos Indonesia, dan lainnya.
Namun, kondisi sekarang sudah berbeda. Saat ini, Winarni bekerja sebagai pegawai di Kantor Pos Pringsewu.
Winarni bingung menyiapkan dana untuk operasi putranya. Ia pun belum mendapat kepastian biaya yang akan dihabiskan untuk operasi.