Tribun Bandar Lampung
Dikelola Santri, Kampung Belajar D’lima Tawarkan Wisata Edukasi Sambil Bermain
Menariknya lagi, di Kampung Belajar ini anak-anak bisa memainkan beberapa permainan tradisional yang sudah punah.
Penulis: Daniel Tri Hardanto | Editor: Daniel Tri Hardanto
Sebagai kegiatan rutin, kata Syahri, para santri juga dilibatkan dalam proses produksi minyak sereh.
Pabrik minyak sereh tersebut merupakan milik Marwan, si empunya lahan.
”Pabrik minyak sereh ini punya Pak Haji Marwan. Udah lama ada di sini, sebelum Kampung Belajar ada. Jadi kita di sini dipasrahkan mengelola pabrik ini,” jelas Syahri lagi.
Sebagai bahan baku, kata Syahri, tanaman sereh tersebut diperoleh dari ladang seluas 5 hektare di kawasan Batu Putu, Sukadanaham, Tanjungkarang Barat.
”Kita sewa lahan di situ. Tanahnya punya PDAM (Way Rilau),” kata Syahri.
Dari lahan seluas itu, dihasilkan sekitar 250-300 liter minyak sereh. Hasilnya lantas dijual ke pengepul di Cianjur, Jawa Barat.
• Siswa TK dan Play Group Alam Kreasi Edukasi Kunjungi Tribun Lampung
Instagramable
Untuk mencapai lokasi Kampung Belajar bisa dibilang gampang-gampang susah.
Gampang karena sudah masuk dalam data Google, lengkap dengan alamat dan petunjuk arahnya.
Namun, rambu penunjuk arah menuju lokasi ini bisa dikatakan sangat minim.
Hanya ada sebuah plang terbuat dari kayu yang menunjukkan arah menuju lokasi Kampung Belajar.
Itu pun ukurannya relatif kecil, sehingga cukup sulit terlihat.
Begitu masuk ke lokasi Kampung Belajar, mata kita akan disambut pernak-pernik dengan warna mencolok.
Bisa dibilang, tempat ini cukup Instagramable.
Sesi berfoto-foto pun dijamin semakin mengasyikkan.