Geger Makam di Banjarnegara Digali Orang Tak Dikenal

Geger Makam di Banjarnegara Digali Orang Tak Dikenal, Polisi Meluncur ke Lokasi, Hasilnya

Editor: taryono
tribun jogja
Geger Makam di Banjarnegara Digali Orang Tak Dikenal 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANJARNEGARA --- Kesunyian makam Desa Asinan Kecamatan Kalibening Banjarnegara mendadak pecah.

Makam itu tiba-tiba ramai dikunjungi banyak warga.

Satu makam yang berhimpitan dengan kebun salak terlihat janggal.

Makam itu ditemukan sudah berlubang.

Gundukan tanah di makam itu lenyap seperti bekas digali.

Warga yang melihat keanehan itu lantas melaporkannya ke pihak terkait, termasuk polisi.

Fakta-fakta Buni Yani Sebelum dan Sesudah Dieksekusi Kejari, Ngadu ke Fahri Hamzah dan Fadli Zon

Addie MS vs Faldo Maldini, Siapa yang Memulai?

Pria Paruh Baya Gasak Motor Teman Tetangga: Pinjam Motor, Duplikatkan Kunci

4 Penerbangan dari Makassar Batal Mendarat di Manado akibat Banjir Hebat

"Jadi jam 9 itu ada laporan. Ada warga yang melihat di TKP, makam sudah dikeruk sebagian,"kata Kapolsek Kalibening Iptu Lasmono, dikutip Tribunjogja.com dari 

Tribunjateng, Jumat (1/2/2019)

Kabar tentang sebuah makam yang dibongkar itu cepat menyebar hingga mengegerkan warga.

Belum diketahui, apakah isi makam masih berada.

Tim Inafis Polri segera meluncur ke makam untuk memeriksa tempat kejadian perkara.

Makam itu pun dibongkar untuk mengetahui kondisi jasad di dalamnya.

Siapa tahu, ada yang hilang dari isi makam itu.

Ternyata, penggalian itu belum sampai menyentuh jasad yang masih tertutup.

Makam dibongkar di desa Asinan Kalibening Banjarnegara.
Makam dibongkar di desa Asinan Kalibening Banjarnegara. (IST)

Setelah diperiksa, tidak ada yang berkurang dari jasad yang diketahui bernama Bisem (66) itu.

Kain kafan pun masih utuh.

"Dalamnya sekitar 145 cm, diameternya juga gak lebar. Belum menyentuh jasad,"katanya

Makam itu memang digali. Tetapi siapa yang menggali tak diketahui.

Yang jelas, warga atau ahli waris sudah memastikan tidak ada yang berkurang dari jasad anggota keluarganya itu.

Makam itu pun ditutup kembali atas permintaan keluarga.

"Setelah dipastikan gak ada yang berkurang, makam ditutup lagi atas permintaan keluarga,"katanya. 

Peti Mayat Dalam Kubur  Dicongkel di Musi Rawas

Makam Sunarni alias Mbah Narni dibongkar orang tak dikenal (OTD) di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Desa Bina Karya, Kecamatan Karang Dapo, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara).

Mbah Narni meninggal pada usia 80 tahun dan baru seminggu dimakamkan.

Makam tersebut diketahui telah dibongkar saat seorang warga hendak pergi ke kebun sawit dan melintas di TPU, Selasa (29/1/2019)

Polisi yang mendapat kabar itu langsung mengecek ke TP Desa Bina Karya Karang Dapo Kabupaten Muratara.

Kapolres Musi Rawas, AKBP Suhenro melalui Kapolsek Karang Dapo, Kabupaten Muratara, Iptu Yani Iskandar mengungkapkan, makam itu diduga dibongkar tengah malam sekitar pukul 02.00 WIB.

Saat itu hujan deras sehingga kuburan dipenuhi air. Sampai pagi hujan tidak juga reda sehingga pelaku melarikan diri karena takut terlihat warga.

"Hasil pemeriksaan di sana kita menemukan linggis di dalam kubur diduga untuk mencongkel peti mayat dan dua buah cangkul yang berada 100 meter dari TKP untuk penggalian," kata Iptu Yani.

Kemudian saat memeriksa keadaan tubuh mayat ada beberapa bagian tubuh yang hilang yakni sarung tangan sebelah kanan, kuku jempol dan ada bekas luka gigitan yang belum diidentifikasi penyebabnya.

"Saat ini mayat kembali dikubur oleh keluarganya dan tidak akan membuat laporan dengan membuat pernyataan," ujarnya.

Keluarga Mbah Narni yang bukan beragama Islam punya kebiasaan mengikut-sertakan barang-barang yang dipakai semasa hidup ke dalam peti mati ketika meninggal.

Kemungkinan pelaku pembongkaran mayat Mbah Narni ini menduga ada perhiasan dalam peti mati tersebut yang ikut terkubur bersama jasadnya.

Namun pembongkarannya tidak sampai tuntas karena hujan deras sehingga pelaku meninggalkan lokasi.

Sehingga, Selasa (29/1/2019) sekitar pukul 07.00 WIB bekas pembongkaran kuburan tersebut terlihat oleh Suranto dan Nentauan saat hendak pergi ke kebun dan langsung memberitahu kepada warga yang lain kejadian itu.

Kepala Desa Bina Karya, Kecamatan Karang Dapo, Kabupaten Muratara Dumi, membenarkan adanya kejadian tersebut karena warga langsung melaporkan ke dirinya.

Untuk menindak lanjuti itu, dirinya sudah melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Karang Dapo agar diselidiki lebih lanjut.

"Setelah mengecek ke TPU saya langsung menelpon polisi supaya mendatangi lokasi," katanya.

Sementara itu, Margono (38 tahun), anak Mbah Narni, merasa kaget mendengar makam ibunya telah dibongkar OTD.

"Iya, yang dibongkar itu makam ibu saya, kami mengetahuinya dari warga," ujarnya.(*)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved