Modal Calon Anggota DPD RI Asal Lampung, Dari Lego Rumah hingga Jual Kebun
Modal Calon Anggota DPD RI Asal Lampung, Dari Lego Rumah hingga Jual Kebun
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Lampung resmi mengumumkan Laporan Penerimaan Sumbangan Dana Kampanye (LPSDK) bagi calon anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI daerah pemilihan Lampung.
Nilai sumbangan dana yang dilaporkan bervariasi, mulai ratusan ribu hingga ratusan juta rupiah.
Dari data yang dirilis KPU, calon senator yang melaporkan sumbangan dana kampanye terbanyak adalah Andi Surya sebesar Rp 460 juta.
Sedangkan paling sedikit adalah Ahmad Bastian Sy senilai Rp 336.374.
• Pemprov Apresiasi Tingginya Animo Komunitas Seniman Lampung dalam Pagelaran Musik
Sementara sumbangan dana kampanye dua politikus yang namanya cukup dikenal publik, mantan Bupati Way Kanan Bustami Zainudin dan mantan Ketua DPD I Partai Golkar Lampung, nilainya tidak signifikan.
Bustami tercatat cuma mendapat sumbangan Rp 10 juta untuk menuju Senayan. Sedangkan Alzier mengantongi sebesar Rp 25 juta.
Bustami mengatakan, dana tersebut berasal dari kantongnya sendiri.
Tidak ada bantuan dari orang lain. Untuk menjadi senator di Senayan, Bustami menilai tidak butuh dana besar.
Cukup bermodal kopi dan gula dalam upaya menjalin silaturahmi dan menyakinkan masyarakat akan visi misinya.
Apalagi, sebagai mantan Bupati Way Kanan, Bustami yakin punya basis massa yang loyal. Sehingga tidak sulit baginya melakukan sosialisasi dan kampanye.
• Persib Bandung Datangkan Esteban Vizcara dan Srdjan Lopicic
"Saya cukuplah modal segitu, modal awal, karena APK saya sementara pakai dari KPU yang dimodali negara, jadi gak perlu dana besar. Paling hanya modal beli bensin untuk temui kawan, dan gula sama kopi saja. Tidak terlalu besar," kata Bustami.
Bustami mengaku ingin mengubah paradigma politik, bahwa untuk menjadi senator atau legislator tidak harus bermodalkan uang banyak.
Melainkan mengandalkan kekuatan diri sendiri dan bisa menyakinkan masyarakat untuk memilihnya.
"Kita harus patahkan paradigma kalau mau jadi dewan atau senator harus modal duit gede. Jadi anggota DPD itu bukan melulu bicara uang, tapi bagaimana kita menyakinkan masyarakat," ujarnya.
Apakah uang Rp 10 juta cukup untuk sosialisasi di 15 kabupaten/kota?
• Sosok Caleg Golkar Palembang yang Bikin 1000 Tamu Undangan Pernikahan Tak Makan