Tribun Bandar Lampung
Dikelola Santri, Kampung Belajar D’lima Tawarkan Wisata Edukasi Sambil Bermain
Menariknya lagi, di Kampung Belajar ini anak-anak bisa memainkan beberapa permainan tradisional yang sudah punah.
Penulis: Daniel Tri Hardanto | Editor: Daniel Tri Hardanto
Untuk menikmati fasilitas di Kampung Belajar, pengunjung tak perlu merogoh kocek dalam-dalam. Harga tiket masuknya cuma Rp 10 ribu.
Sedangkan untuk paket outbound, tarifnya hanya Rp 20 ribu per orang.
”Itu sudah semua permainan, termasuk bisa bawa pulang ikan,” kata Syahri.
Jika ingin bersantap siang di Kampung Belajar, kata Syahri, harganya tergantung menu. ”Pastinya, ramah di kantong,” imbuhnya.

Dikelola Santri
Hebatnya lagi, kata pria yang biasa disapa Abi Syahri ini, seluruh fasilitas di Kampung Belajar dibangun oleh tangan-tangan terampil para santri Ponpes Miftahul Jannah Mastal, Bandar Lampung.
Selain berbagai wahana permainan, di Kampung Belajar juga dilengkapi empat unit cottage sederhana.
Keempat gubuk itu, kata Syahri, disediakan bagi siswa atau keluarga yang berminat untuk bermalam di Kampung Belajar.
• Ratusan Siswa Yatim Piatu di Mesuji Diberangkatkan Wisata Edukasi
”Kalo di sini kita kasih nama Rumah Lupis. Karena bentuknya kayak lupis,” ujar Syahri seraya tertawa.

Syahri menceritakan, keempat Rumah Lupis itu dibangun dalam tempo satu bulan saja.
”Itu semua kita bikin pas Ramadan kemarin. Semuanya dikerjakan anak-anak santri, dengan dibantu adik saya, Ali,” tambah suami dari Siti Kayisha Sarah ini.
Setiap hari, terus Syahri, santri-santri usia SD dan SMP secara bergantian mengelola tempat ini.
”Kalo (santri) yang SD kan masuk pagi sekolahnya. Jadi mereka pulang siang langsung ke sini. Sedangkan yang SMP, karena masuk siang, paginya udah di sini,” ungkap Syahri seraya menyebutkan, Ponpes Miftahul Jannah saat ini memiliki 13 santri seusia SD, 21 santri SMP, dan 42 santri SMA.
Bahkan, terang Syahri, Polsek Kedaton juga berkontribusi dalam pembangunan fasilitas di Kampung Belajar.
”Kita bersyukur, Kampung Belajar mendapat support dari sejumlah pihak, termasuk Polsek Kedaton. Waktu itu semua anggota dikerahkan untuk ngecat di sini,” tutur Syahri.