TERUNGKAP Fakta Baru, Perusuh Dapat Rp 300 Ribu Sekali Datang pada Aksi 22 Mei

Polisi mengungkap fakta baru terkait nominal bayaran yang diterima para perusuh dalam aksi 22 Mei.

Tribunnews.com/Reza Deni
Jelang waktu sahur, Kamis (23/5/2019) massa Aksi 22 Mei di kawasan Jalan KH Wahid Hasyim, Jakarta Pusat terlibat bentrok dengan aparat. 

"Tambahan hari ini, petasan, bom molotov, dan ketapel yang disita dari pelaku," kata Dedi.

Dedi Prasetyo menuturkan, para tersangka ditahan di Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Pusat, dan Polres Metro Jakarta Barat.

Ancam Bunuh Presiden Jokowi hingga Jenderal TNI Lewat Video, Pemuda Dipolisikan

"Saat ini untuk Polda Metro masih melakukan pemeriksaan secara intens terhadap 300 lebih untuk pelaku kerusuhan yang sudah diamankan oleh Polda Metro Jaya," kata Dedi.

Dedi mengungkapkan, salah satu hal yang didalami terkait petasan yang disita dan pemasoknya.

"Termasuk, barang bukti yang berhasil disita juga petasan dengan berbagai macam ukuran itu nanti akan dimintai keterangan, akan didalami semuanya dari mana dia dapat petasan itu, kemudian siapa yang memerintahkan mereka untuk menggunakan petasan itu," tuturnya.

Sebelumnya, hingga Rabu (22/5/2019) malam, Polda Metro Jaya menangkap 257 tersangka yang diduga provokator dalam kerusuhan di tiga tempat kejadian perkara (TKP) di Jakarta.

Sebanyak 72 tersangka terduga provokator yang melakukan unjuk rasa hingga terjadi kerusuhan di depan gedung Bawaslu RI.

Untuk kerusuhan di wilayah Petamburan, polisi mengamankan 156 tersangka.

Sementara untuk kerusuhan di wilayah Gambir, polisi menangkap 29 tersangka.

Polisi juga telah menyita tiga pucuk senjata api, antara lain laras panjang M4 yang diduga akan digunakan sniper (penembak jitu) saat aksi 22 Mei.

Sebanyak 58 ribu personel gabungan dari polisi dan TNI dikerahkan fokus pengamanan Jakarta dan fasilitas vital, yaitu Gedung Bawaslu, KPU, Istana Presiden, Gedung MPR/DPR dan Gedung MK.

"Untuk sentra ekonomi masih diamankan kemudian untuk objek vital masih fokus diamankan," tuturnya. 

Fakta Menarik Seputar Ambulans Gerindra Berisi Batu di Lokasi Aksi 22 Mei

Aksi unjuk rasa menolak hasil pemilu di depan Kantor Bawaslu RI, Jakarta, berujung rusuh.

Massa menuntaskan aksinya dan meninggalkan lokasi demonstrasi pada Selasa (21/5/2019) petang hingga Rabu (22/5/2019) pagi.

Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Muhammad Iqbal menyatakan, korban meninggal dunia akibat kerusuhan saat aksi protes terhadap hasil Pilpres 2019 berjumlah tujuh orang.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved