Kasus Suap Lampung Selatan

BREAKING NEWS - Pegawainya Mengaku Diperintah Amankan Koper Berisi Uang, Zainudin Hasan Meradang

Dicecar soal uang satu koper, Bupati nonaktif Lampung Selatan Zainudin Hasan meradang.

Penulis: hanif mustafa | Editor: Daniel Tri Hardanto
Tribun Lampung/Romi Rinando
Bupati Lampung Selatan nonaktif Zainudin Hasan seusai menjalani sidang lanjutan di Pengadilan Negeri Tipikor Tanjungkarang, Senin, 11 Februari 2019. Pegawainya mengaku diperintah amankan koper berisi uang, Zainudin Hasan meradang. 

Dalam persidangan dengan terdakwa anggota DPRD Provinsi Lampung nonaktif Agus BN dan mantan Kepala Dinas PUPR Lampung Selatan Anjar Asmara itu, Randy tampak grogi.

 Zainudin Hasan Beli Saham Rp 3,7 Miliar di RS Airan Raya Atas Nama Anak Sulungnya

Awalnya, anggota majelis hakim Baharudin Naim menanyakan apakah Randy kenal dengan terdakwa Agus BN.

"Tahu atau kenal?" tanya Baharudin.

"Tahu," jawab Randy.

"Lho, ini di BAP Anda mengenal?" tanya Baharudin dengan nada sedikit membentak.

"Ya karena saya sedang takut (saat sedang pemberkasan BAP)," ucap Randy polos.

"Harusnya Anda menolak. Gak bisa dong," timpal Baharudin.

"Saya takut. Soalnya trauma," kata Randy.

"Lho gak bisa. Ini di BAP bahwa Anda mengenal ABN sebagai tim sukses, dan Anda boleh menolak," timpal Baharudin.

"Ya, saya saat itu dalam kondisi sakit," tutur Randy lagi.

Baharudin pun mengalihkan topik pertanyaan ke saham di RS Airan Raya.

"Saudara punya saham di RS Airan Raya?" tanya Baharudin.

"Iya, betul," jawab Randy.

Randy pun diminta menceritakan perjalanan pembelian saham di RS Airan Raya.

"Awalnya saya gak tahu. Saya suruh datang. Tahu-tahu saya sudah masuk di sini (pemegang saham di RS Airan Raya)," ungkap Randy.

"Awalnya gak tahu. Akhirnya tahun 2018, pas datang (ke RS Airan Raya) ditanya, 'Gimana, Mas?' Saya juga bingung mau bisnis apa. Akhirnya ikut," imbuhnya.

"Jadi Anda tahu setoran Rp 1 miliar," tanya Baharudin.

 Daftar Tanah Milik Zainudin Hasan yang Tercatat Atas Nama Anaknya

"Tahu," jawab Randy.

"Uang itu milik Anda?" kata Baharudin.

"Bukan," ujar Randy.

"Tahu (Rp 1 miliar) dari siapa?" tanya Baharudin lagi.

"Tidak tahu," jawab Randy.

Namun, Randy mengakui adanya setoran uang sebesar 200 ribu dolar AS untuk pembelian saham di RS Airan Raya.

"Itu uang sekolah saya. Dulu saya mau sekolah ke luar negeri," jelas Randy.

"Tapi, saya bilang gak mau pakai. Saya minta simpan dan saya mau bisnis," imbuh pria yang juga menjabat sebagai direktur PT Mitra Bahari ini.

Randy mengaku mengumpulkan uang itu di rumahnya.

"Ya dikumpulin 200 ribu dolar cash di rumah," tutur Randy.

Kemudian giliran jaksa KPK Ali Fikri menanyai Randy.

"Bener Anda tidak tahu (Rp 1 miliar)?" tanya jaksa.

"Bener, saya tidak tahu," jawab Randy.

"Yang suruh tanda tangan saham perusahaan?" tanya jaksa lagi.

"Ya disuruh Pak Zainudin," kata Randy.

"Ada Pak Agus BN saat pertama di Airan?" tanya JPU.

"Saya tidak tahu," tandasnya. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved