Tribun Tanggamus

Edarkan Sabu, Napi Lapas Way Gelang Dicabut Hak Remisi dan Cuti Jelang Bebas

Sandi sudah menjadi masa hukuman selama empat tahun dari vonis enam tahun dan subsider enam bulan atas kasus peredaran narkoba.

Penulis: Tri Yulianto | Editor: Daniel Tri Hardanto
Tribun Lampung/Tri Yulianto
Polres Tanggamus menggelar ekspose penangkapan napi Lapas Way Gelang yang menjadi pengedar sabu, Rabu, 24 Oktober 2018. 

Laporan Reporter Tribun Lampung Tri Yulianto

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, KOTA AGUNG - Lapas Way Gelang, Kota Agung memberikan sanksi pencabutan usulan remisi dan cuti menjelang bebas kepada Sandi Iqbal.

Napi Lapas Way Gelang tersebut kedapatan menjadi pengedar narkoba. 

Menurut Kalapas Way Gelang Sohibur Rachman, sanksi tersebut diberikan sebagai pelajaran untuk pelaku dan warga binaan lainnya. 

"Untuk napinya sendiri, selain diproses hukum oleh polisi sekarang, kami juga akan memberikan sanksi berupa pencabutan remisi dan pencabutan cuti menjelang bebas," kata Sohibur, Rabu, 24 Oktober 2018.

Sandi sudah menjadi masa hukuman selama empat tahun dari vonis enam tahun dan subsider enam bulan atas kasus peredaran narkoba.

Dengan ancaman sanksi yang didapat, Sandi tidak akan mendapat hak remisi dan hak cuti menjelang bebas selama sisa masa tahanannya.

Baca: Terjaring Razia, Napi Lapas Way Gelang Kedapatan Miliki 60 Gram Sabu

Bahkan, ancaman hukuman ke depan bisa menambah masa tahanan saat ini. 

Kini Sandi sedang diproses Satnarkoba Polres Tanggamus untuk dilakukan pengembangan perkara atas kepemilikan 13 paket sabu, alat isap sabu, dan pil ekstasi yang diedarkan di lapas.

Barang bukti yang disita dari tangan napi Lapas Way Gelang.
Barang bukti yang disita dari napi Lapas Way Gelang. (Tribun Lampung/Tri Yulianto)

"Apabila nanti terbukti adanya keterlibatan oknum petugas, saya tidak akan melindungi. Bila perlu, saya sendiri yang akan menyerahkan ke pihak berwajib," ujar Sohibur.

Razia di Lapas Way Gelang dilakukan setelah ada indikasi masuknya barang terlarang ke dalam lapas.

Kemudian diadakan razia pada seluruh ruang tahanan. 

"Saat petugas memeriksa kamar A5 dan C5, terlihat gelagat mencurigakan dari seorang penghuni. Petugas akhirnya melakukan penggeledahan intensif dan ditemukan narkoba jenis sabu dari dalam sebuah tas, dua unit ponsel, dan seperangkat alat isap diduga bong," kata Sohibur.

Saat 29 warga binaan diperiksa, akhirnya diketahui bahwa semua barang bukti tersebut milik Sandi Iqbal.  

Sohibur mengaku, sebenarnya pencegahan masuknya barang terlarang telah dilaksanakan ketat.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved