Nasib Terkini Nurhadi Setelah Diusung Jadi 'Capres' 2019, Benar-benar Akan Jadi Juru Kampanye?

Poster pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) Indonesia, Nurhadi dan Aldo (Dildo) menghebohkan warganet.

twitter
Tangkapan layar unggahan Nurhadi. 

2. Dilirik YouTuber Asal China

Sejak menjadi tenar, Nurhadi menyebut, ia dilirik YouTuber asal China.

Hal itu diketahuinya setelah ada orang yang mengaku bernama Tabita menghubunginya.

"Jadi ada YouTuber asal China yang siap merekam saya lewat video dan memviralkan saya. Tabita adalah orang yang menjadi perantaranya," ujarnya.

"Saya kaget. Tapi tak masalah asal dimanfaatkan dengan baik," ujar dia, sebagaimana dilansir Kompas.com.

3. Ditawari Jadi Timses

Karena ketenarannya di medsos, Nurhadi mengungkapkan, ada tim sukses capres 2019 yang mendatanginya.

Ia ditawarkan untuk menjadi juru kampanye atau tim sukses pasangan capres 2019.

"Timses capres 2019 datang dan menawari saya untuk kampanye calon presidennya," kata Nurhadi.

"Saya tidak mau. Untuk apa? Lha wong saya itu cuma tukang pijat. Semula di komunitas angka 10, saya hanya mengajak warga untuk baca salawat, mencintai Allah," jelasnya.

Sosok Misterius Edwin

Di balik ketenaran Nurhadi, ada sosok misterius yang membuatnya menjadi viral.

Edwin adalah sosok misterius yang disebut-sebut sebagai sutradara di balik layar, yang menciptakan capres dan cawapres fiktif, Nurhadi dan Aldo (Dildo).

Edwin tentunya bukan orang sembarangan hingga bisa memopulerkan Nurhadi ke muka publik.

Betapa tidak, ia bisa membuat seorang tukang pijat yang tak mengantongi kepiawaian khusus menjadi naik daun.

Dalam sekejap, Nurhadi mendadak menjadi tenar bak artis.

Edwin yang seolah-olah sebagai tim sukses capres dan cawapres guyonan itu menciptakan akun media sosial sebagai media untuk kampanye.

Banyak meme lucu berisi sindiran dan pesan khsusus yang diunggah "sang kreator andal", untuk menyedot respons para warganet.

"Saya tidak masalah untuk bahan bercandaan asal tidak melanggar hukum. Saya sama sekali tidak mengenal Edwin dan tidak pernah bertemu. Dia tiba-tiba menghubungi saya dan meminta izin apakah berkenan jika diviralkan melalui pencapresan fiktif. Ternyata tak disangka, saya lantas jadi terkenal," kata Nurhadi.

Menurut Nurhadi, pasangan capres dan cawapres Dildo adalah hasil imajinatif seorang warga yang mengaku berasal dari Yogyakarta.

Pada Desember 2018 lalu, seseorang yang mengaku bernama Edwin asal Sleman, DIY, menghubunginya via aplikasi Messenger.

Dalam obrolan itu, Edwin mengaku sangat mengagumi Nurhadi.

Awalnya, beberapa tahun lalu, melalui akun Facebook pribadi, Nurhadi membentuk "Komunitas Angka 10".

Di komunitas yang disebutnya sebagai para pencinta Tuhan dengan anggotanya yang telah mencapai ribuan itu, Nurhadi sering mengunggah kalimat bijak dan kalimat motivasi.

"Nah, kemudian ada orang yang mengaku dari Yogyakarta bernama Edwin. Dia yang mengikuti akun saya itu mengaku ngefans dengan saya. Apalagi, pengikut saya di komunitas angka 10 mencapai puluhan ribu. Kata dia, unggahan-unggahan saya itu lucu dan menginsiprasi," kata Nurhadi.

Dari situlah kemudian capres dan cawapres bayangan, Nurhadi dan Aldo (Dildo) mulai tercipta.

Edwin terus intens berkomunikasi dengan Nurhadi.

Saat itu, Edwin meminta izin kepada Nurhadi apakah berkenan jika nama dan wajahnya diviralkan melalui medsos sebagai capres fiktif.

Nurhadi pun mengamini penawaran itu asalkan tidak melanggar hukum dan agama.

Apalagi, sejalan karena sama-sama jengah atas situasi menjelang Pilpres 2019 yang menurut mereka sudah tidak sehat.

Sosok Capres Nurhadi di Kehidupan Nyata, Beda Banget dengan yang Viral sebagai Capres Fiktif

Maka, terbentuklah capres dan cawapres fiktif tersebut di medsos hasil karya Edwin yang disebutnya sebagai tim suksesnya.

Hanya sebatas "dagelan politik" yang berisi sindiran-sindiran dengan politik saling sikut saat ini.

"Saya jawab, kenapa harus saya kok tidak orang lain saja. Kata Edwin sih saya lebih berpotensi tenar karena dikenal banyak pengikutnya. Ya sudah saya setuju dengan syarat dimanfaatkan sebaik mungkin. Sebagai humor politik saja untuk meredam ketegangan suasana Pilpres 2019. Saya nggak mau terjadi keributan hanya karena beda pilihan presiden," ungkap Nurhadi. (kompas.com)

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved