Tribun Mesuji
Wakapolda Lampung Sebut Pelaku Penyerangan Satu Keluarga di Mesuji Sudah Ditangkap
Menurutnya, aksi ala koboi terhadap Tugini dan keluarganya merupakan bagian dari premanisme.
Penulis: Endra Zulkarnain | Editor: Daniel Tri Hardanto
Dalam kondisi panik tersebut, sang istri berteriak.
"Padahal itu masih gendong anak saya yang kecil. Situasinya gelap," ungkapnya.
Ia langsung mengambil anak yang digendong Tugini.
Tak berselang lama, giliran Ramahdi yang teriak.
"Saya nengok ke belakang, tangan kanan anak saya di pergelangan sudah mengeluarkan darah. Langsung saya ikat tangannya dengan baju. Saya bilang, ini kena tembak," ujarnya.
Kliwon pun segera membawa ketiga anak dan istrinya ke tempat yang aman.
Setelahnya baru ia meminta pertolongan tetangga dan keluarga lain.
"Alhamdulillah, anak saya yang kecil tidak apa-apa. Setelah dirontgen, ternyata istri saya tidak mengalami luka tembak. Tapi, ditusuk dengan pisau. Dan anak saya yang kena luka tembak di tangan kanannya. Kondisinya saat itu gelap, jadi tidak bisa melihat jelas," ujarnya.
Baca: Kronologi Satu Keluarga di Mesuji Diserang Orang Tak Dikenal pada Tengah Malam
Saat ditanya penyebab penyerangan tersebut, Kliwon mengaku tidak mengetahuinya.
"Tapi memang dari dulu masalah lahan," tandasnya.
Kasatreskrim Polres Mesuji AKP Denny Arya membenarkan kejadian tersebut.
Menurutnya, saat ini polisi sudah berhasil mengidentifikasi pelaku penembakan tersebut. Pelaku berjumlah dua orang.
"Kita tunggu anggota sedang bekerja. Motifnya belum tahu. Nanti lihat perkembangan penyelidikan," paparnya.
Denny menjelaskan, peristiwa penembakan dan pembacokan itu bermula ketika korban dan anaknya terbangun lantaran mendengar suara gaduh di depan rumahnya.
"Mereka melihat dua pelaku ingin membakar jendela rumahnya. Kemudian teriak. Karena pelaku ini panik, langsung menembak dan membacok korban," beber Denny.
Akibat kejadian tersebut, Ramahdi dan Tugini mengalami luka tembak dan luka bacok.
Keduanya pun langsung dilarikan ke RSUAM.
Pantauan Tribun di RSUAM, Tugini masih tergolek lemah di ruang perawatan ditemani sang suami.
Sementara sang anak Ramahdi diperbolehkan pulang untuk rawat jalan. (*)