Kisah Febria Wahyu Ningrum, Anak Buruh Bangunan Jadi Wisudawan Terbaik

Ia mengaku, sejauh ini belum ada tawaran kerja untuknya, baik dari pihak kampus maupun pihak luar.

Namun, ia akan terus mencari tempat yang pas untuk menerapkan ilmunya.

Ponijan, ibunda Febria saat ditemui di sela-sela prosesi wisuda mengatakan, anaknya memang bintang kelas.

Sejak SD hingga SMK, Febria mampu menorehkan banyak prestasi di kelas.

"Dia ini anaknya pintar dibandingkan dengan kakak-kakak yang lain. Saya tak mampu menguliahkan anak saya yang lain, tapi kalau Febria ini atas kemauannya sendiri. Dia mendapatkan beasiswa," ujarnya.

Ia menuturkan, dengan pekerjaan ayah Febria sebagai buruh bangunan, dan dirinya yang berdagang buah-buahan, pendapatan mereka tidak menentu.

Dengan beasiswa itulah, Febria bisa kuliah.

"Beasiswa itulah yang membantu sekali," katanya.

Simak, wawancara video dengan Febria Wahyu Ningrum, anak buruh bangunan yang mampu menjadi wisudawan terbaik, di bawah ini.

Sementara, Direktur Polinela, Sarono mengucapkan selamat kepada seluruh mahasiswa yang telah diwisuda.

Ia berharap, ilmu yang didapat bisa berguna bagi pribadi, keluarga, nusa dan bangsa.

Ia mengatakan, setiap lulusan Polinela memiliki sertifikat kompetensi yang dikeluarkan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP).

Sehingga siap bekerja.

"Itulah keunggulan kita, karena perusahaan juga telah menunggu kita. Pola belajarnya juga, 70 persen praktik dan 30 persennya teori," kata dia.

Artinya, terus Sarono, lulusan Polinela ini telah dipersiapkan untuk bekerja dan berwirausaha, dengan pengajar 13 doktor yang dimiliki Polinela.

Terkait lulusan terbaik Polinela, pihaknya sangat memprioritaskan untuk bisa bergabung dengan Unila sebagai teknisi, dosen, dan pegawai Polinela.

"Jadi, silakan saja bagi yang ingin bergabung dengan Polinela, mari membesarkan kampus tercinta ini bersama-sama meski kontrak. Sudah ada lulusan yang telah direkrut oleh Polinela untuk bisa membantu kelancaran dunia kampus," ujarnya. (bayu saputra)